Selasa, 27 September 2011
hanif sofyanAwalnya aku dan teman-teman kantor hanya bermaksud untuk membagikan bingkisan tsunami yang tertunda di Jakarta setelah sekian tahun tsunami berlalu. Melalui serangkaian kunjungan, kami masuk tak cuma di gampong yang terimbas tsunami langsung tapi pada akhirnya kami mendapati banyak anak-anak korban tsunami yang hari ini memenuhi panti asuhan dan bahkan sekolah-sekolah luar biasa.

Persoalanya tak melulu hanya soal kisah kehidupan mereka yang mungkin tak layak, tapi juga melebar pada persoalan hak-hak mereka terhadap kepemilikian rumah tinggal dan hak waris. Siapa yang berperan besar mengatur masa depan mereka, kelanjutan sekolah mereka, dan banyak soal lain yang melilit masa depan mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar