by hanif sofyan

tahun ini idul fitri masuk dalam penanggalan tahun 1432 hijriah. Ada hal menarik, karena tak seperti biasanya berita tentang kehadiran ini langsung di beritakan resmi versi pemerintah. Namun kali ini agak terlambat, sehingga menimbulkan "debat" kecil di masyarakat awam.

sebagian berkeyakinan hari raya akan dirayakan besok, sebagaian lagi berkeyakinan lusa, tepatnya 31 agustus 2011. Lepas dari perbedaan dua kubu muhammadiyah dan NU dalam soal keyakinan tentang kapan persisnya hari raya itu harusnya dirayakan, hal itu sebenarnya tak penting sekali. Meskipun beberapa pihak menghubungkan secara serius pada soal benar tidak dalam perhitungan "hilal". Sebagian lain terlalu serius dan membawanya pada perbedaan yang mungkin bisa jadi politis, kepentingan antara dua kelompok yang tak mau saling "mengalah"?.
bagi kita yang awam, bisa jadi tak penting benar, selama hari raya itu tetap akan dirayakan, selama itu pula tak ada persoalan. kecuali bagi yang memaksanya menjadi menu debat politis, dengan bahasa lain "mempolitisir" isu biasa menjadi isu penting.
kejadian tahun ini memang tak biasa. sehingga kita harus menunggu "diskusi panjang" menteri dan para ulama umara, untuk memastikan bahwa lebaran tak jadi besok tapi lusa. namun yang terpenting dari semua, adalah pembumian hakikat puasa yang sudah kita jalani selama kurang lebih 30 hari lalu,agar menjadi cermin bagi keseharian kita sebelas bulan mendatang menjadi lebih sabar, lebih baik dan lebih ikhlas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar