Label

# (2) 100 buku (1) 1001 Cerita membangun Indonesia (1) 2016 (1) 2019 prabowo presiden (1) 2019 tetap jokowi (1) 2020 (1) 2021 (2) 21 tahun (1) 21 wasiat Sultan untu Aceh (2) 49 tahun IAIN Araniry (2) 99 buku (1) a ceh bahan buku (1) Abu Mudi (1) aceh (11) Aceh Barat (2) aceh digest (1) aceh history (2) aceh kode (2) aceh kopi (1) Aceh Singkil (1) aceh tengah (3) Aceh Tourism (2) Adat Aceh (3) agama (25) Air Bersih (2) aisya (1) Alue Naga (1) amazon (1) aminullah (1) anehnya negeriku indonesia (3) anggaran nanggroe aceh (1) anies (1) APBA (6) apresiasi serambi indonesia (1) arsip (1) artikel hanif (74) artikel kompas (1) artikel nabil azra (3) artikel rini (4) Artikel Serambi (9) artikel serambi-tokoh sastra melayu (2) artikel Tanah Rencong (1) artikel trans89.com (1) artikel/opini Modus Aceh (1) arundati roy (1) asia (1) asuransi (2) atlas of places (1) australia (1) Ayam (1) bacaan hari raya (1) bahan buku (106) bahan buku aceh (1) bahan buku kolaborasi (2) bahan buku. (12) bahan tulisan (1) bahana buku (1) bahasa (2) Banda Aceh (1) Bank Aceh syariah (1) Bank syariah Indonesia (1) batu (1) bawaslu (1) bencana alam (7) bendera dan lambang (1) Berbagi (1) berita nabil (1) berita serambi (1) berkeadilan (1) BHR (1) Bie Da Rao Wo Zhong Tian (1) bill gates (2) Bioscoop (1) Bioskop (1) birokrasi (1) birokrasi politik (1) Blogger Competition 2017 (1) Blogger Indonesia (1) BMA 2023 (3) Bola Kaki (1) book (1) BP2A (1) BPBA (1) BSI (1) budaya (83) budaya aceh (12) budaya massa (1) budaya tradisional (2) bukit barisan (1) buku (7) buku covid anak (1) Buku kapolri (1) bulkstore (2) bullying (1) bumi (2) bumi kita (1) bumi lestari (2) bumiku satu (1) Buyakrueng tedong-dong (1) cadabra (1) cerdas (1) cerita (2) cerpen (2) child abuse (1) climate change (3) Connecting Happiness (3) ConnectingHappiness (1) Cormoran Strike (1) Corona (1) corona virus19 (2) covid (1) Covid-19 (1) covid19 (9) CSR (1) cuplikan (1) Cut Nyak Dhien (1) dakwah kreatid (2) Dana Hibah (2) dara baroe (1) Data (1) dayah (4) De Atjehers (1) demam giok (1) Democrazy? (5) demokrasi (10) demokrasi aceh (6) diaspora (1) dinasti politik (3) diplomasi gajah (1) Ditlantas Meupep-pep (1) diva (1) DKPP (1) Don’t Disturb Me Farming (1) DPRA (1) dr jeckyl (1) Drama (1) drive book not cars (2) dua tahun BSI (1) Dusun Podiamat (1) earth hour (2) earth hour 2012 (2) ekonmi islam (1) Ekonomi (52) Ekonomi Aceh (51) ekonomi biru (1) ekonomi Islam (7) ekonomi sirkular (2) ekoomi (1) Ekosistem kopi (1) eksport import (1) Elizabeth Kolbert (1) essay (1) essay keren (1) essay nabil azra (1) falcon (1) fiksi (1) Film (6) Film animasi (1) film china (1) film cina (1) film drama (3) Film jadul (1) film lawas (1) filsafat (2) fir'aun (1) forum warga kota (1) forum warung kopi (2) FOTO ACEH (2) fourth generation university (2) GAIA (1) gajah sumatera (1) gam cantoi (2) gambar (1) ganjar (1) Garis Wallacea (1) garis Weber (1) Gas Terus (1) GasssTerusSemangatKreativitasnya (1) gempa (2) gender (3) generasi manusia (1) germs (1) gibran. jokowi (1) Gillian Rubinstein (1) god (1) goenawan mohamad (1) gramedia (1) groomer (1) grooming (1) gubernur (2) guiness book of record (1) guru (1) guru blusukan (1) guru kreatif (1) guru milenial (1) H. Soeprapto Soeparno (1) hacker cilik (1) Hadih Maja (1) Halodoc (1) Halue Bluek (1) hanibal lechter (1) hanif sofyan (7) hardikda (1) hari Air Sedunia (3) hari bumi (2) Hari gizi (1) hari hoaxs nasional (2) harry potter (1) hasan tiro (1) hastag (1) hemat energi (1) herman (1) Hikayat Aceh (2) hoaks (2) hoax (2) hobbies (1) hoegeng (1) HUDA (1) hukum (3) humboldtian (1) hutan indonesia (5) ibadah (1) ide baru (1) ide buku (2) idelisme (1) ideologi (1) idul fitri 2011 (1) iklan (1) Iklan Bagus (2) indonesia (4) Indonesia city Expo 2011 (1) industri (1) inovasi (1) Inovasi Program (1) intat linto (1) intermezo (5) internet dan anal-anak (1) investasi (2) investasi aceh (1) Iran (1) isatana merdeka (1) Islam (1) islam itu indah (3) Islamic banking (1) ismail bolong (1) Ismail Fahmi Lubis (1) IT (4) jalur Rempah (2) Jalur Rempah Dunia (2) Jalur rempah Nusantara (2) jeff bezzos (1) Jejak Belanda di Aceh (1) jepang (1) jk rowling (2) JNE (5) JNE Banda Aceh (1) JNE33Tahun (1) JNEContentCompetition2024 (1) joanne kathleen rowling (1) jokoei (1) jokowi (1) juara 1 BMA kupasi 2023 (1) juara 1 jurnalis (1) juara 2 BMA kupasi (1) juara 3 BMA kupasi 2023 (1) jurnal blajakarta (1) jurnal walisongo (1) jurnalisme warga (1) kadisdik (1) kaki kuasa (1) kalender masehi (1) kambing hitam (1) kampanye (1) kampus unsyiah (4) kamuflase (1) karakter (1) kasus kanjuruhan (1) kasus sambo (1) kaya (1) KBR (1) kebersihan (1) Kebudayaan Aceh (7) Kebumen (1) kedai kupi (1) kedai-kopi (1) Kedokteran (1) kedokteran Islam (1) kejahatan anak (1) kejahatan seksual anak (1) kekuasaan. (1) kelas menulis SMAN 5 (4) kelautan (4) keluarga berencana (1) Keluarga Ring Of Fire (1) kemenag (1) kemiskinan (2) kemukiman (2) kepemimpinan. (2) kepribadian (1) Kepribadian Muslim (1) kerajaan Aceh (2) kerja keras (1) kesehatan (13) kesehatan anak (4) keuangan (1) keuangan aceh (1) khaled hosseini (1) Khanduri Maulod (1) khutbah jumat (1) king maker (1) kirim naskah (1) Kisah (1) Kisah Islami (1) kite runner (1) KKR (2) KoescPlus (1) koleksi buku bagus (4) koleksi foto (2) Koleksi Kontribusi Buku (1) koleksi tulisanku (2) kolom kompas (1) kolom kompas hanif sofyan (2) kolom tempo (2) kompetensi siswa (1) Komunikasi (1) komunitas-serambi mihrab (1) konsumerisme (1) Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku (3) Kopi (2) kopi aceh (5) kopi gayo (2) kopi gayo.kopi aceh (1) kopi libri (1) Korupsi (7) korupsi di Aceh (4) kota masa depan (1) kota yang hilang (1) KPK (2) KPU (1) kredo (1) kriminal (1) krisis air (2) ku'eh (1) Kuliner Aceh (2) kultum (2) kupasi (1) kurikulum 2013 (1) kwikku (1) Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh (1) lain-lain (1) lalu lintas (1) lambang dab bendera (4) laut (1) Laut Aceh (1) Laut Biru (1) lebaran 2025 (1) legenda (1) Li Zhuo (1) lian hearn (1) Library (1) Library Gift Shop (2) lifestyle (1) limapuluah koto (1) Lin Xian (1) lincah (1) Lingkungan (42) lintho (1) listrik aceh (1) LNR (1) Lomba artikel 2016 (4) Lomba blog 2016 (1) lomba blog unsyiah 2018 (1) Lomba Blogger Unsyiah (2) lomba JNE (1) lomba mneulis asuransi (1) LSM-NGO (3) M nasir Fekon (1) Maek (1) maekfestival (1) magazine (1) makam (1) malcom gladwell (1) manajemen (2) manipulatif (1) manusia (2) marginal (1) Masyarakat Urban. (1) Mauled (1) maulid (2) Maulod (1) Media (1) megawati (1) Melinjo (1) Memberi (1) menhir (1) Menyantuni (1) mesjid baiturahman (2) Meulaboh (1) MH Amiruddin (1) migas (1) mimbar jum'at (1) minangkabau (1) Misbar (1) misi (1) mitigasi bencana (5) molod (1) moral (1) More Than Just A Library (2) motivasi (1) MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry (1) MTSN4 Banda Aceh (1) mukim (2) mulieng (1) museum (2) museum aceh (2) Museum Tsunami Aceh (4) music (1) Music show (1) musik (1) muslim produktif (1) musrenbang (1) Nabi Muhammad (2) naga (1) nagari seribu menhir (1) narkotika (1) naskah asli (3) Naskah Kuno Aceh (2) Negeri rempah terbaik (1) nelayan (1) new normal (1) Nina Fathdini (1) novel (1) Nubuah (1) Nusantara (1) off road (1) olahraga (2) one day one surah (1) opini (5) opini aceh tribun (2) opini analisadaily.com (1) opini bebas (1) Opini di lentera (1) opini hanif (1) opini hanif di serambi indonesia (4) opini hanif sofyan (1) Opini Hanif Sofyan di Kompas.id (1) opini hanif sofyan di steemit (1) opini harian aceh (4) Opini Harian Waspada (1) opini kompasiana (2) opini lintas gayo (11) opini lintas gayo com (1) opini LintasGayo.co (2) opini majalah tanah rencong (1) opini nabil azra (1) opini rini wulandari (1) opini serambi (43) opini serambi indoensia (4) opini serambi indonesia (169) opini siswa (4) opini tabloid lintas gayo (5) opini tempo (1) otsus (1) OYPMK (1) pandemi (1) pandemi covid-19 (9) papua (1) Pariwisata (3) pariwisata aceh (1) parlemen aceh politik aceh (8) pawang (1) PDAM (1) PDIP (1) pelosok negeri (1) Peluang Pasar (1) pemanasan global. green energy (1) pembangunan (29) pembangunan aceh (1) pemerintah (4) pemerintahan (1) pemilu 2014 (5) pemilu pilkada (1) pemilukada (9) Pemilukada Aceh (14) penddikan (2) pendidikan (29) pendidikan Aceh (27) penjahat kambuhan (1) penyair aceh (1) Penyakit kusta (1) Perbankan (3) perbankan islam (3) perdamaian (1) perempuan (8) perempuan Aceh (5) perempuan dan ibu (1) perempuan dan politik (2) perikanan (1) perpustakaan (2) perputakaan (1) personal (2) personal-ekonomi (1) pertanian (2) perusahaan ekspedisi (1) perusahaan logistik (1) perwira tinggi polri (1) pesantren (2) Pesta Demokrasi (1) pidie (1) pileg (1) pileg 2019 (2) pilkada (14) pilpres (2) pilpres 2019 (3) pilpres 2024 (2) PKK Aceh (1) plastik (1) PNS (1) polisi (2) polisi jahat (1) politik (115) politik aceh (160) politik indonesia (3) politik KPK versus korupsi (4) politik nasional (4) politis (1) politisasi (1) politk (5) Polri (1) polri presisi (1) popular (1) poster. (1) prabowo (2) prediktif (1) presiden (1) presiden 2019-2024 (1) PRESISI POLRI (1) produktifitas (1) PROFIL (1) propaganda (1) psikologi (2) psikologi anak (1) psikologi pendidikan (1) psikologis (1) Pulo Aceh (1) PUSA (2) pustaka (1) qanun (1) qanun Anti rentenir (1) Qanun LKS (2) Qu Meng Ru (1) ramadan (1) ramadhan (2) Ramadhan 2011 (4) ramadhan 2012 (2) rawa tripa (1) recycle (1) reduce (1) reformasi birokrasi (1) religius (1) Resensi buku (3) Resensi Buku hanif (2) resensi film (2) resensi hanif (2) residivis (1) resolusi. 2021 (2) responsibility (1) reuse (1) review buku (1) revolusi industri (1) robert galbraith (1) rohingya (1) Romansa (1) romantisme kanak-kanak (1) RPJM Aceh (3) RTRWA (2) ruang kelas (1) rujak u grouh apaloet (1) rumbia aceh (1) sains (1) Samalanga (1) sampah (1) satria mahardika (1) satu guru satu buku (1) satwa liar (1) secangkir kopi (1) sejarah (9) sejarah Aceh (28) sejarah Aceh. (3) sejarah dunia (1) sejarah-bahasa (5) sekda (1) sekolah (1) sekolah terpencil (1) selfie politik (1) Servant Leadership (1) setahun polri presisi (1) setapak perubahan (1) sigit listyo (1) sikoat (1) Sineas Aceh (2) Sinema Aceh (2) sinovac (1) situs (1) snapshot (1) sosial (14) sosiologi (1) sosiopat (1) SOSOK.TOKOH ACEH (3) spesies (1) statistik (1) Stigma (1) Stop Bajak Karya Online (1) sultan iskandar muda (1) sumatera barat (1) sustainable laundry (1) syariat islam (7) TA sakti (1) tahun baru (2) tambang aceh (1) tambang ilegal (1) tanah rencong (1) tantang IB (1) Tata Kelola pemerintahan (4) tata kota (2) TDMRC (1) Tehani Wessely (1) tehnologi (5) televisi (1) Tenaga kerja (2) terbit buku (1) the cucko'scalling (1) Thriller (1) timor leste (1) tips (3) tokoh dunia (1) tokoh kartun serambi (2) tradisi (2) tradisi aceh (2) tradisional (1) transparansi (1) tsunami (9) Tsunami Aceh (9) Tsunami story Teller (2) tuan hide (1) tukang obat (1) tulisan ringan (1) TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI (1) TV Aceh (1) tv dan anak-anak (3) uang haram (1) ujaran kebencian (1) ulama aceh (7) UMKM (1) Unsyiah (2) Unsyiah Library (3) Unsyiah Library Fiesta 2017 (3) upeti (1) upeti jin (1) ureung aceh (1) vaksin (2) viral (1) visi (1) Visit Aceh (2) Visit Banda Aceh (7) Visit Banda Aceh 2011 (4) walhi goes to school (1) wali nanggroe (3) walikota 2014 (1) wanita Iran (1) warung kupi (2) wirausaha aceh (1) Wisata Aceh (5) wisata spiritual (2) wisata tematik jalur rempah (1) Yayat Supriyatna (1) youtube (2) YouTube YoYo English Channel (1) YPBB (1) zero waste (2) Zhuang Xiao Man (1)

Selasa, 30 Juli 2024

JNE Sahabat UMKM Mengantar Kebahagiaan ke Pelosok Negeri

by hans-acehdigest



JNE Dulu dan Kini

Ketika memulai gagasan menjadi institusi "connecting happiness", JNE begitu sederhana, bahkan dulu di kotaku hanya ada satu kantor pusat JNE dan kantor itu begitu spesial. Setiap antaran "spesial" sudah selayaknya harus pakai JNE, lebih pasti, lebih professional, bonafid dan jaminan sampai. 

Slip kuitansi itu menjadi jaminan kepastian itu. Bahkan asumsi itu sudah muncul sejak dulu di tahun 1990-an, ketika saya masih remaja dan selalu menjadi langganan berkirim paket kepada saudara di luar Sumatera. 

Bahkan begitu yakinnya dengan JNE, setiap orang selalu berpesan, kirim barang berharga, apalagi ijazah, akte tanah, pakai JNE, tak perlu harus susah tidur mikir barang kiriman sampai atau tidak. Ini fakta dan terbukti ketika di awal millennium baru 2000, JNE masih tetap saja menjadi pilihan setiap orang.

Kini sebagai salah satu bisnis kurir terpercaya di Indonesia PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE., semakin menunjukkan eksistensi, kematangan, dan menjadi kekuatan dominan di bisnis ekspedisi tanah air. Dengan 83.000 titik kantor cabang dan agen di pelosok negeri, dan dukungan 50.000 karyawan, semakin menunjukkan profesionalitasnya. 

Dengan tagline  "JNE Connecting Happines", JNE berusaha menghubungkan, mengantar, membagikan, atau mengirimkan kebahagiaan, dan turut menumbuhkembangkan ekosistem bisnis kurir dan UMKM daring, dengan ketersediaan layanan jasa customer service 24 jam. 

Inovasinya telah menjangkau layanan ekspor dan impor, dari pengiriman reguler, pengiriman yakin esok sampai (YES), JNE loyalti, JNE ekonomis, hingga jasa trucking.



Yakin Esok sampai Dan Filosofi layanan Terbaik

Di awal saya mengenal  salah satu produk jasa layanan, YES (Yakin Esok Sampai), meskipun lucu, bagi saya ini sebuah pendekatan yang cerdik karena seperti mengajak pelanggan menjadi bagian dari komitmen JNE bekerja secara profesional dengan pengiriman yang tepat waktu telah memberikan kenyamanan kepada para customernya, serta menumbuhkan kepercayaan customer kepada JNE bahwa paket mereka telah di tangani oleh profesional yang tepat.

Bersama dengan para kompetitor yang mengikut jejak langkah suksesnya, JNE telah banyak memberi kontribusi yang besar dan signifikan dalam perkembangan industri kurir swasta di Indonesia. Apa yang membedakannya adalah pengalaman dalam industri kurir selama 3 dekade dan nama besar terutama komitmennya.

Keyakinan itu semakin menguat ketika jual-beli online mulai menjamur. JNE menjembatani kebutuhan stakeholdersnya, konsumen, marketplace, fintech karena semakin tumbuhnya industri unicorn yang sangat dramatis, yang membuat dunia semakin pendek, nyaris tanpa batas. 

JNE juga menjadi "jembatan" pendukung bergulirnya roda perekonomian Indonesia pada level mikro. Jutaan pengusaha Mikro, Kecil dan Menengah yang menaruh harapan besar pada profesionalitas JNE mengantarkan produk mereka hingga tepat berada di tangan para pelanggannya.

JNE mewakili sebuah harapan dari konsumen sebagai perantara barang yang cepat dan tepat waktu, sebuah keinginan yang wajar, ketika konsumen memilih sebuah barang, memilih jasa kurir pengantar terbaik dan berharap secepatnya barang pilihan itu ada didepan matanya tanpa hambatan dan jaminan selamat.

Salah satu pengintegrasian peluang UMKM dengan kemajuan revolusi industri 4.0 yaitu adanya pemanfaatan jasa kurir ekspres dan logistik dalam mendukung proses distribusi barang, khususnya dalam hal ini adalah jasa JNE.

Divisi Ekspres JNE melayani kiriman paket dan dokumen peka waktu tujuan dalam negeri melalui lebih dari 1,500 titik layanan eksklusif dari penjemputan hingga pengantaran yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Layanan ini memanfaatkan moda transportasi tercepat yang tersedia dan melayani beragam jenis layanan sesuai kebutuhan pelanggan. detailnya baca disini

JNE Pick-Up Point adalah layanan alternatif pelanggan dalam proses penerimaan kiriman. Dengan JNE PIPO, pengirim dan penerima dapat memilih cara penyampaian kiriman dengan cara diambil sendiri di cabang JNE terdekat yang mempunyai layanan PIPO.

JNE PIPO sangat cocok bagi mereka yang bermobilitas tinggi dan tidak selalu berada di satu tempat atau tidak dapat menerima kiriman secara langsung. 

Mereka dapat meminta paket dikirimkan ke cabang JNE terdekat yang melayani PIPO untuk bisa diambil kapan saja dalam waktu lima hari sejak paket tiba. detailnya baca disini.



JNE Dalam Bisnis yang Tak Pernah Tidur

"internet kelihatannya menciptakan kemungkinan adanya bazaar skala dunia permanen, dimana tidak ada harga yang bertahan untuk waktu yang lama, semua informasi dengan cepat tersedia, serta pembeli dan penjual menghabiskan waktu bersama mereka untuk tawar -menawar demi mendapatkan penawaran terbaik.". 

Ini adalah fakta yang tidak terbantahkan pada perubahan era 4.0 yang membuat perdagangan online menjadi primadona, seperti diulas Koran Economist edisi Februari 2000.

Di awal E-commerce, sebagai fenomena dagang baru, disebut sebagai "bisnis yang tak pernah tidur". Komposisinya meliputi pasar lintas batas negara dan benua, dengan segala macam jenis segmen pasar. 

Terbukti dalam situasi dan kondisi pandemi, model ini menjadi solusi terbaik, mempertahankan jaringan bisnis agar tetap survival dan dapat memenuhi kebutuhan dalam kondisi serba dipenuhi keterbatasan. (physical distancing, work from home, social distancing).

Harapan ini sebenarnya impian paling realistis yang pernah diimpikan manusia. Ketika sensasi dan penetrasi internet semakin menggila, terutama dengan kemunculan tren yang disebut Kosumerisme TI, istilah yang pertama kali dipopulerkan oleh Dougals Neal dan John Taylor di Forum Terdepan CSC pada tahun 2001, intinya, "teknologi telah merambah ke dalam rumah".

Dan merevolusi cara kita berbisnis, ketika ponsel pintar dan tablet menggantikan komputer dekstop dan laptop sebagai cara utama bertransaksi!.  

Revolusi itu menjadi sebuah kebutuhan, apalagi selama pandemi, menurut data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia tahun 2018 terdapat 1.785 koperasi dan 163.713 pelaku UMKM terdampak pandemi. 

Padahal jumlah unit usaha UMKM berkisar 99,9% dari total unit usaha atau 62,9 juta unit, dan menyerap 97% dari total penyerapan tenaga kerja, 89% di antaranya ada di sektor mikro, dan menyumbang 60% terhadap produk domestik bruto (Kemenkop dan UMKM, 2018).

Bagaimanapun sindrom setiap bisnis dalam turbulensi akibat pandemi covid-19 harus dicerdasi. 

Dalam laporan bertajuk "Digital 2021", disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia pada awal tahun 2021 saja, sudah mencapai 202,6 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 15,5 persen atau 27 juta jiwa jika dibandingkan pada Januari tahun 2020 lalu. 

Jika total jumlah penduduk Indonesia saat ini saja, berjumlah 274,9 juta jiwa, artinya penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 sudah mencapai 73,7 persen. 

Dukungan itu makin terbukti, ketika era cashless telah menjadi sebuah kebutuhan akselerasi bisnis yang semakin tanpa batas. JNE Per tanggal 20 Juli 2020 juga hadir dengan fitur  JNE Online Booking & Cashless.

Jika pada awalnya, JNE hanya memiliki fitur Online Booking (AWB Otomatis), kini JNE hadir lebih lengkap dengan fitur JNE Cashless (Non-Tunai) juga. Jadi, selain nggak perlu menulis resi secara manual, kamu juga nggak perlu membayar ongkos kirim secara tunai pada saat mengantarkan paket ke gerai JNE dengan bonus cashback juga. 



JNE dan Nilai-Nilai Sosial

Sebagai sebuah kekuatan bisnis yang telah diakui publik dalam melayani konsumen, JNE juga berpartisipasi dalam aktifitas sosial untuk berbagi kebahagiaan kepada masyarakat umum. Program CSR dari JNE selengkapnya di http://www.jne.co.id/id/perusahaan/csr.

Bahkan komitmen itu juga diwujudkan dalam aktifitas CSR JNE Go Green yang mendukung gerakan pungut sampah dan pembuatan taman kota ilmu pengetahuan. Kekuatan konsolidasi itu dibangun melalui wadah JNE komunitas melalui program CSR Go Community untuk mendukung pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi desa, serta pelestarian budaya. 

Serta komitmen pada pendidikan melalui JNE bidang pendidikan yang bertujuan mendukung kegiatan belajar dan mengajar, calistung, edukasi kesehatan, olahraga, bisnis, dan internet.

Di usianya yang telah mencapai 3 dekade, JNE telah menjelma menjadi "JNE Connecting Happines", JNE yang berusaha menghubungkan, mengantar, membagikan, atau mengirimkan kebahagiaan kepada setiap orang dengan cara dan layanan terbaik. 

Kini JNE telah menjangkau seluruh negeri hingga pelosok dengen berbagai jenis layanan yang dapat dipilih sesuai kebutuhan  profesionalitas penggunanya. Jadi kurang apa lagi. Pribadi Cerdas pilih JNE!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar