Label

# (2) 100 buku (1) 1001 Cerita membangun Indonesia (1) 2016 (1) 2019 prabowo presiden (1) 2019 tetap jokowi (1) 2020 (1) 2021 (2) 21 tahun (1) 21 wasiat Sultan untu Aceh (2) 49 tahun IAIN Araniry (2) 99 buku (1) a ceh bahan buku (1) Abu Mudi (1) aceh (11) Aceh Barat (2) aceh digest (1) aceh history (2) aceh kode (2) aceh kopi (1) Aceh Singkil (1) aceh tengah (3) Aceh Tourism (2) Adat Aceh (3) agama (25) Air Bersih (2) aisya (1) Alue Naga (1) amazon (1) aminullah (1) anehnya negeriku indonesia (3) anggaran nanggroe aceh (1) anies (1) APBA (6) apresiasi serambi indonesia (1) arsip (1) artikel hanif (74) artikel kompas (1) artikel nabil azra (3) artikel rini (4) Artikel Serambi (9) artikel serambi-tokoh sastra melayu (2) artikel Tanah Rencong (1) artikel trans89.com (1) artikel/opini Modus Aceh (1) arundati roy (1) asia (1) asuransi (2) atlas of places (1) australia (1) Ayam (1) bacaan hari raya (1) bahan buku (106) bahan buku aceh (1) bahan buku kolaborasi (2) bahan buku. (12) bahan tulisan (1) bahana buku (1) bahasa (2) Banda Aceh (1) Bank Aceh syariah (1) Bank syariah Indonesia (1) batu (1) bawaslu (1) bencana alam (7) bendera dan lambang (1) Berbagi (1) berita nabil (1) berita serambi (1) berkeadilan (1) BHR (1) Bie Da Rao Wo Zhong Tian (1) bill gates (2) Bioscoop (1) Bioskop (1) birokrasi (1) birokrasi politik (1) Blogger Competition 2017 (1) Blogger Indonesia (1) BMA 2023 (3) Bola Kaki (1) book (1) BP2A (1) BPBA (1) BSI (1) budaya (83) budaya aceh (12) budaya massa (1) budaya tradisional (2) bukit barisan (1) buku (7) buku covid anak (1) Buku kapolri (1) bulkstore (2) bullying (1) bumi (2) bumi kita (1) bumi lestari (2) bumiku satu (1) Buyakrueng tedong-dong (1) cadabra (1) cerdas (1) cerita (2) cerpen (2) child abuse (1) climate change (3) Connecting Happiness (3) ConnectingHappiness (1) Cormoran Strike (1) Corona (1) corona virus19 (2) covid (1) Covid-19 (1) covid19 (9) CSR (1) cuplikan (1) Cut Nyak Dhien (1) dakwah kreatid (2) Dana Hibah (2) dara baroe (1) Data (1) dayah (4) De Atjehers (1) demam giok (1) Democrazy? (5) demokrasi (10) demokrasi aceh (6) diaspora (1) dinasti politik (3) diplomasi gajah (1) Ditlantas Meupep-pep (1) diva (1) DKPP (1) Don’t Disturb Me Farming (1) DPRA (1) dr jeckyl (1) Drama (1) drive book not cars (2) dua tahun BSI (1) Dusun Podiamat (1) earth hour (2) earth hour 2012 (2) ekonmi islam (1) Ekonomi (52) Ekonomi Aceh (51) ekonomi biru (1) ekonomi Islam (7) ekonomi sirkular (2) ekoomi (1) Ekosistem kopi (1) eksport import (1) Elizabeth Kolbert (1) essay (1) essay keren (1) essay nabil azra (1) falcon (1) fiksi (1) Film (6) Film animasi (1) film china (1) film cina (1) film drama (3) Film jadul (1) film lawas (1) filsafat (2) fir'aun (1) forum warga kota (1) forum warung kopi (2) FOTO ACEH (2) fourth generation university (2) GAIA (1) gajah sumatera (1) gam cantoi (2) gambar (1) ganjar (1) Garis Wallacea (1) garis Weber (1) Gas Terus (1) GasssTerusSemangatKreativitasnya (1) gempa (2) gender (3) generasi manusia (1) germs (1) gibran. jokowi (1) Gillian Rubinstein (1) god (1) goenawan mohamad (1) gramedia (1) groomer (1) grooming (1) gubernur (2) guiness book of record (1) guru (1) guru blusukan (1) guru kreatif (1) guru milenial (1) H. Soeprapto Soeparno (1) hacker cilik (1) Hadih Maja (1) Halodoc (1) Halue Bluek (1) hanibal lechter (1) hanif sofyan (7) hardikda (1) hari Air Sedunia (3) hari bumi (2) Hari gizi (1) hari hoaxs nasional (2) harry potter (1) hasan tiro (1) hastag (1) hemat energi (1) herman (1) Hikayat Aceh (2) hoaks (2) hoax (2) hobbies (1) hoegeng (1) HUDA (1) hukum (3) humboldtian (1) hutan indonesia (5) ibadah (1) ide baru (1) ide buku (2) idelisme (1) ideologi (1) idul fitri 2011 (1) iklan (1) Iklan Bagus (2) indonesia (4) Indonesia city Expo 2011 (1) industri (1) inovasi (1) Inovasi Program (1) intat linto (1) intermezo (5) internet dan anal-anak (1) investasi (2) investasi aceh (1) Iran (1) isatana merdeka (1) Islam (1) islam itu indah (3) Islamic banking (1) ismail bolong (1) Ismail Fahmi Lubis (1) IT (4) jalur Rempah (2) Jalur Rempah Dunia (2) Jalur rempah Nusantara (2) jeff bezzos (1) Jejak Belanda di Aceh (1) jepang (1) jk rowling (2) JNE (5) JNE Banda Aceh (1) JNE33Tahun (1) JNEContentCompetition2024 (1) joanne kathleen rowling (1) jokoei (1) jokowi (1) juara 1 BMA kupasi 2023 (1) juara 1 jurnalis (1) juara 2 BMA kupasi (1) juara 3 BMA kupasi 2023 (1) jurnal blajakarta (1) jurnal walisongo (1) jurnalisme warga (1) kadisdik (1) kaki kuasa (1) kalender masehi (1) kambing hitam (1) kampanye (1) kampus unsyiah (4) kamuflase (1) karakter (1) kasus kanjuruhan (1) kasus sambo (1) kaya (1) KBR (1) kebersihan (1) Kebudayaan Aceh (7) Kebumen (1) kedai kupi (1) kedai-kopi (1) Kedokteran (1) kedokteran Islam (1) kejahatan anak (1) kejahatan seksual anak (1) kekuasaan. (1) kelas menulis SMAN 5 (4) kelautan (4) keluarga berencana (1) Keluarga Ring Of Fire (1) kemenag (1) kemiskinan (2) kemukiman (2) kepemimpinan. (2) kepribadian (1) Kepribadian Muslim (1) kerajaan Aceh (2) kerja keras (1) kesehatan (13) kesehatan anak (4) keuangan (1) keuangan aceh (1) khaled hosseini (1) Khanduri Maulod (1) khutbah jumat (1) king maker (1) kirim naskah (1) Kisah (1) Kisah Islami (1) kite runner (1) KKR (2) KoescPlus (1) koleksi buku bagus (4) koleksi foto (2) Koleksi Kontribusi Buku (1) koleksi tulisanku (2) kolom kompas (1) kolom kompas hanif sofyan (2) kolom tempo (2) kompetensi siswa (1) Komunikasi (1) komunitas-serambi mihrab (1) konsumerisme (1) Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku (3) Kopi (2) kopi aceh (5) kopi gayo (2) kopi gayo.kopi aceh (1) kopi libri (1) Korupsi (7) korupsi di Aceh (4) kota masa depan (1) kota yang hilang (1) KPK (2) KPU (1) kredo (1) kriminal (1) krisis air (2) ku'eh (1) Kuliner Aceh (2) kultum (2) kupasi (1) kurikulum 2013 (1) kwikku (1) Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh (1) lain-lain (1) lalu lintas (1) lambang dab bendera (4) laut (1) Laut Aceh (1) Laut Biru (1) lebaran 2025 (1) legenda (1) Li Zhuo (1) lian hearn (1) Library (1) Library Gift Shop (2) lifestyle (1) limapuluah koto (1) Lin Xian (1) lincah (1) Lingkungan (42) lintho (1) listrik aceh (1) LNR (1) Lomba artikel 2016 (4) Lomba blog 2016 (1) lomba blog unsyiah 2018 (1) Lomba Blogger Unsyiah (2) lomba JNE (1) lomba mneulis asuransi (1) LSM-NGO (3) M nasir Fekon (1) Maek (1) maekfestival (1) magazine (1) makam (1) malcom gladwell (1) manajemen (2) manipulatif (1) manusia (2) marginal (1) Masyarakat Urban. (1) Mauled (1) maulid (2) Maulod (1) Media (1) megawati (1) Melinjo (1) Memberi (1) menhir (1) Menyantuni (1) mesjid baiturahman (2) Meulaboh (1) MH Amiruddin (1) migas (1) mimbar jum'at (1) minangkabau (1) Misbar (1) misi (1) mitigasi bencana (5) molod (1) moral (1) More Than Just A Library (2) motivasi (1) MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry (1) MTSN4 Banda Aceh (1) mukim (2) mulieng (1) museum (2) museum aceh (2) Museum Tsunami Aceh (4) music (1) Music show (1) musik (1) muslim produktif (1) musrenbang (1) Nabi Muhammad (2) naga (1) nagari seribu menhir (1) narkotika (1) naskah asli (3) Naskah Kuno Aceh (2) Negeri rempah terbaik (1) nelayan (1) new normal (1) Nina Fathdini (1) novel (1) Nubuah (1) Nusantara (1) off road (1) olahraga (2) one day one surah (1) opini (5) opini aceh tribun (2) opini analisadaily.com (1) opini bebas (1) Opini di lentera (1) opini hanif (1) opini hanif di serambi indonesia (4) opini hanif sofyan (1) Opini Hanif Sofyan di Kompas.id (1) opini hanif sofyan di steemit (1) opini harian aceh (4) Opini Harian Waspada (1) opini kompasiana (2) opini lintas gayo (11) opini lintas gayo com (1) opini LintasGayo.co (2) opini majalah tanah rencong (1) opini nabil azra (1) opini rini wulandari (1) opini serambi (43) opini serambi indoensia (4) opini serambi indonesia (169) opini siswa (4) opini tabloid lintas gayo (5) opini tempo (1) otsus (1) OYPMK (1) pandemi (1) pandemi covid-19 (9) papua (1) Pariwisata (3) pariwisata aceh (1) parlemen aceh politik aceh (8) pawang (1) PDAM (1) PDIP (1) pelosok negeri (1) Peluang Pasar (1) pemanasan global. green energy (1) pembangunan (29) pembangunan aceh (1) pemerintah (4) pemerintahan (1) pemilu 2014 (5) pemilu pilkada (1) pemilukada (9) Pemilukada Aceh (14) penddikan (2) pendidikan (29) pendidikan Aceh (27) penjahat kambuhan (1) penyair aceh (1) Penyakit kusta (1) Perbankan (3) perbankan islam (3) perdamaian (1) perempuan (8) perempuan Aceh (5) perempuan dan ibu (1) perempuan dan politik (2) perikanan (1) perpustakaan (2) perputakaan (1) personal (2) personal-ekonomi (1) pertanian (2) perusahaan ekspedisi (1) perusahaan logistik (1) perwira tinggi polri (1) pesantren (2) Pesta Demokrasi (1) pidie (1) pileg (1) pileg 2019 (2) pilkada (14) pilpres (2) pilpres 2019 (3) pilpres 2024 (2) PKK Aceh (1) plastik (1) PNS (1) polisi (2) polisi jahat (1) politik (115) politik aceh (160) politik indonesia (3) politik KPK versus korupsi (4) politik nasional (4) politis (1) politisasi (1) politk (5) Polri (1) polri presisi (1) popular (1) poster. (1) prabowo (2) prediktif (1) presiden (1) presiden 2019-2024 (1) PRESISI POLRI (1) produktifitas (1) PROFIL (1) propaganda (1) psikologi (2) psikologi anak (1) psikologi pendidikan (1) psikologis (1) Pulo Aceh (1) PUSA (2) pustaka (1) qanun (1) qanun Anti rentenir (1) Qanun LKS (2) Qu Meng Ru (1) ramadan (1) ramadhan (2) Ramadhan 2011 (4) ramadhan 2012 (2) rawa tripa (1) recycle (1) reduce (1) reformasi birokrasi (1) religius (1) Resensi buku (3) Resensi Buku hanif (2) resensi film (2) resensi hanif (2) residivis (1) resolusi. 2021 (2) responsibility (1) reuse (1) review buku (1) revolusi industri (1) robert galbraith (1) rohingya (1) Romansa (1) romantisme kanak-kanak (1) RPJM Aceh (3) RTRWA (2) ruang kelas (1) rujak u grouh apaloet (1) rumbia aceh (1) sains (1) Samalanga (1) sampah (1) satria mahardika (1) satu guru satu buku (1) satwa liar (1) secangkir kopi (1) sejarah (9) sejarah Aceh (28) sejarah Aceh. (3) sejarah dunia (1) sejarah-bahasa (5) sekda (1) sekolah (1) sekolah terpencil (1) selfie politik (1) Servant Leadership (1) setahun polri presisi (1) setapak perubahan (1) sigit listyo (1) sikoat (1) Sineas Aceh (2) Sinema Aceh (2) sinovac (1) situs (1) snapshot (1) sosial (14) sosiologi (1) sosiopat (1) SOSOK.TOKOH ACEH (3) spesies (1) statistik (1) Stigma (1) Stop Bajak Karya Online (1) sultan iskandar muda (1) sumatera barat (1) sustainable laundry (1) syariat islam (7) TA sakti (1) tahun baru (2) tambang aceh (1) tambang ilegal (1) tanah rencong (1) tantang IB (1) Tata Kelola pemerintahan (4) tata kota (2) TDMRC (1) Tehani Wessely (1) tehnologi (5) televisi (1) Tenaga kerja (2) terbit buku (1) the cucko'scalling (1) Thriller (1) timor leste (1) tips (3) tokoh dunia (1) tokoh kartun serambi (2) tradisi (2) tradisi aceh (2) tradisional (1) transparansi (1) tsunami (9) Tsunami Aceh (9) Tsunami story Teller (2) tuan hide (1) tukang obat (1) tulisan ringan (1) TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI (1) TV Aceh (1) tv dan anak-anak (3) uang haram (1) ujaran kebencian (1) ulama aceh (7) UMKM (1) Unsyiah (2) Unsyiah Library (3) Unsyiah Library Fiesta 2017 (3) upeti (1) upeti jin (1) ureung aceh (1) vaksin (2) viral (1) visi (1) Visit Aceh (2) Visit Banda Aceh (7) Visit Banda Aceh 2011 (4) walhi goes to school (1) wali nanggroe (3) walikota 2014 (1) wanita Iran (1) warung kupi (2) wirausaha aceh (1) Wisata Aceh (5) wisata spiritual (2) wisata tematik jalur rempah (1) Yayat Supriyatna (1) youtube (2) YouTube YoYo English Channel (1) YPBB (1) zero waste (2) Zhuang Xiao Man (1)

Selasa, 16 Februari 2016

Takengen Calon Kota Adipura

oleh hanif sofyan-opini lintasgayo.com
 http://www.lintasgayo.com/58073/takengen-calon-kota-adipura.html
http://www.gayonews.com/lintasgayo-com/1405/takengen-calon-kota-adipura.html
Tahun 2016 menjadi tahun penuh optimisme bagi kota Takengen, Aceh Tengah untuk mewujudkan mimpi meraih anugerah Adipura. Semangat Pemerintah sebagai modalitas utama harus didukung secara partisipatif oleh seluruh masyarakat.

Konsep partisipasi masyarakat dalam pembangunan sudah dikenalkan oleh pemerintah sejak awal 1980-an melalui istilah pemberdayaan masyarakat. Partisipasi adalah suatu proses dimana pelaku (multistakeholder) dapat mempengaruhi serta berbagi wewenang dalam menentukan inisiatif-inisiatif pembangunan, keputusan, serta pengalokasian berbagai sumber daya yang berpengaruh terhadap mereka (Bank Dunia, 1994).

Pemerintah harus memulai perencanaan dengan berbasis partisipasi masyarakat yang berkarakteristik bottom up, namun inisiatif awal harus dari pemerintah (top level). Seperti dikemukakan oleh Korten (1998) bahwa proses pembuatan keputusan harus dikembalikan kepada rakyat, yang mempunyai kapasitas maupun hak untuk dimasukkan kedalam proses pengambilan kebijakan. Pemerintah (birokrasi) dalam hal ini berperan sebagai fasilitator yang bersifat proaktif dengan cara terlibat dan berdialog langsung dengan masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan infrastruktur fisik adalah kesadaran yang tidak bisa muncul dengan sendirinya.


Mimpi besar pemerintah Kota Takengen untuk meraih Adipura adalah sebuah obsesi yang tidak hanya sebuah impian menghadirkan penghargaan Adipura di Kota berjuluk ‘Negeri Di Atas Awan’. Lebih dari itu Adipura merupakan wujud sebuah gengsi besar kota yang dapat menata lingkungannya dengan baik.

Memahami Adipura
Sesuai regulasi baru, Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 192 Tahun 2013, syarat bagi daerah untuk meraih Adipura diantaranya harus memiliki nilai dan inovasi dalam soal penataan dan pengelolaan lingkungan hidup. Adipura mensyaratkan bahwa, kota-kota yang berhak memperoleh penghargaan ini harus memenuhi standarisasi yang ketat, termasuk sistem tata kelola pembangunan wilayah atau tata ruang kota yang dapat memenuhi kriteria wilayah Ruang Terbuka Hijau maupun Ruang Publik.

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup no 37 tahun 1995 tentang pedoman Umum pelaksanaan Kebersihan kota dan pemberian penghargaan Adipura, ruang lingkupnya meliputi pembinaan kota dalam rangka meningkatkan kemampuan pengelolaan kebersihan kota; penilaian kebersihan kota meliputi aspek materi manajemen, peran serta masyarakat, kesehatan, tata ruang dan penghijauan serta aspek fisik.

Tujuannya, pertama, Terciptanya pelaksanaan pengelolaan kebersihan yang berhasil guna dan berdaya guna, yang merupakan hasil proses pengelolaan, pelaksanaan hukum dan pemanfaatan biaya yang tersedia secara optimal serta meningkatnya peran serta masyarakat dalam kebersihan kota.

Kedua; Terciptanya lingkungan perkotaan yang bersih, hijau, teduh, indah dan nyaman; Ketiga, Terciptanya pengembangan sistem dalam menentukan alternatif penerapan teknologi tepat guna; Keempat, Terwujudnya peningkatan pengawasan dan pengendalian pencemaran di perkotaan; Kelima,Terciptanya koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait.

Strateginya dilakukan melalui; Pemantapan dan peningkatan koordinasi dan kerjasama antar instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah dalam pengelolaan kebersihan kota; Peningkatan kerjasama Pemerintah, swasta dan masyarakat dalam pengelolaan kebersihan kota.

Peningkatan prioritas program pengelolaan kebersihan kota; Penerapan dan pengembangan program minimisasi sampah yang mencakup : Pengurangan sampah, yaitu :Upaya mengurangi timbunan sampah dan tingkat bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan dengan cara mengurangi langsung pada sumbernya. Penggunaan kembali, yaitu : Upaya pemanfaatan ulang terhadap sampah, sehingga dapat diperoleh manfaat lain dari sampah tersebut. Daur ulang, yaitu : Upaya pemanfaatan suatu sampah dengan melalui pengolahan secara fisika dan atau kimia, baik untuk menghasilkan produk atau bahan yang sejenis ataupun berlainan. Perolehan kembali, yaitu : Suatu upaya yang dilakukan melalui suatu proses tertentu yang bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan bermanfaat dari sampah.

Peningkatan kemampuan sumber daya manusia di daerah dalam bidang pengelolaan kebersihan kota. Pengkajian dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kondisi setempat; Pelaksanaan dan penegakan ketentuan perundang-undangan secara konsekuen dan konsisten dengan tujuan dan sasaran pembinaan kebersihan kota; Mengupayakan terlaksananya “cost recovery”

Faktor inisiatif yang berasal dan berkembang dari masyarakat menjadi kebutuhan yang krusial, sementara pemerintah selain menampung aspirasi juga dituntut memiliki kepekaan dalam merespon inisiatif.

Pemerintah dalam hal ini berkepentingan untuk membangun infrastuktur pendukung seperti pembangunan jalan, taman kota, pasar, hingga penataan areal perparkiran sehingga menciptakan sinergisasi antara keberadaan infrastruktur dengan keindahan, ketertiban dan kebersihan kota.

Belajar dari kota-kota lain yang telah terlebih dahulu meraih Adipura, pemerintah harus menyikapi perkembangan dan pengembangan kota sebagai konsekuensi logis dari rumus sebuah kota yang berkembang.

Problematika kemacetan, pertumbuhan fasilitas publik dan kebutuhan tersedianya kebijakan yang mendukung tata aturan seperti perparkiran dengan dukungan bea dan tarif serta punishment (ancaman tindakan hukum) bagi pelaku pelanggaran. Termasuk ketersediaan sarana yang mendukung terjaminnya kebersihan kota dengan dukungan dinas yang dilengkapi dengan fasilitas pendukung dan sistem yang mengatur operasionalisasinya.

Satu contoh yang sederhana berkaitan dengan pengelolaan sampah, dalam satu hari sekian ton kubik sampah dihasilkan dari berbagai aktifitas rumah tangga dan publik (pasar, kedai, waung) dan pusat perbelanjaan.

Dibutuhkan armada mobil angkutan sampah yang menyediakan kontainer penampung sampah dititik-titik yang dianggap aktifitasnya tinggi dalam jumlah yang memadai. Demikian juga sistem pengangkutan dan pembuangan yang terjadwal, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang juga dirancang secara multi guna (pemanfaatan limbah potensial). Ritme dalam sistem tata kelola sampah yang terbangun secara baik, akan menggugah partisipasi publik untuk terlibat secara aktif.

Sosialiasi Gagasan
Kebijakan awal yang harus ditempuh oleh pemerintah untuk mendukung proses ritme seperti di atas adalah dengan sosialisasi secara masif. Informasi sejak gagasan awal untuk meraih Adipura harus menjadi konsumsi bersama. Masyarakat luas harus mengetahui apa yang menjadi sasaran utama dan bagaimana tahapan-tahapan yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah

Dalam sosialisasi, pemerintah harus membuka ruang partisipasi masyarakat secara terbuka, menampung berbagai aspirasi termasuk peran kelompok-kelompok masyarakat di semua tingkatan untuk menginisiasi masing-masing gagasan yang berkorelasi dengan tujuan peraihan Adipura.

Gagasan seperti kampung ‘beriman’ (bersih, indah dan nyaman) melalui proses reward (penghargaan) dapat menjadi jalan masuk untuk memancing inisitif masyarakat berlomba menjaga kebersihan.

Gagasan lain termasuk mengajak peran semua pihak yang bersentuhan langsung dengan aktifitas publik seperti areal pertokoan yang harus menyediakan bak sampah, menanam satu jenis tanaman tertentu (yang ditentukan jenisnya) di areal sekitaran areal yang menjadi wilayah niaganya dapat mempercepat pencapaian tujuan.

Termasuk soal kerapian dalam penggunaan kanopi, boardsign (papan nama toko) dan penciptaan areal tertentu secara tematik, seperti Takengon Square. Pemanfaatan area publik secara tematik selain menciptakan bentuk pencitraan baru yang bisa dikaitkan dengan wisata kuliner, penjualan cendera mata, termasuk pusat informasi wisata yang dirangkap dalam setiap display atau produk yang dijajakan di-square yang sifatnya terpusat. Gagasan ini dapat menciptakan ikon dan destinasi wisata baru, bahkan gagasannya dapat dimulai dari Pasar Pagi sebagai sentra aneka produk sayuran dan buah segar yang didesain tradisional namun intinya ‘beriman’ (Bersih, Indah dan Nyaman).

Sementara pemerintah juga dapat melengkapi infrastruktur dengan sarana penunjang seperti penertiban dan penyeragaman papan nama jalan, pemasangan ornamen khas daerah pada tiang lampu jalan, maupun pemanfaatan median jalan dengan tanaman hijau.

Termasuk penertiban areal pedestrian (pejalan kaki)-trotoar dari para penjual kaki lima dan areal tertentu yang menjadi point of view, baik karena faktor tingginya pemanfaatan (seperti pinggiran atau median jalan utama). Maupun area publik yang selalu membutuhkan ruang besar untuk kenyamanan (seperti rumah sakit).

Pemasangan Baliho secara tepat, untuk iklan pariwara yang mengajak pada ketertiban, program pembangunan yang sedang didorong oleh pemerintah maupun pariwara untuk penyadaran hukum dan kesiagaan bencana, sekaligus dapat menjadi sarana pelengkap keindahan kota.

Dengan berbagai gagasan yang diinisiasi oleh pemerintah pada awalnya, nantinya akan mendorong insiatif dan partisipasi publik untuk mengikutinya. Internalisasi nilai-nilai mewujudkan impian Kota Takengen sebagai peraih Adipura pada 2016 ini harus dimulai dari atas pemerintah (birokrasi). Semua bentuk inisiatif sekecil apapun harus direspon positif oleh pemerintah dan diarahkan untuk meraih impian besar tersebut, apalagi dari kerja-kerja keras para ‘pahlawan kebersihan’ yang menjadi ujung tombak kota Takengen tetap ‘beriman’.

Inisiatif dan Sinergisitas berbagai multistakeholder dan keseriusan pemerintah menjadi modalitas paling penting mewujudkan impian peraihan Adipura di tahun 2016, tahun penuh gejolak dan keprihatinan. [hans-2016]

Hanif sofyan, Peminat Sosial Ekonomi
Program Magister UIN Ar-Raniry
Darussalam, Banda Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar