(In Memoriam Muhammad Sampe Edward S.)
“Muhammad Sampe Edward S, kartunis Gam Cantoi di Serambi Indonesia (SI) meninggal dunia pukul 18.50 WIB di RS Herna, Medan. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun.”
DEMIKIAN satu pesan pendek (SMS) yang disampaikan oleh seorang teman, masuk ke handphone saya, usai shalat Isya, Sabtu (30/1/2013). Saya pun kemudian membalas SMS tersebut dengan ucapan: “Allaahumaghfir lahuu warhamhuu wa `aafihii wa’fu `anhuu., amin,” untuk almarhum Muhammad Sampe Edward Sipahutar, yang tak lain adalah juga Wali Santri kami. Seorang putra almarhum, Alwafi Hafizan (16 tahun), buah pernikahannya dengan drh Cut Intan Manfadzi, pernah menjadi santri di TPQ Baiturrahman, Banda Aceh.
Dulu, celoteh Gam Cantoi karya Sampe Edward di Serambi Indonesia, sering menggelitik kita, di teras rumah, ruang kantor, atau meja kedai kopi. Bagi sebagian pembaca, eksistensi dan ulah Gam Cantoi itu memang tuntutan, dan tontonan. Tersenyum dulu bersama tingkah polah Gam Cantoi di bawah halaman Opini “harian nasional Aceh” ini, baru mengerutkan kening, `melahap’ rubrik lain. Memulai kerja dengan seulas senyuman memang akan membantu hidup di tengah dunia yang semak dengan ketegangan. Senyuman akan mengurangi gejala sakit jantung. “Lebih sedikit butuh otot untuk tersenyum, dari pada untuk cemberut,” papar para pakar.
Kata Bersayap
Gam Cantoi mengritik kita dengan kata bersayap (poh sampéng), timbal balik, umpan balik, membahani pembaca media, termasuk kalangan media itu sendiri, tidak lain dimaksudkan untuk mengoreksi diri, untuk berubah. “Orang yang berbicara kepada Anda tentang orang lain disebut penggosip; orang yang berbicara kepada Anda tentang dirinya adalah orang yang membosankan; sedangkan orang yang berbicara tentang Anda adalah orang yang cerdas,” kata Lisa Kirk.
Karena itu, Lord Chesterfield berpesan: “Anakku, beginilah cara membuat orang menyukaimu. Buatlah setiap orang lebih menyukai dirinya, bahkan sedikit saja, dan aku berani menjamin bahwa ia akan sangat menyukaimu.” Semua dimulai dengan kata-kata, dan grafis.
“Keramahan dalam tutur kata menciptakan percaya diri, keramahan dalam berpikir menciptakan kesempurnaan, keramahan dalam memberi melahirkan kasih,” ujar Lao-Tse.
Begitulah, Gam Cantoi yang lazim tampil dengan kain sarung pendek, mungkin sering “menampar sebelah pipi” di antara kita. Misal Sabtu (7/1/2011) dia ikut `kumpulkan’ sandal buat Aal, anak yang sekolah tak bersandal. Dia menyahuti fenomena dan kegilaan kita. Sekali atau berulang kali `ditampar’, kita boleh-boleh saja tersinggung. Tertawa memang ada yang sinis, masam, sindiran, cibiran, dan dipaksakan. Tawaan begini biasa memang tak baik. Apalagi terbahak kayak iblis. Tapi senyum dikulum, spontanitas, tulus, atau cuma dalam hati, ini biasa masih lumrah dan indah.
Kelewatan emosional dalam merespons kritik --misalnya atas sindiran goresan grafis karikatur-- itu bukan perangai pembaca koran yang bijaksana. “Dipandang baik kita yang lambat marah, tapi cepat redup,” pesan seorang dosen akhlak. “Daripada cepat marah, cepat reda; cepat marah, lambat reda; atau lambat marah, lambat reda, itu jangan!” tambah guru mahasiswa itu. Gam Cantoi memang realistis.
Agam --sang lelaki yang setia merawat sehelai rambut di atas dahi-- itu sosok realis. Si Agam itu orang. Wartawan juga manusia, bukan titisan dewa, bukan anak Tuhan. Namun pers yang cerdas (fathanah), pewarta (tabligh) yang kredibel (amanah), informan yang akurat (shidiq), dan seterusnya itu selalu tuntunan. Era kenabian memang sudah usai, tapi misi nubuwah (profetik) tak akan mati.
Nabi yang datang dengan bahasa kaum, sejak Adam as itu, mengabarkan berita besar, dengan media lisan dan tulisan hingga Muhammad saw. Buat umat yang varian. Menurut dinamika alam, iklim. Sesuai era yang diemban, diutus. Para nabi membawa obor penerang, membimbing insan dalam kegelapan setiap zaman, juga guru. Pers mestinya juga begitu.
Kekelaman sejarah setiap kurun yang berbeda, menuntut misi kenabian searus dengan masanya. Andai kini akan lahir seorang nabi yang akan menggandengkan tangan ulama dan pers, niscaya dia juga mungkin akan terpesona dengan gemerlapnya modernisasi, riuhnya informasi. Karena era yang dilalui mereka sangat bervariasi dalam kultur dan struktur yang beragam, maka mukjizat para nabi akan mewarnai kekhasan itu.
Merenungi kehebatan petuah Luqmanul Hakim, power Zulqarnain, ketegaran Ashabul Kahfi, pedang Thalut, kearifan Khaidir as, keperihan Zulaikha, kebersahajaan Balqis, kezuhudan Maryam, atau heroisme Khadijah ra, melengkapi benturan langkah nabi di masa itu, dengan warnanya. Alquran yang berbicara lewat lidah manusia agung, dari Padang Sahara, di akhir zaman, juga mukjizat Allah di masa itu, hari ini, dan nanti yang sangat formalistik dan retorik, juga ia fleksibel dan dinamis.
Komunikasi jurnalistik, dalam desk mana pun --kota, politik (hankam), ekonomi, daerah, olahraga-- mestinya juga sinkron dan sewarna dengan komunikasi pembaca. Lewat media cetak, elektronik, dan dunia maya. Reportase dan rubrikasi, lewat lisan dan tangan laki-laki dan perempuan, di bawah, konon, ada 40-an institusi pers itu, mesti serasi dengan kebutuhan pirsawan, di bilik dan kamar-kamar rumah.
Memang nabi membawa berita besar, wartawan hanya berita kecil: soal uang, koruptor, listrik, air, harga, gempa, tabrakan, pemilu, tembakan dan lain-lain. Headline para Rasul diutus ke sebuah komunitas menginformasikan berita langit: maut, kubur, dan kiamat. Tak ada yang lebih besar dari info dahsyat itu. Berita besar (an-naba’), di awal juz ke 30, satu dari seratusan nama surat Alquran. Penyaji risalah agung itu dinamakan an-nabi. Jadi nabi ialah jurnalis atau wartawan di masanya, bahkan melebihi label itu. Dalam makna tertentu.
Jurnalis Profetik
Kode etik jurnalis yang profetik (nubuwah), di antaranya, menyampaikan kabar yang benar secara cerdas. Rambu pemberitaan ini diramu dari karakter para nabi yang terpercaya, jujur, dan mencerahkan. Kualitas dan kualifikasi diri wartawan terus dituntut oleh dinamika zaman. Sebab profesi pemberita ini, ditekan oleh waktu dan keadaan. Santai dan menunda, bukan karakter wartawan. Deadline menanti kesegeraan. Para nabi dulu, tak banyak tidur malam, hanya isirahat siang, demi dakwah ilahi.
Dunia nabi, tak jelas siang dan malam. Ini juga tipe ideal seorang khalifah di dunia, terus berbuah, kontinyu menebar kabar, tak henti mengubah keadaan. Sedikit telat bangun, lambat menyampaikan, tak akan diterbitkan, tak dibaca umat. Ritme nabi adalah perubahan, anti kemapanan. Semua nabi diutus melawan tiran. Deklarasi dewan pers, semoga banyak makna bagi kita yang baru dihantam bala, untuk mengubah keadaan. Untuk pengambil kebijakan. Apa makna hidup, jika tanpa pernah berubah.
Tatkala Gam Cantoi --lelaki yang lasak (agam cabak atau cantoi) yang didesain Sampe-- itu menyindir kehidupan kita, tak lantas kita menyimpan dendam, demi perubahan. Setiap kali dia telah mengabarkan kita potret hidup segelintir saudara kita, pascatsunami, pada sebagian lain. Dia adalah simbol dan wajah kita. Gam Cantoi bersama anak-anak dan isteri tercinta --yang wajahnya mirip serupa itu-- menertawakan kita.
Potret Gam Cantoi adalah ketekunan, terus beramal, secara cerdas. Meski, kini kita tak akan pernah melihat lagi Gam Cantoi, namun kritik nakal dan ‘sosok’-nya yang jenaka seakan membuat kita terus tersenyum. Selamat jalan Bang Sampe Edward, Gam Cantoi, semoga senyummu tetap abadi, selamanya di sisi-Nya. Amin.
* Muhammad Yakub Yahya, Direktur TPQ Baiturrahman Banda Aceh, dan Staf Subbag Informasi dan Humas Kanwil Kemenag Aceh. Email: m.yakubyahya@yahoo.co.id
Label
#
(2)
100 buku
(1)
1001 Cerita membangun Indonesia
(1)
2016
(1)
2019 prabowo presiden
(1)
2019 tetap jokowi
(1)
2020
(1)
2021
(2)
21 tahun
(1)
21 wasiat Sultan untu Aceh
(2)
49 tahun IAIN Araniry
(2)
99 buku
(1)
a ceh bahan buku
(1)
Abu Mudi
(1)
aceh
(11)
Aceh Barat
(2)
aceh digest
(1)
aceh history
(2)
aceh kode
(2)
aceh kopi
(1)
Aceh Singkil
(1)
aceh tengah
(3)
Aceh Tourism
(2)
Adat Aceh
(3)
agama
(25)
Air Bersih
(2)
aisya
(1)
Alue Naga
(1)
amazon
(1)
aminullah
(1)
anehnya negeriku indonesia
(3)
anggaran nanggroe aceh
(1)
anies
(1)
APBA
(6)
apresiasi serambi indonesia
(1)
arsip
(1)
artikel hanif
(74)
artikel kompas
(1)
artikel nabil azra
(3)
artikel rini
(4)
Artikel Serambi
(9)
artikel serambi-tokoh sastra melayu
(2)
artikel Tanah Rencong
(1)
artikel trans89.com
(1)
artikel/opini Modus Aceh
(1)
arundati roy
(1)
asia
(1)
asuransi
(2)
atlas of places
(1)
australia
(1)
Ayam
(1)
bacaan hari raya
(1)
bahan buku
(106)
bahan buku aceh
(1)
bahan buku kolaborasi
(2)
bahan buku.
(12)
bahan tulisan
(1)
bahana buku
(1)
bahasa
(2)
Banda Aceh
(1)
Bank Aceh syariah
(1)
Bank syariah Indonesia
(1)
batu
(1)
bawaslu
(1)
bencana alam
(7)
bendera dan lambang
(1)
Berbagi
(1)
berita nabil
(1)
berita serambi
(1)
berkeadilan
(1)
BHR
(1)
Bie Da Rao Wo Zhong Tian
(1)
bill gates
(2)
Bioscoop
(1)
Bioskop
(1)
birokrasi
(1)
birokrasi politik
(1)
Blogger Competition 2017
(1)
Blogger Indonesia
(1)
BMA 2023
(3)
Bola Kaki
(1)
book
(1)
BP2A
(1)
BPBA
(1)
BSI
(1)
budaya
(83)
budaya aceh
(12)
budaya massa
(1)
budaya tradisional
(2)
bukit barisan
(1)
buku
(7)
buku covid anak
(1)
Buku kapolri
(1)
bulkstore
(2)
bullying
(1)
bumi
(2)
bumi kita
(1)
bumi lestari
(2)
bumiku satu
(1)
Buyakrueng tedong-dong
(1)
cadabra
(1)
cerdas
(1)
cerita
(2)
cerpen
(2)
child abuse
(1)
climate change
(3)
Connecting Happiness
(3)
ConnectingHappiness
(1)
Cormoran Strike
(1)
Corona
(1)
corona virus19
(2)
covid
(1)
Covid-19
(1)
covid19
(9)
CSR
(1)
cuplikan
(1)
Cut Nyak Dhien
(1)
dakwah kreatid
(2)
Dana Hibah
(2)
dara baroe
(1)
Data
(1)
dayah
(4)
De Atjehers
(1)
demam giok
(1)
Democrazy?
(5)
demokrasi
(10)
demokrasi aceh
(6)
diaspora
(1)
dinasti politik
(3)
diplomasi gajah
(1)
Ditlantas Meupep-pep
(1)
diva
(1)
DKPP
(1)
Don’t Disturb Me Farming
(1)
DPRA
(1)
dr jeckyl
(1)
Drama
(1)
drive book not cars
(2)
dua tahun BSI
(1)
Dusun Podiamat
(1)
earth hour
(2)
earth hour 2012
(2)
ekonmi islam
(1)
Ekonomi
(52)
Ekonomi Aceh
(51)
ekonomi biru
(1)
ekonomi Islam
(7)
ekonomi sirkular
(2)
ekoomi
(1)
Ekosistem kopi
(1)
eksport import
(1)
Elizabeth Kolbert
(1)
essay
(1)
essay keren
(1)
essay nabil azra
(1)
falcon
(1)
fiksi
(1)
Film
(6)
Film animasi
(1)
film china
(1)
film cina
(1)
film drama
(3)
Film jadul
(1)
film lawas
(1)
filsafat
(2)
fir'aun
(1)
forum warga kota
(1)
forum warung kopi
(2)
FOTO ACEH
(2)
fourth generation university
(2)
GAIA
(1)
gajah sumatera
(1)
gam cantoi
(2)
gambar
(1)
ganjar
(1)
Garis Wallacea
(1)
garis Weber
(1)
Gas Terus
(1)
GasssTerusSemangatKreativitasnya
(1)
gempa
(2)
gender
(3)
generasi manusia
(1)
germs
(1)
gibran. jokowi
(1)
Gillian Rubinstein
(1)
god
(1)
goenawan mohamad
(1)
gramedia
(1)
groomer
(1)
grooming
(1)
gubernur
(2)
guiness book of record
(1)
guru
(1)
guru blusukan
(1)
guru kreatif
(1)
guru milenial
(1)
H. Soeprapto Soeparno
(1)
hacker cilik
(1)
Hadih Maja
(1)
Halodoc
(1)
Halue Bluek
(1)
hanibal lechter
(1)
hanif sofyan
(7)
hardikda
(1)
hari Air Sedunia
(3)
hari bumi
(2)
Hari gizi
(1)
hari hoaxs nasional
(2)
harry potter
(1)
hasan tiro
(1)
hastag
(1)
hemat energi
(1)
herman
(1)
Hikayat Aceh
(2)
hoaks
(2)
hoax
(2)
hobbies
(1)
hoegeng
(1)
HUDA
(1)
hukum
(3)
humboldtian
(1)
hutan indonesia
(5)
ibadah
(1)
ide baru
(1)
ide buku
(2)
idelisme
(1)
ideologi
(1)
idul fitri 2011
(1)
iklan
(1)
Iklan Bagus
(2)
indonesia
(4)
Indonesia city Expo 2011
(1)
industri
(1)
inovasi
(1)
Inovasi Program
(1)
intat linto
(1)
intermezo
(5)
internet dan anal-anak
(1)
investasi
(2)
investasi aceh
(1)
Iran
(1)
isatana merdeka
(1)
Islam
(1)
islam itu indah
(3)
Islamic banking
(1)
ismail bolong
(1)
Ismail Fahmi Lubis
(1)
IT
(4)
jalur Rempah
(2)
Jalur Rempah Dunia
(2)
Jalur rempah Nusantara
(2)
jeff bezzos
(1)
Jejak Belanda di Aceh
(1)
jepang
(1)
jk rowling
(2)
JNE
(5)
JNE Banda Aceh
(1)
JNE33Tahun
(1)
JNEContentCompetition2024
(1)
joanne kathleen rowling
(1)
jokoei
(1)
jokowi
(1)
juara 1 BMA kupasi 2023
(1)
juara 1 jurnalis
(1)
juara 2 BMA kupasi
(1)
juara 3 BMA kupasi 2023
(1)
jurnal blajakarta
(1)
jurnal walisongo
(1)
jurnalisme warga
(1)
kadisdik
(1)
kaki kuasa
(1)
kalender masehi
(1)
kambing hitam
(1)
kampanye
(1)
kampus unsyiah
(4)
kamuflase
(1)
karakter
(1)
kasus kanjuruhan
(1)
kasus sambo
(1)
kaya
(1)
KBR
(1)
kebersihan
(1)
Kebudayaan Aceh
(7)
Kebumen
(1)
kedai kupi
(1)
kedai-kopi
(1)
Kedokteran
(1)
kedokteran Islam
(1)
kejahatan anak
(1)
kejahatan seksual anak
(1)
kekuasaan.
(1)
kelas menulis SMAN 5
(4)
kelautan
(4)
keluarga berencana
(1)
Keluarga Ring Of Fire
(1)
kemenag
(1)
kemiskinan
(2)
kemukiman
(2)
kepemimpinan.
(2)
kepribadian
(1)
Kepribadian Muslim
(1)
kerajaan Aceh
(2)
kerja keras
(1)
kesehatan
(13)
kesehatan anak
(4)
keuangan
(1)
keuangan aceh
(1)
khaled hosseini
(1)
Khanduri Maulod
(1)
khutbah jumat
(1)
king maker
(1)
kirim naskah
(1)
Kisah
(1)
Kisah Islami
(1)
kite runner
(1)
KKR
(2)
KoescPlus
(1)
koleksi buku bagus
(4)
koleksi foto
(2)
Koleksi Kontribusi Buku
(1)
koleksi tulisanku
(2)
kolom kompas
(1)
kolom kompas hanif sofyan
(2)
kolom tempo
(2)
kompetensi siswa
(1)
Komunikasi
(1)
komunitas-serambi mihrab
(1)
konsumerisme
(1)
Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku
(3)
Kopi
(2)
kopi aceh
(5)
kopi gayo
(2)
kopi gayo.kopi aceh
(1)
kopi libri
(1)
Korupsi
(7)
korupsi di Aceh
(4)
kota masa depan
(1)
kota yang hilang
(1)
KPK
(2)
KPU
(1)
kredo
(1)
kriminal
(1)
krisis air
(2)
ku'eh
(1)
Kuliner Aceh
(2)
kultum
(2)
kupasi
(1)
kurikulum 2013
(1)
kwikku
(1)
Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh
(1)
lain-lain
(1)
lalu lintas
(1)
lambang dab bendera
(4)
laut
(1)
Laut Aceh
(1)
Laut Biru
(1)
lebaran 2025
(1)
legenda
(1)
Li Zhuo
(1)
lian hearn
(1)
Library
(1)
Library Gift Shop
(2)
lifestyle
(1)
limapuluah koto
(1)
Lin Xian
(1)
lincah
(1)
Lingkungan
(42)
lintho
(1)
listrik aceh
(1)
LNR
(1)
Lomba artikel 2016
(4)
Lomba blog 2016
(1)
lomba blog unsyiah 2018
(1)
Lomba Blogger Unsyiah
(2)
lomba JNE
(1)
lomba mneulis asuransi
(1)
LSM-NGO
(3)
M nasir Fekon
(1)
Maek
(1)
maekfestival
(1)
magazine
(1)
makam
(1)
malcom gladwell
(1)
manajemen
(2)
manipulatif
(1)
manusia
(2)
marginal
(1)
Masyarakat Urban.
(1)
Mauled
(1)
maulid
(2)
Maulod
(1)
Media
(1)
megawati
(1)
Melinjo
(1)
Memberi
(1)
menhir
(1)
Menyantuni
(1)
mesjid baiturahman
(2)
Meulaboh
(1)
MH Amiruddin
(1)
migas
(1)
mimbar jum'at
(1)
minangkabau
(1)
Misbar
(1)
misi
(1)
mitigasi bencana
(5)
molod
(1)
moral
(1)
More Than Just A Library
(2)
motivasi
(1)
MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry
(1)
MTSN4 Banda Aceh
(1)
mukim
(2)
mulieng
(1)
museum
(2)
museum aceh
(2)
Museum Tsunami Aceh
(4)
music
(1)
Music show
(1)
musik
(1)
muslim produktif
(1)
musrenbang
(1)
Nabi Muhammad
(2)
naga
(1)
nagari seribu menhir
(1)
narkotika
(1)
naskah asli
(3)
Naskah Kuno Aceh
(2)
Negeri rempah terbaik
(1)
nelayan
(1)
new normal
(1)
Nina Fathdini
(1)
novel
(1)
Nubuah
(1)
Nusantara
(1)
off road
(1)
olahraga
(2)
one day one surah
(1)
opini
(5)
opini aceh tribun
(2)
opini analisadaily.com
(1)
opini bebas
(1)
Opini di lentera
(1)
opini hanif
(1)
opini hanif di serambi indonesia
(4)
opini hanif sofyan
(1)
Opini Hanif Sofyan di Kompas.id
(1)
opini hanif sofyan di steemit
(1)
opini harian aceh
(4)
Opini Harian Waspada
(1)
opini kompasiana
(2)
opini lintas gayo
(11)
opini lintas gayo com
(1)
opini LintasGayo.co
(2)
opini majalah tanah rencong
(1)
opini nabil azra
(1)
opini rini wulandari
(1)
opini serambi
(43)
opini serambi indoensia
(4)
opini serambi indonesia
(169)
opini siswa
(4)
opini tabloid lintas gayo
(5)
opini tempo
(1)
otsus
(1)
OYPMK
(1)
pandemi
(1)
pandemi covid-19
(9)
papua
(1)
Pariwisata
(3)
pariwisata aceh
(1)
parlemen aceh politik aceh
(8)
pawang
(1)
PDAM
(1)
PDIP
(1)
pelosok negeri
(1)
Peluang Pasar
(1)
pemanasan global. green energy
(1)
pembangunan
(29)
pembangunan aceh
(1)
pemerintah
(4)
pemerintahan
(1)
pemilu 2014
(5)
pemilu pilkada
(1)
pemilukada
(9)
Pemilukada Aceh
(14)
penddikan
(2)
pendidikan
(29)
pendidikan Aceh
(27)
penjahat kambuhan
(1)
penyair aceh
(1)
Penyakit kusta
(1)
Perbankan
(3)
perbankan islam
(3)
perdamaian
(1)
perempuan
(8)
perempuan Aceh
(5)
perempuan dan ibu
(1)
perempuan dan politik
(2)
perikanan
(1)
perpustakaan
(2)
perputakaan
(1)
personal
(2)
personal-ekonomi
(1)
pertanian
(2)
perusahaan ekspedisi
(1)
perusahaan logistik
(1)
perwira tinggi polri
(1)
pesantren
(2)
Pesta Demokrasi
(1)
pidie
(1)
pileg
(1)
pileg 2019
(2)
pilkada
(14)
pilpres
(2)
pilpres 2019
(3)
pilpres 2024
(2)
PKK Aceh
(1)
plastik
(1)
PNS
(1)
polisi
(2)
polisi jahat
(1)
politik
(115)
politik aceh
(160)
politik indonesia
(3)
politik KPK versus korupsi
(4)
politik nasional
(4)
politis
(1)
politisasi
(1)
politk
(5)
Polri
(1)
polri presisi
(1)
popular
(1)
poster.
(1)
prabowo
(2)
prediktif
(1)
presiden
(1)
presiden 2019-2024
(1)
PRESISI POLRI
(1)
produktifitas
(1)
PROFIL
(1)
propaganda
(1)
psikologi
(2)
psikologi anak
(1)
psikologi pendidikan
(1)
psikologis
(1)
Pulo Aceh
(1)
PUSA
(2)
pustaka
(1)
qanun
(1)
qanun Anti rentenir
(1)
Qanun LKS
(2)
Qu Meng Ru
(1)
ramadan
(1)
ramadhan
(2)
Ramadhan 2011
(4)
ramadhan 2012
(2)
rawa tripa
(1)
recycle
(1)
reduce
(1)
reformasi birokrasi
(1)
religius
(1)
Resensi buku
(3)
Resensi Buku hanif
(2)
resensi film
(2)
resensi hanif
(2)
residivis
(1)
resolusi. 2021
(2)
responsibility
(1)
reuse
(1)
review buku
(1)
revolusi industri
(1)
robert galbraith
(1)
rohingya
(1)
Romansa
(1)
romantisme kanak-kanak
(1)
RPJM Aceh
(3)
RTRWA
(2)
ruang kelas
(1)
rujak u grouh apaloet
(1)
rumbia aceh
(1)
sains
(1)
Samalanga
(1)
sampah
(1)
satria mahardika
(1)
satu guru satu buku
(1)
satwa liar
(1)
secangkir kopi
(1)
sejarah
(9)
sejarah Aceh
(28)
sejarah Aceh.
(3)
sejarah dunia
(1)
sejarah-bahasa
(5)
sekda
(1)
sekolah
(1)
sekolah terpencil
(1)
selfie politik
(1)
Servant Leadership
(1)
setahun polri presisi
(1)
setapak perubahan
(1)
sigit listyo
(1)
sikoat
(1)
Sineas Aceh
(2)
Sinema Aceh
(2)
sinovac
(1)
situs
(1)
snapshot
(1)
sosial
(14)
sosiologi
(1)
sosiopat
(1)
SOSOK.TOKOH ACEH
(3)
spesies
(1)
statistik
(1)
Stigma
(1)
Stop Bajak Karya Online
(1)
sultan iskandar muda
(1)
sumatera barat
(1)
sustainable laundry
(1)
syariat islam
(7)
TA sakti
(1)
tahun baru
(2)
tambang aceh
(1)
tambang ilegal
(1)
tanah rencong
(1)
tantang IB
(1)
Tata Kelola pemerintahan
(4)
tata kota
(2)
TDMRC
(1)
Tehani Wessely
(1)
tehnologi
(5)
televisi
(1)
Tenaga kerja
(2)
terbit buku
(1)
the cucko'scalling
(1)
Thriller
(1)
timor leste
(1)
tips
(3)
tokoh dunia
(1)
tokoh kartun serambi
(2)
tradisi
(2)
tradisi aceh
(2)
tradisional
(1)
transparansi
(1)
tsunami
(9)
Tsunami Aceh
(9)
Tsunami story Teller
(2)
tuan hide
(1)
tukang obat
(1)
tulisan ringan
(1)
TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI
(1)
TV Aceh
(1)
tv dan anak-anak
(3)
uang haram
(1)
ujaran kebencian
(1)
ulama aceh
(7)
UMKM
(1)
Unsyiah
(2)
Unsyiah Library
(3)
Unsyiah Library Fiesta 2017
(3)
upeti
(1)
upeti jin
(1)
ureung aceh
(1)
vaksin
(2)
viral
(1)
visi
(1)
Visit Aceh
(2)
Visit Banda Aceh
(7)
Visit Banda Aceh 2011
(4)
walhi goes to school
(1)
wali nanggroe
(3)
walikota 2014
(1)
wanita Iran
(1)
warung kupi
(2)
wirausaha aceh
(1)
Wisata Aceh
(5)
wisata spiritual
(2)
wisata tematik jalur rempah
(1)
Yayat Supriyatna
(1)
youtube
(2)
YouTube YoYo English Channel
(1)
YPBB
(1)
zero waste
(2)
Zhuang Xiao Man
(1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar