by Wignyo
Beberapa waktu lalu saya sempat berkunjung ke Tsunami Education Centre di Wakayama Jepang. Sering disebut juga Inamura no Hi no atau A Living God. Tempat ini mungkin sudah banyak yang tahu dan sudah ada yang berkunjung ke sana. Karena tempat ini juga terkenal di Jepang sebagai salah satu tempat pembelajaran PRB terutama kaitanya dengan local knowledge. Bagaimana seorang tokoh masyarakat yang bernama Hamaguchi Goryou menyelamatkan banyak nyawa masyarakat, yang masih belum tahu tanda-tanda tsunami pada malam hari di tahun 1850-an di musim dingin.
Ketika terjadi gempa di malam hari, Hamaguchi Goryou membakar batang bekas padi (merang) di tempat yang lebih tinggi untuk menarik perhatian masyarakat yang masih belum sadar akan ancaman tsunami. Karena menyangka ada kebakaran masyarakat beramai-ramai mendatangi tempat “kebakaran” tersebut dan ulahnya itu menolong banyak orang dari tsunami. Selengkapnya silahkan di lihat di: http://www.town.hirogawa.
Selain itu, disana juga ada beberapa anggota masyarakat yang terus menerus “mendongengkan” cerita Inamura ini dari generasi ke generasi di lingkungan masyarakatnya serta melakukan usaha-usaha Penanggulangan Resiko Bencana (PRB). Mereka menyebutnya sebagai “story teller” (story teller juga menjamur di Jepang ketika gempa Kobe 1995 terjadi). Cerita ini diadposi oleh PBB sebagai bahan kampanye untuk PRB secara global. Saya yakin teman2 juga sudah mendapatkan versi Indonesianya yang juga diterjemahkan hampir puluhan bahasa lainnya. Siapa tahu ini juga meng-inspirasi kita untuk “mendokumentasikan” smong dan sejenisnya untuk kepentingan PRB di Indonesia dan dunia. Teringat "dongengan geologi" P. Rovicky, dan mengingat komunitas pendongeng Indonesia juga marak (http://www.pendongeng.com/), bagaimana dengan kiprah teman-teman yang sudah melakukan usaha-usaha terorganisir untuk melakukan pendongengan bencana terutama di akar rumput? Kalau ada cerita mohon di-share.
Baru-baru ini salah seorang story teller yang saya kenal, mengirim "cerita" bagaimana semua unsur masyarakat dan pemerintah berpikir keras untuk merubah strategi menghadapi tsunami setelah melihat "kegagalan" usaha pencegahan dan penyelamatan tsunami 311 di timur Jepang tahun lalu. Dia juga mengirimkan copy buku yang berjudul The Orphan Tsunami of 1700-Japanese Clues to a Parent Earthquake in North America, Brian F Atwater et all; 2005 (saya yakin beberapa teman sudah baca buku ini). Buku ini tidak saja mendiskusikan tsunami yang menghempaskan Jepang pada tahun 1700-an yang tanpa didahului gempa bumi (karena gempanya dipercaya terjadi di Amerika Utara), buku ini juga menguak asal-usul istilah tsunami. Mengingat jangkauan tsunami pada saat itu dipercaya menjangkau lautan Pasifik, siapa tahu buku ini bisa juga dapat menjadi bahan petunjuk untuk menyingkap sedimentasi tsunami di Maluku atau Papua. Atau, apakah teman-teman ada yang sudah melakukan penelitian hal ini di Indonesia timur?, yang diduga berhubungan dengan kejadian tsunami 1700 lalu? Selengkapnya silahkan klik: http://pubs.usgs.gov/pp/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar