

Sehingga bukan hal mustahil, jika-sebut saja pandemic gelombang kedua sedang "menyerbu" kita. Faktanya, dari kondisi nyaris nihil reaktif covid, saat ini pasien dan jumlah pasien reaktif sudah menyentuh angka 140 korban.Puncaknya Rabu, 15 Juli 2020 lalu, pasien positif bertambah 27 orang dalam sehari. Padahal sebelumnya untuk mencapai angka 5 pasien saja butuh beberapa minggu. Bahkan diawal Maret 2020 dimulainya pandemic, Aceh nyaris nihil pasien covid19.
Begitu "new Normal" dikabarkan, tumpah ruah kerumunan tak terhindarkan, konon lagi Ramadhan dan Idhul Fitri 1441 hijriah lalu. Maka angka-angka statistik secara signifikan mulai mengisi daftar pesakitan akibat pandemic. Begitupun seperti tak ada "aksi keras" dari Pemerintah selain himbauan. Perbatasan terbuka lebar, bandara bebas keluar masuk. Lantas status Zona Hijau, melompat menjadi Zona Merah dan dimulailah, apa yang disebut orang sebagai Pandemic covid19 gelombang susulan.
Jika tetap abai, bukan tidak mungkin, daerah lain beramai-ramai menuju Zona Hijau, sementara kita tertinggal di belakang dalam Zona Merah. Apa langkah kita sebaiknya, tanpa kesadaran berjamaah, ihtiar menjadi sia-sia. siapa yang salah jika sudah begini?. Kambing Hitamkah?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar