by hans-acehdigest
Apanya yang kaya, hati apa kantong? Persisnya apa yang harus didahulukan? Apakah kekayaan cukup membuat semuanya beres, termasuk urusan hati yang tenang. Apakah kekayaan bisa membeli ketenangan?. Tentu saja jawabannya menjadi sangat subjektif.Minimal kita punya rencana, dan niat baik untuk bekerja keras dan cerdas. Anggap saja ini sebuah momentum, sehingga kita punya gambaran akan menjadi seperti apa kita dalam hitungan, bulan, triwulan, semester dan setahun mendatang.
Jika ingin kaya, butuh segala energi, termasuk doa tak pernah henti.
Resolusi itu rumusnya sederhana; "beribadahlah seolah kamu akan mati esok dan bekerjalah seolah kamu akan hidup selamanya".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar