Label

# (2) 100 buku (1) 1001 Cerita membangun Indonesia (1) 2016 (1) 2019 prabowo presiden (1) 2019 tetap jokowi (1) 2020 (1) 2021 (2) 21 tahun (1) 21 wasiat Sultan untu Aceh (2) 49 tahun IAIN Araniry (2) 99 buku (1) a ceh bahan buku (1) Abu Mudi (1) aceh (11) Aceh Barat (2) aceh digest (1) aceh history (2) aceh kode (2) aceh kopi (1) Aceh Singkil (1) aceh tengah (3) Aceh Tourism (2) Adat Aceh (3) agama (25) Air Bersih (2) aisya (1) Alue Naga (1) amazon (1) aminullah (1) anehnya negeriku indonesia (3) anggaran nanggroe aceh (1) anies (1) APBA (6) apresiasi serambi indonesia (1) arsip (1) artikel hanif (74) artikel kompas (1) artikel nabil azra (3) artikel rini (4) Artikel Serambi (9) artikel serambi-tokoh sastra melayu (2) artikel Tanah Rencong (1) artikel trans89.com (1) artikel/opini Modus Aceh (1) arundati roy (1) asia (1) asuransi (2) atlas of places (1) australia (1) Ayam (1) bacaan hari raya (1) bahan buku (106) bahan buku aceh (1) bahan buku kolaborasi (2) bahan buku. (12) bahan tulisan (1) bahana buku (1) bahasa (2) Banda Aceh (1) Bank Aceh syariah (1) Bank syariah Indonesia (1) batu (1) bawaslu (1) bencana alam (7) bendera dan lambang (1) Berbagi (1) berita nabil (1) berita serambi (1) berkeadilan (1) BHR (1) Bie Da Rao Wo Zhong Tian (1) bill gates (2) Bioscoop (1) Bioskop (1) birokrasi (1) birokrasi politik (1) Blogger Competition 2017 (1) Blogger Indonesia (1) BMA 2023 (3) Bola Kaki (1) book (1) BP2A (1) BPBA (1) BSI (1) budaya (83) budaya aceh (12) budaya massa (1) budaya tradisional (2) bukit barisan (1) buku (7) buku covid anak (1) Buku kapolri (1) bulkstore (2) bullying (1) bumi (2) bumi kita (1) bumi lestari (2) bumiku satu (1) Buyakrueng tedong-dong (1) cadabra (1) cerdas (1) cerita (2) cerpen (2) child abuse (1) climate change (3) Connecting Happiness (3) ConnectingHappiness (1) Cormoran Strike (1) Corona (1) corona virus19 (2) covid (1) Covid-19 (1) covid19 (9) CSR (1) cuplikan (1) Cut Nyak Dhien (1) dakwah kreatid (2) Dana Hibah (2) dara baroe (1) Data (1) dayah (4) De Atjehers (1) demam giok (1) Democrazy? (5) demokrasi (10) demokrasi aceh (6) diaspora (1) dinasti politik (3) diplomasi gajah (1) Ditlantas Meupep-pep (1) diva (1) DKPP (1) Don’t Disturb Me Farming (1) DPRA (1) dr jeckyl (1) Drama (1) drive book not cars (2) dua tahun BSI (1) Dusun Podiamat (1) earth hour (2) earth hour 2012 (2) ekonmi islam (1) Ekonomi (52) Ekonomi Aceh (51) ekonomi biru (1) ekonomi Islam (7) ekonomi sirkular (2) ekoomi (1) Ekosistem kopi (1) eksport import (1) Elizabeth Kolbert (1) essay (1) essay keren (1) essay nabil azra (1) falcon (1) fiksi (1) Film (6) Film animasi (1) film china (1) film cina (1) film drama (3) Film jadul (1) film lawas (1) filsafat (2) fir'aun (1) forum warga kota (1) forum warung kopi (2) FOTO ACEH (2) fourth generation university (2) GAIA (1) gajah sumatera (1) gam cantoi (2) gambar (1) ganjar (1) Garis Wallacea (1) garis Weber (1) Gas Terus (1) GasssTerusSemangatKreativitasnya (1) gempa (2) gender (3) generasi manusia (1) germs (1) gibran. jokowi (1) Gillian Rubinstein (1) god (1) goenawan mohamad (1) gramedia (1) groomer (1) grooming (1) gubernur (2) guiness book of record (1) guru (1) guru blusukan (1) guru kreatif (1) guru milenial (1) H. Soeprapto Soeparno (1) hacker cilik (1) Hadih Maja (1) Halodoc (1) Halue Bluek (1) hanibal lechter (1) hanif sofyan (7) hardikda (1) hari Air Sedunia (3) hari bumi (2) Hari gizi (1) hari hoaxs nasional (2) harry potter (1) hasan tiro (1) hastag (1) hemat energi (1) herman (1) Hikayat Aceh (2) hoaks (2) hoax (2) hobbies (1) hoegeng (1) HUDA (1) hukum (3) humboldtian (1) hutan indonesia (5) ibadah (1) ide baru (1) ide buku (2) idelisme (1) ideologi (1) idul fitri 2011 (1) iklan (1) Iklan Bagus (2) indonesia (4) Indonesia city Expo 2011 (1) industri (1) inovasi (1) Inovasi Program (1) intat linto (1) intermezo (5) internet dan anal-anak (1) investasi (2) investasi aceh (1) Iran (1) isatana merdeka (1) Islam (1) islam itu indah (3) Islamic banking (1) ismail bolong (1) Ismail Fahmi Lubis (1) IT (4) jalur Rempah (2) Jalur Rempah Dunia (2) Jalur rempah Nusantara (2) jeff bezzos (1) Jejak Belanda di Aceh (1) jepang (1) jk rowling (2) JNE (5) JNE Banda Aceh (1) JNE33Tahun (1) JNEContentCompetition2024 (1) joanne kathleen rowling (1) jokoei (1) jokowi (1) juara 1 BMA kupasi 2023 (1) juara 1 jurnalis (1) juara 2 BMA kupasi (1) juara 3 BMA kupasi 2023 (1) jurnal blajakarta (1) jurnal walisongo (1) jurnalisme warga (1) kadisdik (1) kaki kuasa (1) kalender masehi (1) kambing hitam (1) kampanye (1) kampus unsyiah (4) kamuflase (1) karakter (1) kasus kanjuruhan (1) kasus sambo (1) kaya (1) KBR (1) kebersihan (1) Kebudayaan Aceh (7) Kebumen (1) kedai kupi (1) kedai-kopi (1) Kedokteran (1) kedokteran Islam (1) kejahatan anak (1) kejahatan seksual anak (1) kekuasaan. (1) kelas menulis SMAN 5 (4) kelautan (4) keluarga berencana (1) Keluarga Ring Of Fire (1) kemenag (1) kemiskinan (2) kemukiman (2) kepemimpinan. (2) kepribadian (1) Kepribadian Muslim (1) kerajaan Aceh (2) kerja keras (1) kesehatan (13) kesehatan anak (4) keuangan (1) keuangan aceh (1) khaled hosseini (1) Khanduri Maulod (1) khutbah jumat (1) king maker (1) kirim naskah (1) Kisah (1) Kisah Islami (1) kite runner (1) KKR (2) KoescPlus (1) koleksi buku bagus (4) koleksi foto (2) Koleksi Kontribusi Buku (1) koleksi tulisanku (2) kolom kompas (1) kolom kompas hanif sofyan (2) kolom tempo (2) kompetensi siswa (1) Komunikasi (1) komunitas-serambi mihrab (1) konsumerisme (1) Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku (3) Kopi (2) kopi aceh (5) kopi gayo (2) kopi gayo.kopi aceh (1) kopi libri (1) Korupsi (7) korupsi di Aceh (4) kota masa depan (1) kota yang hilang (1) KPK (2) KPU (1) kredo (1) kriminal (1) krisis air (2) ku'eh (1) Kuliner Aceh (2) kultum (2) kupasi (1) kurikulum 2013 (1) kwikku (1) Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh (1) lain-lain (1) lalu lintas (1) lambang dab bendera (4) laut (1) Laut Aceh (1) Laut Biru (1) lebaran 2025 (1) legenda (1) Li Zhuo (1) lian hearn (1) Library (1) Library Gift Shop (2) lifestyle (1) limapuluah koto (1) Lin Xian (1) lincah (1) Lingkungan (42) lintho (1) listrik aceh (1) LNR (1) Lomba artikel 2016 (4) Lomba blog 2016 (1) lomba blog unsyiah 2018 (1) Lomba Blogger Unsyiah (2) lomba JNE (1) lomba mneulis asuransi (1) LSM-NGO (3) M nasir Fekon (1) Maek (1) maekfestival (1) magazine (1) makam (1) malcom gladwell (1) manajemen (2) manipulatif (1) manusia (2) marginal (1) Masyarakat Urban. (1) Mauled (1) maulid (2) Maulod (1) Media (1) megawati (1) Melinjo (1) Memberi (1) menhir (1) Menyantuni (1) mesjid baiturahman (2) Meulaboh (1) MH Amiruddin (1) migas (1) mimbar jum'at (1) minangkabau (1) Misbar (1) misi (1) mitigasi bencana (5) molod (1) moral (1) More Than Just A Library (2) motivasi (1) MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry (1) MTSN4 Banda Aceh (1) mukim (2) mulieng (1) museum (2) museum aceh (2) Museum Tsunami Aceh (4) music (1) Music show (1) musik (1) muslim produktif (1) musrenbang (1) Nabi Muhammad (2) naga (1) nagari seribu menhir (1) narkotika (1) naskah asli (3) Naskah Kuno Aceh (2) Negeri rempah terbaik (1) nelayan (1) new normal (1) Nina Fathdini (1) novel (1) Nubuah (1) Nusantara (1) off road (1) olahraga (2) one day one surah (1) opini (5) opini aceh tribun (2) opini analisadaily.com (1) opini bebas (1) Opini di lentera (1) opini hanif (1) opini hanif di serambi indonesia (4) opini hanif sofyan (1) Opini Hanif Sofyan di Kompas.id (1) opini hanif sofyan di steemit (1) opini harian aceh (4) Opini Harian Waspada (1) opini kompasiana (2) opini lintas gayo (11) opini lintas gayo com (1) opini LintasGayo.co (2) opini majalah tanah rencong (1) opini nabil azra (1) opini rini wulandari (1) opini serambi (43) opini serambi indoensia (4) opini serambi indonesia (169) opini siswa (4) opini tabloid lintas gayo (5) opini tempo (1) otsus (1) OYPMK (1) pandemi (1) pandemi covid-19 (9) papua (1) Pariwisata (3) pariwisata aceh (1) parlemen aceh politik aceh (8) pawang (1) PDAM (1) PDIP (1) pelosok negeri (1) Peluang Pasar (1) pemanasan global. green energy (1) pembangunan (29) pembangunan aceh (1) pemerintah (4) pemerintahan (1) pemilu 2014 (5) pemilu pilkada (1) pemilukada (9) Pemilukada Aceh (14) penddikan (2) pendidikan (29) pendidikan Aceh (27) penjahat kambuhan (1) penyair aceh (1) Penyakit kusta (1) Perbankan (3) perbankan islam (3) perdamaian (1) perempuan (8) perempuan Aceh (5) perempuan dan ibu (1) perempuan dan politik (2) perikanan (1) perpustakaan (2) perputakaan (1) personal (2) personal-ekonomi (1) pertanian (2) perusahaan ekspedisi (1) perusahaan logistik (1) perwira tinggi polri (1) pesantren (2) Pesta Demokrasi (1) pidie (1) pileg (1) pileg 2019 (2) pilkada (14) pilpres (2) pilpres 2019 (3) pilpres 2024 (2) PKK Aceh (1) plastik (1) PNS (1) polisi (2) polisi jahat (1) politik (115) politik aceh (160) politik indonesia (3) politik KPK versus korupsi (4) politik nasional (4) politis (1) politisasi (1) politk (5) Polri (1) polri presisi (1) popular (1) poster. (1) prabowo (2) prediktif (1) presiden (1) presiden 2019-2024 (1) PRESISI POLRI (1) produktifitas (1) PROFIL (1) propaganda (1) psikologi (2) psikologi anak (1) psikologi pendidikan (1) psikologis (1) Pulo Aceh (1) PUSA (2) pustaka (1) qanun (1) qanun Anti rentenir (1) Qanun LKS (2) Qu Meng Ru (1) ramadan (1) ramadhan (2) Ramadhan 2011 (4) ramadhan 2012 (2) rawa tripa (1) recycle (1) reduce (1) reformasi birokrasi (1) religius (1) Resensi buku (3) Resensi Buku hanif (2) resensi film (2) resensi hanif (2) residivis (1) resolusi. 2021 (2) responsibility (1) reuse (1) review buku (1) revolusi industri (1) robert galbraith (1) rohingya (1) Romansa (1) romantisme kanak-kanak (1) RPJM Aceh (3) RTRWA (2) ruang kelas (1) rujak u grouh apaloet (1) rumbia aceh (1) sains (1) Samalanga (1) sampah (1) satria mahardika (1) satu guru satu buku (1) satwa liar (1) secangkir kopi (1) sejarah (9) sejarah Aceh (28) sejarah Aceh. (3) sejarah dunia (1) sejarah-bahasa (5) sekda (1) sekolah (1) sekolah terpencil (1) selfie politik (1) Servant Leadership (1) setahun polri presisi (1) setapak perubahan (1) sigit listyo (1) sikoat (1) Sineas Aceh (2) Sinema Aceh (2) sinovac (1) situs (1) snapshot (1) sosial (14) sosiologi (1) sosiopat (1) SOSOK.TOKOH ACEH (3) spesies (1) statistik (1) Stigma (1) Stop Bajak Karya Online (1) sultan iskandar muda (1) sumatera barat (1) sustainable laundry (1) syariat islam (7) TA sakti (1) tahun baru (2) tambang aceh (1) tambang ilegal (1) tanah rencong (1) tantang IB (1) Tata Kelola pemerintahan (4) tata kota (2) TDMRC (1) Tehani Wessely (1) tehnologi (5) televisi (1) Tenaga kerja (2) terbit buku (1) the cucko'scalling (1) Thriller (1) timor leste (1) tips (3) tokoh dunia (1) tokoh kartun serambi (2) tradisi (2) tradisi aceh (2) tradisional (1) transparansi (1) tsunami (9) Tsunami Aceh (9) Tsunami story Teller (2) tuan hide (1) tukang obat (1) tulisan ringan (1) TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI (1) TV Aceh (1) tv dan anak-anak (3) uang haram (1) ujaran kebencian (1) ulama aceh (7) UMKM (1) Unsyiah (2) Unsyiah Library (3) Unsyiah Library Fiesta 2017 (3) upeti (1) upeti jin (1) ureung aceh (1) vaksin (2) viral (1) visi (1) Visit Aceh (2) Visit Banda Aceh (7) Visit Banda Aceh 2011 (4) walhi goes to school (1) wali nanggroe (3) walikota 2014 (1) wanita Iran (1) warung kupi (2) wirausaha aceh (1) Wisata Aceh (5) wisata spiritual (2) wisata tematik jalur rempah (1) Yayat Supriyatna (1) youtube (2) YouTube YoYo English Channel (1) YPBB (1) zero waste (2) Zhuang Xiao Man (1)

Rabu, 07 Oktober 2015

Hantu ‘Bullying’ Jilid II

oleh hanif sofyan-opini serambi indonesia
http://aceh.tribunnews.com/2015/09/30/hantu-bullying-jilid-ii
http://aceh.tribunnews.com/2015/10/31/narkolemata-bom-waktu-kejahatan-seksual
TAK berselang lama sejak kemunculan opini Lailatussaadah, berjudul “Hantu Bullying di Sekolah” (Serambi, 19/9/2015) terjadi dua peristiwa kekerasan anak yang cukup memilukan sekaligus memprihatinkan. Kedua kasus termutakhir itu masuk dalam kategori bullying (kekerasan) berat karena menyebabkan kematian pada kedua korbannya. Kasus pertama menimpa Ayu Azahara (9 tahun) korban kekerasan “konflik rumah tangga” yang sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian (Serambi, 14/9/2015). Kasus termutakhir menimpa Nurul Fatimah (11 tahun) yang berdasarkan penyelidikan awal disebabkan oleh pengeroyokan yang dilakukan oleh teman-teman sebaya di sekolahnya (Serambi, 28/9/2015).


Apa yang kita saksikan di Youtube pada medio Juni 2014 silam karena kasus tindak kekerasan yang dilakukan sekelompok murid sekolah dasar terhadap teman siswinya di Sumatera Barat dan memancing reaksi keras dan meluas ternyata terjadi juga di Aceh, bahkan sampai menimbulkan kematian pada korbannya.

Apa yang menjadi kekuatiran Lailatussaadah, Dosen Prodi Pendidikan Islam UIN Ar-Raniry dalam opininya soal bullying menjadi persoalan yang tidak sederhana lagi. Pertama, berkaitan dengan kekerasan itu sendiri, dan; Kedua, kekerasan berujung kematian korbannya dilakukan oleh anak-anak yang masih di bawah umur. Poin kedua menjadi dasar keprihatianan kita yang mendalam.

Kedua peristiwa tersebut membuka mata kita atas pencarian jawaban petanyaan, apa sesungguhnya yang sedang terjadi di lingkungan kita, di antara anak-anak kita? Apakah dampak dari meniru adegan karena maraknya tayangan sinetron, film dan game yang menyuguhkan kekerasan, genk-genk di lingkungan sekolah, dramatisasi kaya-miskin yang hampir merata di banyak televisi swasta kita? Ataukah karena kurikulum dan sistem pembelajaran di sekolah atau institusi pendidikan kita yang salah?

Berbagai peristiwa yang terjadi saat ini merupakan kausalitas-sebab akibat dari peristiwa lainnya. Dalam beberapa waktu sebelumnya pemerintah kota Banda Aceh secara serius melakukan ‘razia’ terkait perkembangan permainan game online yang tidak hanya menjadi sebab maraknya judi online, namun menu sajian game yang menyuguhkan kekerasan menjadi stimulan yang mendorong perubahan perilaku anak-anak kita saat ini. Kebijakan tersebut merepresentasikan kekuatiran kita semua atas dampak negatif suguhan kekerasan dan kebebasan ekspresi yang keblablasan.

Dampak kekerasan
Menarik mencermati hal-hal apa yang dapat dirasakan langsung oleh anak-anak korban bullying, terutama yang berada di lingkungan sekolah, sebagaimana disampaikan Lailatussaadah. Anak-anak korban bully selalu memikirkan hal-hal (kekerasan) apalagi yang akan terjadi dan dialami selanjutnya? Siapa yang akan menolong? Bagaimana menceritakan kepada orang lain, terutama gurunya tanpa bukti kuat dan menyaksikan langsung kejadian kekerasan yang dialaminya? Hal-hal yang terlihat sederhana tersebut menjadi persoalan yang sangat kompleks bagi anak-anak yang mengalami kekerasan.

Dalam upaya meminimalisir dampaknya peran berbagai komponen sekolah maupun orang tua sendiri harus lebih konkret dan realistis. Karena pengaduan yang tidak direspons dengan cepat, tidak ditindaklanjuti dan dicarikan solusinya secara cepat dan tepat justru akan semakin memperburuk perlakuan yang dapat diterima oleh korban bully. Karena perlakuan intimidasi akan terus berlangsung selama korban tidak mendapat dukungan yang serius. Harus dibangun sebuah mekanisme sistem pengaduan dan perlindungan korban yang secara serius ditangani oleh pihak sekolah.

Dalam kenyataannya berbagai faktor penanganan yang tidak direspon dan dicarikan jalan keluarnya yang tepatlah yang menyebabkan korban semakin terintimidasi bahkan oleh beberapa pihak sekaligus, pelaku bully dan pihak sekolah yang tidak memiliki bukti cukup untuk ‘menyeret’ pelaku dan memberikan sanksi atau jika telah masuk ke ranah hukum harus berpedoman pada Undang-Undang (UU) Sistem Peradilan Pidana Anak.

Dalam kasus kekerasan seksual yang menimpa anak-anak disekolah, penting diberi pembelajaran tentang pemahaman tentang bagian tubuh yang dianggap ‘sensitif’ baik untuk anak-anak pria maupun wanita. Ketika bagian yang dianggap ‘tabu’ diganggu sebisa mungkin mereka ‘melawan, memberontak’ atau berteriak meminta pertolongan. Dalam hal ini peran para pihak yang terlibat langsung dalam kasus per kasus harus cermat menangani masalah jangan justru menjadi blunder, menyudutkan ‘korban’ dan memberi peluang para pelaku untuk mengulangi, melakukan intimidasi, umumnya hal ini berkaitan dengan bukti tindak kekerasan tersebut.

Mekanisme “pertahanan dan perlindungan” munculnya kasus kekerasan di sekolah harus dibangun dengan baik sebagai antisipasi awal kemungkinan timbulnya tindak kekerasan yang bisa menimpa siswa manapun. Pemberlakuan disiplin jam operasional sekolah secara jelas, termasuk jam kegiatan ekstra kurikuler, penanggung jawab kegiatan atau petugas keamanan yang harus ada di lokasi sekolah dan stand by memberi pertolongan atau pengawasan. Karena bisa saja kasus kekerasan dilakukan dilingkungan sekolah yang tidak terdeteksi pengawas, guru atau penjaga keamanan. Beberapa kasus terjadi di ruang kelas, ruang antara (tangga gedung) yang diakses rutin tanpa pilihan jalan keluar lain, belakang sekolah dan lingkungan kamar mandi atau toilet sekolah.

Dalam kebijakan dan aturan sekolah juga harus dimasukkan poin-poin yang menekankan punisment and reward, sanksi bagi pelaku kekerasan maupun pemberian jaminan keamanan bagi whistle blower (pemberi informasi) yang harus dijaga dengan hati-hati agar tidak menjadi alasan timbulnya kekerasan baru karena dasar dari pengaduan yang belum dicermati sudah dipublikasi pihak sekolah termasuk nama pemberi informasinya karena dapat menimbulkan kekerasan baru akibat dendam. Forum ini dapat difasilitasi dengan dibentuknya Komite khusus penanganan dan pengaduan kasus kekerasan disekolah, termasuk juga dengan menggencarkan kampanye tentang UU Sistem Pidana Anak, Hukuman bagi pelaku kekerasan termasuk pelaku anak-anak, agar anak didik memahami dan berhati-hati dalam bertingkah laku buruk.

Lebih proaktif
Pemahaman peran orang tua dan guru terhadap kasus kekerasan yang menimpa anak didik dan putera-puterinya agar lebih proaktif ketika menemukan indikasi adanya tindak kekerasan, dapat berupa gejala sakit atau kecelakaan yang tidak wajar. Demikian juga dengan tingkat kepedulian masyarakat terhadap pengawasan pendidikan anak-anak dengan tidak menyerahkan sepenuhnya pada peran sekolah termasuk dalam penanganan kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah yang tidak lagi menjadi ‘rumah kedua’ yang aman bagi anak-anak.

Dalam konteks pemberlakuan kurikulum yang memuat berbagai materi berbasis norma agama, sosial dan pembentukan karakter harus secara intensif diaplikasikan dalam kondisi riil untuk memberi gambaran konkret bagi anak didik; korelasi antara materi pembelajaran dan pemanfaatannya dalam kehidupan nyata secara hati-hati. Dalam hal ini pemberlakuan Kurikulum 2013 (K-13) sebenarnya telah mengakomodir berbagai kebutuhan aplikasi tersebut, hanya saja dalam pelaksanaanya masih trial and error. Karena kurikulum ini masih terus akan dievaluasi untuk menemukan bentuknya yang paling sesuai dengan kebutuhan membangun basis karakter anak didik di Indonesia umumnya dan di Aceh khususnya yang berbasis syariat. Muatannya akan lebih dominan didorong dengan muatan syariah, materi pembelajaran agama yang porsinya lebih besar yang dimasukkan dalam muatan lokal (mulok).

Karena hal ini sebenarnya telah diamanatkan dalam UU No.44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh dan disebutkan secara spesifik dalam Pasal 8 tentang penyelenggaraan pendidikan menyebutkan: Pertama, pendidikan di daerah diselenggarakan sesuai dengan Sistem Pendidikan Nasional; Kedua, daerah mengembangkan dan mengatur berbagai jenis, jalur, dan jenjang pendidikan serta menambah materi muatan lokal sesuai dengan syariat Islam; Ketiga, daerah mengembangkan dan mengatur Lembaga Pendidikan Agama Islam bagi pemeluknya di berbagai jenis, jalur, dan jenjang pendidikan.

Ini menjadi rujukan langkah mencari solusi atas berbagai persoalan yang muncul dalam dunia pendidikan kita saat ini. Kita berusaha mendorong tidak saja perbaikan secara menyeluruh, namun juga tetap bersandar pada nilai-nilai kesyariatan kita. Semoga!

* Hanif Sofyan, Pemerhati sosial dan pendidikan, tinggal di Tanjung Selamat, Aceh Besar. Email: acehdigest@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar