Label

# (2) 100 buku (1) 1001 Cerita membangun Indonesia (1) 2016 (1) 2019 prabowo presiden (1) 2019 tetap jokowi (1) 2020 (1) 2021 (2) 21 tahun (1) 21 wasiat Sultan untu Aceh (2) 49 tahun IAIN Araniry (2) 99 buku (1) a ceh bahan buku (1) Abu Mudi (1) aceh (11) Aceh Barat (2) aceh digest (1) aceh history (2) aceh kode (2) aceh kopi (1) Aceh Singkil (1) aceh tengah (3) Aceh Tourism (2) Adat Aceh (3) agama (25) Air Bersih (2) aisya (1) Alue Naga (1) amazon (1) aminullah (1) anehnya negeriku indonesia (3) anggaran nanggroe aceh (1) anies (1) APBA (6) apresiasi serambi indonesia (1) arsip (1) artikel hanif (74) artikel kompas (1) artikel nabil azra (3) artikel rini (4) Artikel Serambi (9) artikel serambi-tokoh sastra melayu (2) artikel Tanah Rencong (1) artikel trans89.com (1) artikel/opini Modus Aceh (1) arundati roy (1) asia (1) asuransi (2) atlas of places (1) australia (1) Ayam (1) bacaan hari raya (1) bahan buku (106) bahan buku aceh (1) bahan buku kolaborasi (2) bahan buku. (12) bahan tulisan (1) bahana buku (1) bahasa (2) Banda Aceh (1) Bank Aceh syariah (1) Bank syariah Indonesia (1) batu (1) bawaslu (1) bencana alam (7) bendera dan lambang (1) Berbagi (1) berita nabil (1) berita serambi (1) berkeadilan (1) BHR (1) Bie Da Rao Wo Zhong Tian (1) bill gates (2) Bioscoop (1) Bioskop (1) birokrasi (1) birokrasi politik (1) Blogger Competition 2017 (1) Blogger Indonesia (1) BMA 2023 (3) Bola Kaki (1) book (1) BP2A (1) BPBA (1) BSI (1) budaya (83) budaya aceh (12) budaya massa (1) budaya tradisional (2) bukit barisan (1) buku (7) buku covid anak (1) Buku kapolri (1) bulkstore (2) bullying (1) bumi (2) bumi kita (1) bumi lestari (2) bumiku satu (1) Buyakrueng tedong-dong (1) cadabra (1) cerdas (1) cerita (2) cerpen (2) child abuse (1) climate change (3) Connecting Happiness (3) ConnectingHappiness (1) Cormoran Strike (1) Corona (1) corona virus19 (2) covid (1) Covid-19 (1) covid19 (9) CSR (1) cuplikan (1) Cut Nyak Dhien (1) dakwah kreatid (2) Dana Hibah (2) dara baroe (1) Data (1) dayah (4) De Atjehers (1) demam giok (1) Democrazy? (5) demokrasi (10) demokrasi aceh (6) diaspora (1) dinasti politik (3) diplomasi gajah (1) Ditlantas Meupep-pep (1) diva (1) DKPP (1) Don’t Disturb Me Farming (1) DPRA (1) dr jeckyl (1) Drama (1) drive book not cars (2) dua tahun BSI (1) Dusun Podiamat (1) earth hour (2) earth hour 2012 (2) ekonmi islam (1) Ekonomi (52) Ekonomi Aceh (51) ekonomi biru (1) ekonomi Islam (7) ekonomi sirkular (2) ekoomi (1) Ekosistem kopi (1) eksport import (1) Elizabeth Kolbert (1) essay (1) essay keren (1) essay nabil azra (1) falcon (1) fiksi (1) Film (6) Film animasi (1) film china (1) film cina (1) film drama (3) Film jadul (1) film lawas (1) filsafat (2) fir'aun (1) forum warga kota (1) forum warung kopi (2) FOTO ACEH (2) fourth generation university (2) GAIA (1) gajah sumatera (1) gam cantoi (2) gambar (1) ganjar (1) Garis Wallacea (1) garis Weber (1) Gas Terus (1) GasssTerusSemangatKreativitasnya (1) gempa (2) gender (3) generasi manusia (1) germs (1) gibran. jokowi (1) Gillian Rubinstein (1) god (1) goenawan mohamad (1) gramedia (1) groomer (1) grooming (1) gubernur (2) guiness book of record (1) guru (1) guru blusukan (1) guru kreatif (1) guru milenial (1) H. Soeprapto Soeparno (1) hacker cilik (1) Hadih Maja (1) Halodoc (1) Halue Bluek (1) hanibal lechter (1) hanif sofyan (7) hardikda (1) hari Air Sedunia (3) hari bumi (2) Hari gizi (1) hari hoaxs nasional (2) harry potter (1) hasan tiro (1) hastag (1) hemat energi (1) herman (1) Hikayat Aceh (2) hoaks (2) hoax (2) hobbies (1) hoegeng (1) HUDA (1) hukum (3) humboldtian (1) hutan indonesia (5) ibadah (1) ide baru (1) ide buku (2) idelisme (1) ideologi (1) idul fitri 2011 (1) iklan (1) Iklan Bagus (2) indonesia (4) Indonesia city Expo 2011 (1) industri (1) inovasi (1) Inovasi Program (1) intat linto (1) intermezo (5) internet dan anal-anak (1) investasi (2) investasi aceh (1) Iran (1) isatana merdeka (1) Islam (1) islam itu indah (3) Islamic banking (1) ismail bolong (1) Ismail Fahmi Lubis (1) IT (4) jalur Rempah (2) Jalur Rempah Dunia (2) Jalur rempah Nusantara (2) jeff bezzos (1) Jejak Belanda di Aceh (1) jepang (1) jk rowling (2) JNE (5) JNE Banda Aceh (1) JNE33Tahun (1) JNEContentCompetition2024 (1) joanne kathleen rowling (1) jokoei (1) jokowi (1) juara 1 BMA kupasi 2023 (1) juara 1 jurnalis (1) juara 2 BMA kupasi (1) juara 3 BMA kupasi 2023 (1) jurnal blajakarta (1) jurnal walisongo (1) jurnalisme warga (1) kadisdik (1) kaki kuasa (1) kalender masehi (1) kambing hitam (1) kampanye (1) kampus unsyiah (4) kamuflase (1) karakter (1) kasus kanjuruhan (1) kasus sambo (1) kaya (1) KBR (1) kebersihan (1) Kebudayaan Aceh (7) Kebumen (1) kedai kupi (1) kedai-kopi (1) Kedokteran (1) kedokteran Islam (1) kejahatan anak (1) kejahatan seksual anak (1) kekuasaan. (1) kelas menulis SMAN 5 (4) kelautan (4) keluarga berencana (1) Keluarga Ring Of Fire (1) kemenag (1) kemiskinan (2) kemukiman (2) kepemimpinan. (2) kepribadian (1) Kepribadian Muslim (1) kerajaan Aceh (2) kerja keras (1) kesehatan (13) kesehatan anak (4) keuangan (1) keuangan aceh (1) khaled hosseini (1) Khanduri Maulod (1) khutbah jumat (1) king maker (1) kirim naskah (1) Kisah (1) Kisah Islami (1) kite runner (1) KKR (2) KoescPlus (1) koleksi buku bagus (4) koleksi foto (2) Koleksi Kontribusi Buku (1) koleksi tulisanku (2) kolom kompas (1) kolom kompas hanif sofyan (2) kolom tempo (2) kompetensi siswa (1) Komunikasi (1) komunitas-serambi mihrab (1) konsumerisme (1) Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku (3) Kopi (2) kopi aceh (5) kopi gayo (2) kopi gayo.kopi aceh (1) kopi libri (1) Korupsi (7) korupsi di Aceh (4) kota masa depan (1) kota yang hilang (1) KPK (2) KPU (1) kredo (1) kriminal (1) krisis air (2) ku'eh (1) Kuliner Aceh (2) kultum (2) kupasi (1) kurikulum 2013 (1) kwikku (1) Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh (1) lain-lain (1) lalu lintas (1) lambang dab bendera (4) laut (1) Laut Aceh (1) Laut Biru (1) lebaran 2025 (1) legenda (1) Li Zhuo (1) lian hearn (1) Library (1) Library Gift Shop (2) lifestyle (1) limapuluah koto (1) Lin Xian (1) lincah (1) Lingkungan (42) lintho (1) listrik aceh (1) LNR (1) Lomba artikel 2016 (4) Lomba blog 2016 (1) lomba blog unsyiah 2018 (1) Lomba Blogger Unsyiah (2) lomba JNE (1) lomba mneulis asuransi (1) LSM-NGO (3) M nasir Fekon (1) Maek (1) maekfestival (1) magazine (1) makam (1) malcom gladwell (1) manajemen (2) manipulatif (1) manusia (2) marginal (1) Masyarakat Urban. (1) Mauled (1) maulid (2) Maulod (1) Media (1) megawati (1) Melinjo (1) Memberi (1) menhir (1) Menyantuni (1) mesjid baiturahman (2) Meulaboh (1) MH Amiruddin (1) migas (1) mimbar jum'at (1) minangkabau (1) Misbar (1) misi (1) mitigasi bencana (5) molod (1) moral (1) More Than Just A Library (2) motivasi (1) MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry (1) MTSN4 Banda Aceh (1) mukim (2) mulieng (1) museum (2) museum aceh (2) Museum Tsunami Aceh (4) music (1) Music show (1) musik (1) muslim produktif (1) musrenbang (1) Nabi Muhammad (2) naga (1) nagari seribu menhir (1) narkotika (1) naskah asli (3) Naskah Kuno Aceh (2) Negeri rempah terbaik (1) nelayan (1) new normal (1) Nina Fathdini (1) novel (1) Nubuah (1) Nusantara (1) off road (1) olahraga (2) one day one surah (1) opini (5) opini aceh tribun (2) opini analisadaily.com (1) opini bebas (1) Opini di lentera (1) opini hanif (1) opini hanif di serambi indonesia (4) opini hanif sofyan (1) Opini Hanif Sofyan di Kompas.id (1) opini hanif sofyan di steemit (1) opini harian aceh (4) Opini Harian Waspada (1) opini kompasiana (2) opini lintas gayo (11) opini lintas gayo com (1) opini LintasGayo.co (2) opini majalah tanah rencong (1) opini nabil azra (1) opini rini wulandari (1) opini serambi (43) opini serambi indoensia (4) opini serambi indonesia (169) opini siswa (4) opini tabloid lintas gayo (5) opini tempo (1) otsus (1) OYPMK (1) pandemi (1) pandemi covid-19 (9) papua (1) Pariwisata (3) pariwisata aceh (1) parlemen aceh politik aceh (8) pawang (1) PDAM (1) PDIP (1) pelosok negeri (1) Peluang Pasar (1) pemanasan global. green energy (1) pembangunan (29) pembangunan aceh (1) pemerintah (4) pemerintahan (1) pemilu 2014 (5) pemilu pilkada (1) pemilukada (9) Pemilukada Aceh (14) penddikan (2) pendidikan (29) pendidikan Aceh (27) penjahat kambuhan (1) penyair aceh (1) Penyakit kusta (1) Perbankan (3) perbankan islam (3) perdamaian (1) perempuan (8) perempuan Aceh (5) perempuan dan ibu (1) perempuan dan politik (2) perikanan (1) perpustakaan (2) perputakaan (1) personal (2) personal-ekonomi (1) pertanian (2) perusahaan ekspedisi (1) perusahaan logistik (1) perwira tinggi polri (1) pesantren (2) Pesta Demokrasi (1) pidie (1) pileg (1) pileg 2019 (2) pilkada (14) pilpres (2) pilpres 2019 (3) pilpres 2024 (2) PKK Aceh (1) plastik (1) PNS (1) polisi (2) polisi jahat (1) politik (115) politik aceh (160) politik indonesia (3) politik KPK versus korupsi (4) politik nasional (4) politis (1) politisasi (1) politk (5) Polri (1) polri presisi (1) popular (1) poster. (1) prabowo (2) prediktif (1) presiden (1) presiden 2019-2024 (1) PRESISI POLRI (1) produktifitas (1) PROFIL (1) propaganda (1) psikologi (2) psikologi anak (1) psikologi pendidikan (1) psikologis (1) Pulo Aceh (1) PUSA (2) pustaka (1) qanun (1) qanun Anti rentenir (1) Qanun LKS (2) Qu Meng Ru (1) ramadan (1) ramadhan (2) Ramadhan 2011 (4) ramadhan 2012 (2) rawa tripa (1) recycle (1) reduce (1) reformasi birokrasi (1) religius (1) Resensi buku (3) Resensi Buku hanif (2) resensi film (2) resensi hanif (2) residivis (1) resolusi. 2021 (2) responsibility (1) reuse (1) review buku (1) revolusi industri (1) robert galbraith (1) rohingya (1) Romansa (1) romantisme kanak-kanak (1) RPJM Aceh (3) RTRWA (2) ruang kelas (1) rujak u grouh apaloet (1) rumbia aceh (1) sains (1) Samalanga (1) sampah (1) satria mahardika (1) satu guru satu buku (1) satwa liar (1) secangkir kopi (1) sejarah (9) sejarah Aceh (28) sejarah Aceh. (3) sejarah dunia (1) sejarah-bahasa (5) sekda (1) sekolah (1) sekolah terpencil (1) selfie politik (1) Servant Leadership (1) setahun polri presisi (1) setapak perubahan (1) sigit listyo (1) sikoat (1) Sineas Aceh (2) Sinema Aceh (2) sinovac (1) situs (1) snapshot (1) sosial (14) sosiologi (1) sosiopat (1) SOSOK.TOKOH ACEH (3) spesies (1) statistik (1) Stigma (1) Stop Bajak Karya Online (1) sultan iskandar muda (1) sumatera barat (1) sustainable laundry (1) syariat islam (7) TA sakti (1) tahun baru (2) tambang aceh (1) tambang ilegal (1) tanah rencong (1) tantang IB (1) Tata Kelola pemerintahan (4) tata kota (2) TDMRC (1) Tehani Wessely (1) tehnologi (5) televisi (1) Tenaga kerja (2) terbit buku (1) the cucko'scalling (1) Thriller (1) timor leste (1) tips (3) tokoh dunia (1) tokoh kartun serambi (2) tradisi (2) tradisi aceh (2) tradisional (1) transparansi (1) tsunami (9) Tsunami Aceh (9) Tsunami story Teller (2) tuan hide (1) tukang obat (1) tulisan ringan (1) TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI (1) TV Aceh (1) tv dan anak-anak (3) uang haram (1) ujaran kebencian (1) ulama aceh (7) UMKM (1) Unsyiah (2) Unsyiah Library (3) Unsyiah Library Fiesta 2017 (3) upeti (1) upeti jin (1) ureung aceh (1) vaksin (2) viral (1) visi (1) Visit Aceh (2) Visit Banda Aceh (7) Visit Banda Aceh 2011 (4) walhi goes to school (1) wali nanggroe (3) walikota 2014 (1) wanita Iran (1) warung kupi (2) wirausaha aceh (1) Wisata Aceh (5) wisata spiritual (2) wisata tematik jalur rempah (1) Yayat Supriyatna (1) youtube (2) YouTube YoYo English Channel (1) YPBB (1) zero waste (2) Zhuang Xiao Man (1)

Selasa, 07 Januari 2014

Memoles Citra Pak Polisi

Oleh Hanif Sofyan-opini serambi indonesia
http://aceh.tribunnews.com/2014/07/01/memoles-citra-pak-polisi
DUA hal menarik yang patut dicermati saat ini dari institusi kepolisian, yaitu: Pertama, upaya intensif dan serius mendorong kampanye Kepeloporan Keselamatan Berlalu Lintas, dan; Kedua, reformasi birokrasi dengan menyediakan ruang layanan publik yang menyentuh langsung masyarakat, di antaranya melalui medium SMS dan broadcast BB khusus pengaduan ke Ditlantas yang nomornya langsung berada di tangan Kapolda Aceh.

Hal ini menarik karena upaya perbaikan citra kepolisian, baik institusi maupun personelnya selalu dinantikan, dan kali ini digagas dari bottom up tidak hanya top down sebagai sebuah langkah paling menarik dari berbagai kebijakan yang ditawarkan kepolisian Aceh hari ini, karena bersifat lebih komunikatif dan substansional. Upaya ini sekaligus ditujukan untuk mengurangi stigma buruk yang selama ini belum lepas dari institusi kepolisian. Tindak koruptif para oknum, transaksi di jalanan dan sikap kurang ramah mereka dalam melayani masyarakat. Ditambah lagi berbagai kasus yang melibatkan “oknum polisi jahat” yang merusak citra kepolisian secara keseluruhan.


Reformasi birokrasi yang dibangun hari ini adalah bentuk optimalisasi dan pendayagunaan fungsi dan peran mereka. Tidak unsich hanya pada tataran peran vital sebagai penjaga keamanan dan ketertiban, namun juga peran pengayom dan pelayan masyarakat, agar menjadi mitra yang sejajar. Karena kesenjangan pada sisi ini masih mendapat kritik serius dari berbagai kalangan. Padahal polisi juga berasal dari rakyat, yang secara profesional menjalankan wewenang sebagai abdi masyarakat di bidang keamanan dan ketertiban.

Gagasan yang berorientasi pada reformasi birokrasi kepolisian adalah hal yang paling ditunggu-tunggu banyak pihak. Banyak hal yang bisa diterjemahkan dari dua kebijakan penting saat ini yang patut mendapat apresiasi positif. Membangun kepeloporan harus dimulai dari internal institusi kepolisian. Internalisasi nilai-nilai kepeloporan berlalu lintas di kepolisian itu sendiri akan menguatkan basis polisi dalam berinteraksi dengan masyarakat. Mereka menjadi panutan dan contoh baik, yang kemudian ditiru. Sebagaimana diamanatkan UU No.2 Tahun 2002 tentang Polri, yang mengacu pada kebijakan dan program, visi misi Polri, grand strategy Polri 2005-2025, serta renstra Polri 2010-2014.

Memupus stigma negatif polisi sebagai sosok yang menakutkan, bukan pelayan dan pengayom masyarakat. Bahkan ada masyarakat yang menggunakan ‘sosok’ polisi menjadi ‘momok’ untuk menakuti anak-anak. Ketakutan yang muncul karena keberadaan polisi, sesungguhnya juga relatif. Pertama, stigma ‘menakutkan’ itu bisa benar karena adanya oknum polisi nakal yang menjadi blunder bagi citra institusi kepolisian, dan; Kedua, timbulnya ketakutan, bisa jadi karena sesungguhnya ada kesalahan yang memang dilakukan oleh masyarakat, sehingga mereka ‘ketakutan’ kepada petugas polisi, karena ketidak lengkapan surat administrasi, maupun menyalahi aturan berlalu lintas dan maupun atibut kendaraan yang tidak sesuai aturan dan tindak salah lainnya. Jadi stigma itu tidak seratus persen karena faktor polisinya, yang main hakim sendiri di jalanan.

Berbagai persoalan yang mendera masyarakat sesungguhnya, juga karena masih senjangnya informasi tentang perilaku berlalu lintas yang kurang dipahami. Berbagai aturan yang dicanangkan polisi, masih harus diterjemahkan kembali agar mudah dipahami oleh masyarakat. Contoh sederhana tentang pembagian garis median di jalan raya. Hingga saat ini tidak semua orang tahu dengan persis apa sesungguhnya maksud dari sistem kanalisasi atau garis lajur di jalan, kecuali hanya sekadar pembagian jalur bagi laju kendaraan. Padahal lajur paling kanan adalah ‘jalur cepat’ yang idealnya diisi oleh kendaran roda empat yang menempuh jalur dengan kecepatan tinggi. Lajur tengah adalah ‘jalur lambat’ bagi roda empat. Sementara dua lajur disebelah kiri lainnya diperuntukkan bagi pengendara sepeda motor dan paling kiri digunakan bagi kanal lintasan sepeda yang bersisian dengan jalur trotoar bagi pedestrian atau para pejalan kaki. Harapan meningkatnya pemahaman berlalu lintas ini, merupakan satu titik fokus capaian dari kampanye Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas.

Demikian juga halnya perilaku parkir tidak sesuai aturan, maupun penggunaan atribut kendaraan yang tidak sesuai standar, kasus lain yang umum terjadi adalah modifikasi plat nomor dengan ‘bentuk’ yang dilarang, karena berlebihan dan tidak dimaksudkan hanya sekedar untuk membuat plat kendaraan menjadi lebih mudah dilihat. Hal sederhana ini penting diperhatikan, karena ada kaitannya jika terjadi tindak kejahatan dan sehingga para ‘saksi mata’ dapat mengidentifikasi pelaku dengan mudah karena dapat melihat dan mencatat nomor kendaraannya serta melaporkannya kepada pihak yang berwenang, dalam hal ini institusi kepolisian.

Reformasi birokrasi
Upaya penyediaan media SMS pengaduan menjadi semacam upaya reformasi birokrasi dalam memutus rantai persoalan, secara bottom up bukan top down. Artinya, informasi untuk perbaikan institusi kepolisian dibangun dari informasi langsung masyarakat bukan hanya dari informasi petugas polisi yang bertugas dilapangan. Karena bisa terjadi dis-informasi, karena tidak sinkron antara informasi dan realitas, yang disebabkan karena ‘pastinya’ ada informasi yang ‘disembunyikan’ yang tidak akan menjadi menjadi laporan kepada pihak atasan. Sistem transparansi pengaduan ini dimaksudkan untuk meminimalisir bahkan memutus siklus itu, sehingga para pimpinan di institusi kepolisian bisa mendapatkan informasi langsung dari masyarakat. Sistem ini juga bisa menjadi media peredam bagi para “polisi nakal” di lapangan, karena melalui jalur SMS, begitu informasi masuk bisa ditindaklanjuti oleh pimpinan. Minimal dalam briefing dapat disampaikan apa saja yang semestinya diperbaiki di institusi kepolisian dari pengaduan yang masuk.

Tentu saja para whistleblower harus dijaga kerahasiaannya jika menyangkut berbagai persoalan yang sensitif, karena intinya untuk memperbaiki kinerja dan citra sekaligus. Sebagai contoh, bagaimana pihak kepolisian dapat mengetahui informasi adanya pungli dalam pengurusan surat kendaraan di Kantor Samsat dan di jalan raya, jika tidak didasarkan pada temuan laporan masyarakat yang menjadi ‘korbannya’. Dan menariknya karena informasi tersebut langsung dipegang petinggi kepolisian, sehingga memungkinkan penanganan yang lebih terarah.

Harapanya masukan dan temuan tadi tidak hanya menjadi konsumsi internal, namun tidak tindak lanjut yang konkret. Hal ini nantinya dapat dibuktikan ketika intensitas berbagai kasus pelanggaran menurun dan tata kelola manajemen pelayanan publik di kepolisian makin minim tindak koruptif, dan masyarakat merasa nyaman karena dukungan pihak kepolisian yang dengan tegas menjadi bagian dari kampanye polisi baik. Sebagai implementasi dari program SMS pengaduan yang saat ini telah dibuka pada nomor 082160022222 dan pin BB 2b6f5fca yang langsung berada di tangan Kapolda Aceh.

Hal lain yang kiranya menjadi bagian dari reformasi di tubuh kepolisian adalah penyebaran informasi menjelang pelaksanaan operasi razia kendaraan. Melalui layanan lalu lintas yang saat ini mobilitasnya makin intensif, informasi melalui corong di setiap pemberhentian lampu lalu lintas, dan maupun melalui media massa. Sebagaimana informasi pelaksanaan Operasi Simpatik 2014, razia kendaraan yang dilangsungkan dari tanggal 19 Mei 2014 hingga 8 Juni 2014 (Serambi, 20/5/2014).

Informasi ini dimaksudkan agar masyarakat tahu kapan razia akan dilakukan, dan dapat mempersiapkan semua kelengkapan surat-surat administrasi kendaraan, lebih tertib berlalu lintas dengan mematuhi aturan tata cara penggunaan kendaraan, prasyarat mengendarai kendaraan baik sendiri maupun dengan tambahan penumpang. Sehingga ketika berada dalam situasi berlaku razia, tidak timbul ‘ketakutan’, ‘kepanikan’ dan dalam beberapa kasus justru menimbulkan kecelakaan dadakan yang semestinya tidak terjadi karena ‘ketakutan’ akibat melanggar aturan berlalu lintas termasuk ketidak lengkapan atribut kendaraan.

Sistem ini untuk menepis anggapan miring, seolah-olah razia sengaja digelar mendadak dengan tujuan mendapatkan pelanggar lalu lintas lebih banyak. Padahal, ukuran kualitas keberhasilan kepolisian bukan pada banyaknya orang yang terjaring razia, tapi justru sebaliknya makin minim dan sedikit kesalahan yang ditemui di jalan raya, merupakan indikasi makin meningkatnya kesadaran masyarakat berlalu lintas. Ini berimplikasi pada keberhasilan kampanye kepeloporan berlalu lintas dan memberi kemudahan pak polisi dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban. Sehingga dapat memikirkan hal lain untuk lebih meningkatkan profesionalitas tugas pihak kepolisian. Dirgahayu Bhayangkara!

* Hanif Sofyan, Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, berdomisili di Tanjung Selamat, Aceh Besar. Email: acehdigest@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar