Label

# (2) 100 buku (1) 1001 Cerita membangun Indonesia (1) 2016 (1) 2019 prabowo presiden (1) 2019 tetap jokowi (1) 2020 (1) 2021 (2) 21 tahun (1) 21 wasiat Sultan untu Aceh (2) 49 tahun IAIN Araniry (2) 99 buku (1) a ceh bahan buku (1) Abu Mudi (1) aceh (11) Aceh Barat (2) aceh digest (1) aceh history (2) aceh kode (2) aceh kopi (1) Aceh Singkil (1) aceh tengah (3) Aceh Tourism (2) Adat Aceh (3) agama (25) Air Bersih (2) aisya (1) Alue Naga (1) amazon (1) aminullah (1) anehnya negeriku indonesia (3) anggaran nanggroe aceh (1) anies (1) APBA (6) apresiasi serambi indonesia (1) arsip (1) artikel hanif (74) artikel kompas (1) artikel nabil azra (3) artikel rini (4) Artikel Serambi (9) artikel serambi-tokoh sastra melayu (2) artikel Tanah Rencong (1) artikel trans89.com (1) artikel/opini Modus Aceh (1) arundati roy (1) asia (1) asuransi (2) atlas of places (1) australia (1) Ayam (1) bacaan hari raya (1) bahan buku (106) bahan buku aceh (1) bahan buku kolaborasi (2) bahan buku. (12) bahan tulisan (1) bahana buku (1) bahasa (2) Banda Aceh (1) Bank Aceh syariah (1) Bank syariah Indonesia (1) batu (1) bawaslu (1) bencana alam (7) bendera dan lambang (1) Berbagi (1) berita nabil (1) berita serambi (1) berkeadilan (1) BHR (1) Bie Da Rao Wo Zhong Tian (1) bill gates (2) Bioscoop (1) Bioskop (1) birokrasi (1) birokrasi politik (1) Blogger Competition 2017 (1) Blogger Indonesia (1) BMA 2023 (3) Bola Kaki (1) book (1) BP2A (1) BPBA (1) BSI (1) budaya (83) budaya aceh (12) budaya massa (1) budaya tradisional (2) bukit barisan (1) buku (7) buku covid anak (1) Buku kapolri (1) bulkstore (2) bullying (1) bumi (2) bumi kita (1) bumi lestari (2) bumiku satu (1) Buyakrueng tedong-dong (1) cadabra (1) cerdas (1) cerita (2) cerpen (2) child abuse (1) climate change (3) Connecting Happiness (3) ConnectingHappiness (1) Cormoran Strike (1) Corona (1) corona virus19 (2) covid (1) Covid-19 (1) covid19 (9) CSR (1) cuplikan (1) Cut Nyak Dhien (1) dakwah kreatid (2) Dana Hibah (2) dara baroe (1) Data (1) dayah (4) De Atjehers (1) demam giok (1) Democrazy? (5) demokrasi (10) demokrasi aceh (6) diaspora (1) dinasti politik (3) diplomasi gajah (1) Ditlantas Meupep-pep (1) diva (1) DKPP (1) Don’t Disturb Me Farming (1) DPRA (1) dr jeckyl (1) Drama (1) drive book not cars (2) dua tahun BSI (1) Dusun Podiamat (1) earth hour (2) earth hour 2012 (2) ekonmi islam (1) Ekonomi (52) Ekonomi Aceh (51) ekonomi biru (1) ekonomi Islam (7) ekonomi sirkular (2) ekoomi (1) Ekosistem kopi (1) eksport import (1) Elizabeth Kolbert (1) essay (1) essay keren (1) essay nabil azra (1) falcon (1) fiksi (1) Film (6) Film animasi (1) film china (1) film cina (1) film drama (3) Film jadul (1) film lawas (1) filsafat (2) fir'aun (1) forum warga kota (1) forum warung kopi (2) FOTO ACEH (2) fourth generation university (2) GAIA (1) gajah sumatera (1) gam cantoi (2) gambar (1) ganjar (1) Garis Wallacea (1) garis Weber (1) Gas Terus (1) GasssTerusSemangatKreativitasnya (1) gempa (2) gender (3) generasi manusia (1) germs (1) gibran. jokowi (1) Gillian Rubinstein (1) god (1) goenawan mohamad (1) gramedia (1) groomer (1) grooming (1) gubernur (2) guiness book of record (1) guru (1) guru blusukan (1) guru kreatif (1) guru milenial (1) H. Soeprapto Soeparno (1) hacker cilik (1) Hadih Maja (1) Halodoc (1) Halue Bluek (1) hanibal lechter (1) hanif sofyan (7) hardikda (1) hari Air Sedunia (3) hari bumi (2) Hari gizi (1) hari hoaxs nasional (2) harry potter (1) hasan tiro (1) hastag (1) hemat energi (1) herman (1) Hikayat Aceh (2) hoaks (2) hoax (2) hobbies (1) hoegeng (1) HUDA (1) hukum (3) humboldtian (1) hutan indonesia (5) ibadah (1) ide baru (1) ide buku (2) idelisme (1) ideologi (1) idul fitri 2011 (1) iklan (1) Iklan Bagus (2) indonesia (4) Indonesia city Expo 2011 (1) industri (1) inovasi (1) Inovasi Program (1) intat linto (1) intermezo (5) internet dan anal-anak (1) investasi (2) investasi aceh (1) Iran (1) isatana merdeka (1) Islam (1) islam itu indah (3) Islamic banking (1) ismail bolong (1) Ismail Fahmi Lubis (1) IT (4) jalur Rempah (2) Jalur Rempah Dunia (2) Jalur rempah Nusantara (2) jeff bezzos (1) Jejak Belanda di Aceh (1) jepang (1) jk rowling (2) JNE (5) JNE Banda Aceh (1) JNE33Tahun (1) JNEContentCompetition2024 (1) joanne kathleen rowling (1) jokoei (1) jokowi (1) juara 1 BMA kupasi 2023 (1) juara 1 jurnalis (1) juara 2 BMA kupasi (1) juara 3 BMA kupasi 2023 (1) jurnal blajakarta (1) jurnal walisongo (1) jurnalisme warga (1) kadisdik (1) kaki kuasa (1) kalender masehi (1) kambing hitam (1) kampanye (1) kampus unsyiah (4) kamuflase (1) karakter (1) kasus kanjuruhan (1) kasus sambo (1) kaya (1) KBR (1) kebersihan (1) Kebudayaan Aceh (7) Kebumen (1) kedai kupi (1) kedai-kopi (1) Kedokteran (1) kedokteran Islam (1) kejahatan anak (1) kejahatan seksual anak (1) kekuasaan. (1) kelas menulis SMAN 5 (4) kelautan (4) keluarga berencana (1) Keluarga Ring Of Fire (1) kemenag (1) kemiskinan (2) kemukiman (2) kepemimpinan. (2) kepribadian (1) Kepribadian Muslim (1) kerajaan Aceh (2) kerja keras (1) kesehatan (13) kesehatan anak (4) keuangan (1) keuangan aceh (1) khaled hosseini (1) Khanduri Maulod (1) khutbah jumat (1) king maker (1) kirim naskah (1) Kisah (1) Kisah Islami (1) kite runner (1) KKR (2) KoescPlus (1) koleksi buku bagus (4) koleksi foto (2) Koleksi Kontribusi Buku (1) koleksi tulisanku (2) kolom kompas (1) kolom kompas hanif sofyan (2) kolom tempo (2) kompetensi siswa (1) Komunikasi (1) komunitas-serambi mihrab (1) konsumerisme (1) Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku (3) Kopi (2) kopi aceh (5) kopi gayo (2) kopi gayo.kopi aceh (1) kopi libri (1) Korupsi (7) korupsi di Aceh (4) kota masa depan (1) kota yang hilang (1) KPK (2) KPU (1) kredo (1) kriminal (1) krisis air (2) ku'eh (1) Kuliner Aceh (2) kultum (2) kupasi (1) kurikulum 2013 (1) kwikku (1) Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh (1) lain-lain (1) lalu lintas (1) lambang dab bendera (4) laut (1) Laut Aceh (1) Laut Biru (1) lebaran 2025 (1) legenda (1) Li Zhuo (1) lian hearn (1) Library (1) Library Gift Shop (2) lifestyle (1) limapuluah koto (1) Lin Xian (1) lincah (1) Lingkungan (42) lintho (1) listrik aceh (1) LNR (1) Lomba artikel 2016 (4) Lomba blog 2016 (1) lomba blog unsyiah 2018 (1) Lomba Blogger Unsyiah (2) lomba JNE (1) lomba mneulis asuransi (1) LSM-NGO (3) M nasir Fekon (1) Maek (1) maekfestival (1) magazine (1) makam (1) malcom gladwell (1) manajemen (2) manipulatif (1) manusia (2) marginal (1) Masyarakat Urban. (1) Mauled (1) maulid (2) Maulod (1) Media (1) megawati (1) Melinjo (1) Memberi (1) menhir (1) Menyantuni (1) mesjid baiturahman (2) Meulaboh (1) MH Amiruddin (1) migas (1) mimbar jum'at (1) minangkabau (1) Misbar (1) misi (1) mitigasi bencana (5) molod (1) moral (1) More Than Just A Library (2) motivasi (1) MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry (1) MTSN4 Banda Aceh (1) mukim (2) mulieng (1) museum (2) museum aceh (2) Museum Tsunami Aceh (4) music (1) Music show (1) musik (1) muslim produktif (1) musrenbang (1) Nabi Muhammad (2) naga (1) nagari seribu menhir (1) narkotika (1) naskah asli (3) Naskah Kuno Aceh (2) Negeri rempah terbaik (1) nelayan (1) new normal (1) Nina Fathdini (1) novel (1) Nubuah (1) Nusantara (1) off road (1) olahraga (2) one day one surah (1) opini (5) opini aceh tribun (2) opini analisadaily.com (1) opini bebas (1) Opini di lentera (1) opini hanif (1) opini hanif di serambi indonesia (4) opini hanif sofyan (1) Opini Hanif Sofyan di Kompas.id (1) opini hanif sofyan di steemit (1) opini harian aceh (4) Opini Harian Waspada (1) opini kompasiana (2) opini lintas gayo (11) opini lintas gayo com (1) opini LintasGayo.co (2) opini majalah tanah rencong (1) opini nabil azra (1) opini rini wulandari (1) opini serambi (43) opini serambi indoensia (4) opini serambi indonesia (169) opini siswa (4) opini tabloid lintas gayo (5) opini tempo (1) otsus (1) OYPMK (1) pandemi (1) pandemi covid-19 (9) papua (1) Pariwisata (3) pariwisata aceh (1) parlemen aceh politik aceh (8) pawang (1) PDAM (1) PDIP (1) pelosok negeri (1) Peluang Pasar (1) pemanasan global. green energy (1) pembangunan (29) pembangunan aceh (1) pemerintah (4) pemerintahan (1) pemilu 2014 (5) pemilu pilkada (1) pemilukada (9) Pemilukada Aceh (14) penddikan (2) pendidikan (29) pendidikan Aceh (27) penjahat kambuhan (1) penyair aceh (1) Penyakit kusta (1) Perbankan (3) perbankan islam (3) perdamaian (1) perempuan (8) perempuan Aceh (5) perempuan dan ibu (1) perempuan dan politik (2) perikanan (1) perpustakaan (2) perputakaan (1) personal (2) personal-ekonomi (1) pertanian (2) perusahaan ekspedisi (1) perusahaan logistik (1) perwira tinggi polri (1) pesantren (2) Pesta Demokrasi (1) pidie (1) pileg (1) pileg 2019 (2) pilkada (14) pilpres (2) pilpres 2019 (3) pilpres 2024 (2) PKK Aceh (1) plastik (1) PNS (1) polisi (2) polisi jahat (1) politik (115) politik aceh (160) politik indonesia (3) politik KPK versus korupsi (4) politik nasional (4) politis (1) politisasi (1) politk (5) Polri (1) polri presisi (1) popular (1) poster. (1) prabowo (2) prediktif (1) presiden (1) presiden 2019-2024 (1) PRESISI POLRI (1) produktifitas (1) PROFIL (1) propaganda (1) psikologi (2) psikologi anak (1) psikologi pendidikan (1) psikologis (1) Pulo Aceh (1) PUSA (2) pustaka (1) qanun (1) qanun Anti rentenir (1) Qanun LKS (2) Qu Meng Ru (1) ramadan (1) ramadhan (2) Ramadhan 2011 (4) ramadhan 2012 (2) rawa tripa (1) recycle (1) reduce (1) reformasi birokrasi (1) religius (1) Resensi buku (3) Resensi Buku hanif (2) resensi film (2) resensi hanif (2) residivis (1) resolusi. 2021 (2) responsibility (1) reuse (1) review buku (1) revolusi industri (1) robert galbraith (1) rohingya (1) Romansa (1) romantisme kanak-kanak (1) RPJM Aceh (3) RTRWA (2) ruang kelas (1) rujak u grouh apaloet (1) rumbia aceh (1) sains (1) Samalanga (1) sampah (1) satria mahardika (1) satu guru satu buku (1) satwa liar (1) secangkir kopi (1) sejarah (9) sejarah Aceh (28) sejarah Aceh. (3) sejarah dunia (1) sejarah-bahasa (5) sekda (1) sekolah (1) sekolah terpencil (1) selfie politik (1) Servant Leadership (1) setahun polri presisi (1) setapak perubahan (1) sigit listyo (1) sikoat (1) Sineas Aceh (2) Sinema Aceh (2) sinovac (1) situs (1) snapshot (1) sosial (14) sosiologi (1) sosiopat (1) SOSOK.TOKOH ACEH (3) spesies (1) statistik (1) Stigma (1) Stop Bajak Karya Online (1) sultan iskandar muda (1) sumatera barat (1) sustainable laundry (1) syariat islam (7) TA sakti (1) tahun baru (2) tambang aceh (1) tambang ilegal (1) tanah rencong (1) tantang IB (1) Tata Kelola pemerintahan (4) tata kota (2) TDMRC (1) Tehani Wessely (1) tehnologi (5) televisi (1) Tenaga kerja (2) terbit buku (1) the cucko'scalling (1) Thriller (1) timor leste (1) tips (3) tokoh dunia (1) tokoh kartun serambi (2) tradisi (2) tradisi aceh (2) tradisional (1) transparansi (1) tsunami (9) Tsunami Aceh (9) Tsunami story Teller (2) tuan hide (1) tukang obat (1) tulisan ringan (1) TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI (1) TV Aceh (1) tv dan anak-anak (3) uang haram (1) ujaran kebencian (1) ulama aceh (7) UMKM (1) Unsyiah (2) Unsyiah Library (3) Unsyiah Library Fiesta 2017 (3) upeti (1) upeti jin (1) ureung aceh (1) vaksin (2) viral (1) visi (1) Visit Aceh (2) Visit Banda Aceh (7) Visit Banda Aceh 2011 (4) walhi goes to school (1) wali nanggroe (3) walikota 2014 (1) wanita Iran (1) warung kupi (2) wirausaha aceh (1) Wisata Aceh (5) wisata spiritual (2) wisata tematik jalur rempah (1) Yayat Supriyatna (1) youtube (2) YouTube YoYo English Channel (1) YPBB (1) zero waste (2) Zhuang Xiao Man (1)

Rabu, 04 Juni 2014

Sejuta Saudagar Aceh, Kemiskinan dan Pertumbuhan Ekonomi

oleh hanif sofyan-opini Lintas Gayo
http://www.lintasgayo.com/48929/sejuta-saudagar-aceh-kemiskinan-dan-pertumbuhan-ekonomi.html
Wacana ini begitu bombastis. Barangkali karena menyahuti kebutuhan empat juta enterpreuner yang gaungnya menggema kuat 2012 lalu. Bagaimana kabarnya hari ini?. Setidaknya setahun lalu Indonesia memiliki 0,18 persen enterpreneur setara dengan 400.000 orang dari total penduduk nasional. Idealnya diperlukan 4,4 juta enterpreneur, dan itu artinya ada kekurangan 4 juta lagi pada medio 2012 lalu. Gerakan ini diperlukan untuk mendorong dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang lebih mandiri dan partisipatif plus multiplier efect menurunkan angka kemiskinan. Tidak hanya mengandalkan kekuatan pemerintah untuk menggerakan roda ekonomi. apalagi kita baru saja menggagas Aceh Investment Promotion, menjadikan Aceh sebagai salah satu Jawara Investasi Nasional.

Sebagai ilustrasi, kekuatan ekonomi Amerika disokong oleh 94,4 persen usaha kecil menengah, bukan oleh industri besar, sebagaimana dirilis Federasi Nasional Bisnis Independen (NFIB). Sehingga 99 persen dari semua entitas penyedia lapangan kerja mempekerjakan setengah dari angkatan kerja negara itu. Sementara Indonesia sebaliknya, sehingga kekuatan 32 persen pengusaha besar menengah, tidak mampu menahan goyangan krisis ekonomi yang menumbangkan Indonesia tahun 1989, lebih dari satu dasawarsa lalu. Dan pada dasarnya kita belum sepenuhnya sembuh dan bangkit dari krisis itu.


Upaya mendorong partisipasi perusahaan besar dengan trickle down effect, hanya menjadi wacana sesaat dan tak menemukan hasil signifikan. Karena pada dasarnya ada gap disamping dipicu persaingan juga ketidakseriusan para pengusaha kakap untuk melibatkan para enterpreneur kecil bergabung dalam konglomerasinya. Hulu hilir menjadi sebuah kekuatan yang dibangun oleh kelompok dan perusahaan keluarga, yang justru mencaplok banyak pengusaha kecil di hilir yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi di daerah bawah. Akibatnya pengusaha besar justru menjadi momok dan mesin pembunuh para pengusaha kecil.

Contoh mutakhir adalah gulung tikarnya pengusaha batik tradisional di sentra kerajinan batik Solo, karena tergusur oleh ekspansi banjir kiriman batik negara jiran Malaysia. Industri batik mereka membombardir sentra kerajinan rakyat dengan produk massal yang murah meriah dan berakibat menurunkan daya saing batik tradisional yang mahal karena produksi hand made. Dan dalam kasus ini pemerintah tak mampu berkutik menyelamatkan pengusaha batik tradisional kita, dan pengusaha kaya-pun apatis, meskipun hari ini batik menjadi salah satu ikon dan komoditi unggulan kita.

Antisipasi harus dilakukan, terutama tidak saja dengan proteksi pemerintah dalam mengawal pergerakan ekonomi, namun juga stimulan pemerintah dalam menumbuhkan dan menjaga sentra produksi tradisional dari serangan masif produksi pesaing. Kekuatiran tidak saja karena pertimbangan hidup mati perusahaan tradisional, namun juga nilai-nilai tradisi yang harus tetap terjaga agar produk tradisi kita tidak disabotase negara lain dan hak kepemilikan paten diakui oleh pihak lain karena makin hilang di pasaran.

Pertarungan Global
Kebutuhan kita akan enterpreneur merupakan kebutuhan mutlak dan harus. Banyak sisi keuntungan akan kita raih dengan pertumbuhan enterpreneur yang melimpah. Ketersediaan lapangan kerja, peningkatan tenaga terampil dan terdidik, perubahan mindset, terutama kemandirian dalam penyediaan lapangan kerja.

Dalam pertemuan Internasional Hari Koperasi 2012 silam, hadir pembicara yang juga seorang dosen disebuah perguruan tinggi di Malaysia. Kehadirannya untuk menularkan virus enterpreneurship dengan mengajarkan kepekaan intuitif para calon pengusaha muda kita dalam memahami dunia pasar secara lebih serius.

Menurut sang pakar, banyak hal menarik di Aceh yang menarik minat pengusaha di lintas negara, hanya saja faktor packaging, labeling dan marketing menjadi faktor kunci mengapa produk kita tak mampu menembus pasar luar dan berkompetisi secara sehat. Karena meskipun secara kualitas produk mereka mengakui keunggulan produk tradisional kita, namun mereka unggul dalam penguasaan tiga komponen penting tersebut, sementara kita justru selalu tersandung hal-hal tehnis dan hak kepemilikan, hak cipta.

Model kekuatan seperti itu yang seharusnya mendorong para enterpreneur kita untuk melesat. Konon lagi dalam perkembangan terakhir, kita unggul dalam komoditi kopi luwak yang harganya sangat kompetitif, sehingga produk Indonesia menjadi rebutan pangsa pasar komoditas kopi dunia dengan harga yang fantastis. Intinya masih banyak peluang terbuka, disamping kekurangpekaan kita dalam packaging, labeling dan marketing, masih sangat minim keikutsertaan kita menjangkau pasar secara langsung. Mengikuti event pameran, Expo yang digelar secara kontinyu di berbagai negara dengan jadwal event yang sudah tertentu karena menjadi bagian paket destinasi wisata.

Enterpreneur Aceh
Kelahiran program sejuta saudagar awalnya digagas Kamar dagang dan Industri (Kadin) Aceh, sebagai penyemangat wirausaha muda Aceh agar menghidupkan kembali semangat dagang Aceh di masa lalu yang sudah malang melintang ke mancanegara. Permintaan tindak lanjut program sejuta saudagar kemudian ditindaklanjuti melalui forum pertemuan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dengan gubernur terpilih ketika itu, Zikir, sebagai dorongan meminimalisir penggangguran. Apalagi Wakil Gubernur Muzakir Manaf adalah Ketua Tim Penanggulangan Kemiskinan Propinsi Aceh yang sedang bekerja keras karena berdasarkan survey terbaru Aceh berada pada peringkat lima daerah termiskin di Indonesia.

Program Sejuta Saudagar juga didorong selain untuk menurunkan angka kemiskinan, juga mengatasi pengangguran yang bertumbuh dan bertambah setiap tahunnya yang berdampak pada peningkatan kriminalitas dan beralihnya mindset menjadi Pegawai Negeri sebagai alternatif lapangan kerja paling prospektif dan menjanjikan yang selalu menjadi impian setiap orang yang menyebabkan ketidakseimbangan demand supply dan menciptakan pengangguran terbuka. Berdasarkan catatan terakhir Agustus 2013, karena keterlambatan berbagai proyek pembangunan pemerintah membuat 24.000 orang kehilangan pekerjaannya dan angka pengangguran bertambah 32 ribu orang. Seolah proyek menjadi tumpuan tak tertandingi. Sehingga secara keseluruhan jumlah angka pengangguran sudah menembus angka 210 ribu orang, dibandingkan Februari 2013 yang masih berjumlah 178 ribu orang (serambi, 7/11/13)

Dari penelusuran data mutakhir tersebut semakin tinggi harapan untuk mendorong kelahiran sejuta saudagar Aceh terutama melalui berbagai pelatihan peningkatan kapasitas, magang dan pelatihan kewirausahawan dengan mendatangkan tokoh sukses, dapat mendorong dan menstimulasi wirausaha muda membuka lapangan kerja baru, sebagai “penyedia” bukan “pemburu” setelah menyelesaikan pendidikan di sekolah dan perguruan tinggi.

Rangsangan lain adalah dengan membuka keran fasilitas pemberian modal, dengan paket kemudahan pemberian kredit perbankan bagi wirausaha muda. Dengan pendampingan intensif untuk mendobrak mindset buruk yang klasik bahwa wirausaha muda tak berpengalaman dan riskan masuk dalam daftar kredit macet.

Padahal terobosan sejuta saudagar Aceh adalah upaya mendobrak kebuntuan menipisnya lapangan kerja, meningkatnya angka kemiskinan dan kesenjangan sosial yang dapat memancing tindak kriminal. Dan keberhasilan wirausaha muda dapat menjadi stimulan mengejar pendapatan perkapita menjadi US$ 10.000/tahun dari pendapatan pada tahun 2012 yang masih berkisar US$3.600/tahun. Karena jika dibandingkan dengan Singapura saja sudah memiliki pendapatan perkapita US$45.000/tahun, Korea US$ 20.000/tahun dan Jepang US$ 45.000/tahun.

Wacana penuh harapan ini bukan sesuatu yang muluk karena paska tsunami pergerakan ekonomi kita begitu deras dan kita sedang melakukan percepatan pembangunan ekonomi di segala lini. Apalagi standar untuk mengukur keberhasilan capaian pertumbuhan ekonomi berbasis wirausaha, minimalnya di setiap negara setidaknya memiliki 2 persen enterpreneurship dari total seluruh penduduknya jika ingin sejahtera. Jika kita dapat menjangkaunya akan ada lompatan fantastis dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita yang membutuhkan rangsangan dari barisan wirausaha muda kita. Sehingga bisa meningkatkan daya saing sekaligus peningkatan capaian jumlah pendapatan perkapita secara nasional. (suara pembaharuan, 7/12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar