Oleh Zaki Fuad Chalil
Selasa, 23 Oktober 2012
DEWASA ini korupsi dan segala model praktiknya telah menjadi satu isu besar, di mana seluruh negara dan bangsa di dunia menyatakan perang terhadap korupsi. Hal ini dapat dilihat dalam resolusi Corruption in Government yang diterima Kongres ke-8 PBB yang berlangsung di Havana, Kuba pada 1990. Dalam resolusi yang bertajuk Prevention of Crime and the Treatment of Offenders itu disebutkan bahwa korupsi dapat menghancurkan efektivitas potensial dari semua jenis program pemerintah; dapat mengganggu/menghambat pembangunan; dan menimbulkan korban individual ataupun kelompok masyarakat. Korupsi sangat terkait dengan berbagai kejahatan ekonomi, kejahatan terorganisasi, dan penyucian uang haram (money loundering).
Kemudian, Kongres ke-9 PBB yang berlangsung lima tahun kemudian (1995) di Kairo, Mesir, isu korupsi masih tetap menjadi agenda penting. Rancangan yang disepakati menegaskan bahwa korupsi dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas; serta membahayakan pembangunan sosial, ekonomi, dan politik. Demikian pula pertemuan Bank Dunia dan Dana Moneter International (IMF) di Hongkong, 23-25 September 1997 silam mengeluarkan pernyataan perang terhadap korupsi. Bank Dunia menilai, semua pinjaman lunak dan komersial, semua bantuan manajemen guna mendorong kemajuan dan kemakmuran ekonomi di suatu negara, sama saja sia-sia jika korupsi terus saja muncul.
Identifikasi praktik korupsi
Theodore M Smith (1971) dalam Lubis (1993: 51-64) mencoba mengidentifikasi beberapa variabel yang membuat korupsi terus menggurita, seperti yang terjadi di Indonesia: Pertama, penjajah. Penjajahan telah turut andil mengembangkan budaya korupsi di Indonesia, karena ia telah melahirkan berbagai kebijakan yang kondusif bagi praktik korupsi, seperti gaji pegawai yang sangat rendah, pemiskinan kaum terjajah dan memperkaya kaum penjajah; Kedua, variabel kebudayaan. Misalnya dalam budaya Jawa dikenal filsafat “ratu” yang tidak mengenal pemisahan antara milik negara dan pribadi. Pola pikir demikian ikut berpengaruh pada sistem birokrasi dan pandangan para pemimpin. Akibatnya penegakan hukum untuk memberantas korupsi akan berhadapan dengan budaya kepemimpinan yang berlaku;
Ketiga, variabel ekonomi. Pertumbuhan ekonomi suatu negara salah satunya dipengaruhi oleh besarnya tingkat konsumsi masyarakat. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi bisa dipengaruhi oleh tingginya pemakaian barang produksi (peningkatan konsumtifisme) bisa terjadi karena korupsi yang dilakukan oleh mereka yang “kaya dengan cara haram”; Keempat, variabel struktur. Struktur kekuasaan yang sentralistik, antara lain, dapat berakibat pada terbatasnya kelompok pengambil keputusan dan melimpahnya para `pengharap’ keputusan sehingga pengambil keputusan memiliki daya tawar tinggi. Situasi demikian membuatnya rakus dan gampang memeras, dan:
Kelima, variabel partai politik. Sumber dana parpol di negara berkembang umumnya tidak mapan, karena itu parpol berharap pada bantuan negara. Partai berkuasa tentu berkepentingan untuk mempertahankan hegemoni kekuasaannya, untuk itu, ia akan memonopoli ‘penghisapan’ dana negara dengan cara apa pun demi kelangsungan partai, dan tentu saja, secara tidak langsung, demi kelangsungan rezimnya untuk terus berkuasa.
Sementara itu, Harian Suara Karya edisi 13 Februari 1996, menyebutkan setidaknya ada tujuh model korupsi yang dipraktikkan: Pertama, korupsi transaksional, yaitu korupsi yang melibatkan dua pihak. Keduanya sama-sama mengupayakan secara aktif terjadinya korupsi; Kedua, korupsi yang bersifat memeras, yaitu apabila pihak pertama harus melakukan penyuapan terhadap pihak kedua guna menghindari hambatan usaha dari pihak kedua itu; Ketiga, korupsi yang bersifat ontogenik, yaitu hanya melibatkan orang yang bersangkutan, misalnya seorang anggota parlemen mendukung golnya sebuah RUU, semata karena UU tersebut akan membawa keuntungan bagi dirinya; Keempat, korupsi defensif, yaitu ketika seseorang menawarkan uang suap untuk membela dirinya;
Kelima, korupsi, yang bersifat investasi misalnya memberikan pelayanan barang atau jasa dengan sebaik-baiknya agar nanti mendapat ‘uang terima kasih’ atas pelayanan yang baik tersebut; Keenam, korupsi yang bersifat nepotisme, yaitu penunjukan ‘orang-orang saya’ untuk jabatan-jabatan umum kemasyarakatan, atau bahwa ‘keluarga’ sendiri mendapat perlakuan khusus dalam banyak hal, dan; Ketujuh, korupsi suportif, yaitu korupsi yang tidak secara langsung melibatkan uang, jasa, atau pemberian apapun,. Misalnya membiarkan berjalannya sebuah tindakan korupsi dan bersikap masa bodoh terhadap lingkungan dan situasi yang korup.
Rapuhnya kualitas moral
Maraknya korupsi dengan berbagai modus operandinya di Indonesia dan Aceh, agaknya lebih dikarenakan rapuhnya kualitas moral sejumlah aktor yang seharusnya bertugas memberantas setiap praktik korupsi. Semakin banyak lembaga pengawas dan pemberantasan korupsi, semakin banyak pula ‘pintu-pintu’ peluang korupsi, apabila lembaga-lembaga itu dijalankan oleh barisan pengawas yang tidak memiliki integritas moral dan keyakinan yang penuh pada ajaran agama yang dianutnya. Kejahatan korupsi menurut hemat penulis hakikatnya terkait dengan sistem yang diyakini dan berlaku di tengah masyarakat, seperti adat, ekonomi, politik, hukum, ideologi dan lain-lain.
Wilayah peranan Islam yang paling proporsional dan strategis sebagai sistem nilai yang utuh dan kaffah adalah pada pembenahan kesadaran, persepsi, mentalitas, integritas moral, dan pembentukan sebuah pandangan dunia (world view) yang mengacu pada etika sumber ajaran Islam. Lebih jauh ketentuan normatif dalam Alquran dan hadis serta prosedur penegakannya bertumpu pada kesadaran diri yang bersifat moral ketimbang kontrol dari luar yang berbentuk sanksi hukum dari penguasa, misalnya. Kontrol pribadi yang kuat jauh lebih efektif, fungsional dan tahan lama dalam memperbaiki pola prilaku, baik prilaku individu maupun masyarakat.
Dalam memperkuat kontrol pribadi, Islam memperkenalkan konsep ihsan untuk keteguhan jiwa. Konsep ihsan ini mendidik manusia untuk hidup secara etis, bertanggung jawab kepada hati nuraninya, serta menekankan fungsi agama yang bersifat individual, bukan institusional. Ihsan merupakan kulminasi dari pemahaman dan penghayatan seseorang terhadap Rukun Iman dan Rukun Islam (Abdullah, 1996:170). Ihsan mengajarkan kesadaran ketuhanan pada setiap individu bahwa Allah senantiasa hadir dekat dengan kita dan senantiasa mengawasi gerak-gerik perilaku kita, sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Hendaknya engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihatnya, dan jika engkau tidak melihatnya maka yakinlah bahwa Allah pasti melihat engkau.
”
Menurut Nurcholish Madjid (1994:113) pertanggungjawaban nurani itu adalah untuk kelanjutan tanggung jawab kepada Allah. Sebab perbuatan baik manusia bukanlah untuk kepentingan Allah, melainkan untuk kepentingan manusia sendiri. Demikian pula, perbuatan jahatnya tidak akan merugikan Allah, melainkan merugikan dirinya sendiri. Dalam kaitan ini Quraish Shihab (1996:254) menyimpulkan pula bahwa isyarat-isyarat Alquran menunjukkan kebaikan lebih dulu menghiasi diri manusia dari pada kejahatan, sebagaimana firman Allah swt: “Durhakalah Adam kepada Tuhannya dan sesatlah ia” (QS. Thaha: 21). Ini adalah bukti bahwa sebelum digoda oleh Iblis, Adam tidak durhaka. Ini juga diperkuat oleh hadis: “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fitrah), kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi” (HR. Bukhari).
Karenanya manusia dalam Islam memiliki kecenderungan pada kebajikan. Manusia pada hakikatnya tidak mengalami kesulitan untuk melakukan kebajikan, tetapi akan mengalami konflik batin apabila akan melakukan kejahatan akibat lebih jauh terjadi split personality (jiwa yang mendua, munafik). Mengingat kompleksitas masalah korupsi di Serambi Mekah tidak dapat diatasi secara fragmentaris, terpisah dan setengah hati atau penyembuhan simptomatik, terbatas pada gejala dan bagian permukaannya saja, lewat hukum pidana, melainkan harus diupayakan terapi “kausatif” dengan melihat semua faktor peluang ataupun penyebab terjadinya korupsi.
* Dr. Zaki Fuad Chalil, MA, Dosen Ekonomi Islam Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry, Darussalam, Banda Aceh. Email: zakifuadchalil@yahoo.co.id
Label
#
(2)
100 buku
(1)
1001 Cerita membangun Indonesia
(1)
2016
(1)
2019 prabowo presiden
(1)
2019 tetap jokowi
(1)
2020
(1)
2021
(2)
21 tahun
(1)
21 wasiat Sultan untu Aceh
(2)
49 tahun IAIN Araniry
(2)
99 buku
(1)
a ceh bahan buku
(1)
Abu Mudi
(1)
aceh
(11)
Aceh Barat
(2)
aceh digest
(1)
aceh history
(2)
aceh kode
(2)
aceh kopi
(1)
Aceh Singkil
(1)
aceh tengah
(3)
Aceh Tourism
(2)
Adat Aceh
(3)
agama
(25)
Air Bersih
(2)
aisya
(1)
Alue Naga
(1)
amazon
(1)
aminullah
(1)
anehnya negeriku indonesia
(3)
anggaran nanggroe aceh
(1)
anies
(1)
APBA
(6)
apresiasi serambi indonesia
(1)
arsip
(1)
artikel hanif
(74)
artikel kompas
(1)
artikel nabil azra
(3)
artikel rini
(4)
Artikel Serambi
(9)
artikel serambi-tokoh sastra melayu
(2)
artikel Tanah Rencong
(1)
artikel trans89.com
(1)
artikel/opini Modus Aceh
(1)
arundati roy
(1)
asia
(1)
asuransi
(2)
atlas of places
(1)
australia
(1)
Ayam
(1)
bacaan hari raya
(1)
bahan buku
(106)
bahan buku aceh
(1)
bahan buku kolaborasi
(2)
bahan buku.
(12)
bahan tulisan
(1)
bahana buku
(1)
bahasa
(2)
Banda Aceh
(1)
Bank Aceh syariah
(1)
Bank syariah Indonesia
(1)
batu
(1)
bawaslu
(1)
bencana alam
(7)
bendera dan lambang
(1)
Berbagi
(1)
berita nabil
(1)
berita serambi
(1)
berkeadilan
(1)
BHR
(1)
Bie Da Rao Wo Zhong Tian
(1)
bill gates
(2)
Bioscoop
(1)
Bioskop
(1)
birokrasi
(1)
birokrasi politik
(1)
Blogger Competition 2017
(1)
Blogger Indonesia
(1)
BMA 2023
(3)
Bola Kaki
(1)
book
(1)
BP2A
(1)
BPBA
(1)
BSI
(1)
budaya
(83)
budaya aceh
(12)
budaya massa
(1)
budaya tradisional
(2)
bukit barisan
(1)
buku
(7)
buku covid anak
(1)
Buku kapolri
(1)
bulkstore
(2)
bullying
(1)
bumi
(2)
bumi kita
(1)
bumi lestari
(2)
bumiku satu
(1)
Buyakrueng tedong-dong
(1)
cadabra
(1)
cerdas
(1)
cerita
(2)
cerpen
(2)
child abuse
(1)
climate change
(3)
Connecting Happiness
(3)
ConnectingHappiness
(1)
Cormoran Strike
(1)
Corona
(1)
corona virus19
(2)
covid
(1)
Covid-19
(1)
covid19
(9)
CSR
(1)
cuplikan
(1)
Cut Nyak Dhien
(1)
dakwah kreatid
(2)
Dana Hibah
(2)
dara baroe
(1)
Data
(1)
dayah
(4)
De Atjehers
(1)
demam giok
(1)
Democrazy?
(5)
demokrasi
(10)
demokrasi aceh
(6)
diaspora
(1)
dinasti politik
(3)
diplomasi gajah
(1)
Ditlantas Meupep-pep
(1)
diva
(1)
DKPP
(1)
Don’t Disturb Me Farming
(1)
DPRA
(1)
dr jeckyl
(1)
Drama
(1)
drive book not cars
(2)
dua tahun BSI
(1)
Dusun Podiamat
(1)
earth hour
(2)
earth hour 2012
(2)
ekonmi islam
(1)
Ekonomi
(52)
Ekonomi Aceh
(51)
ekonomi biru
(1)
ekonomi Islam
(7)
ekonomi sirkular
(2)
ekoomi
(1)
Ekosistem kopi
(1)
eksport import
(1)
Elizabeth Kolbert
(1)
essay
(1)
essay keren
(1)
essay nabil azra
(1)
falcon
(1)
fiksi
(1)
Film
(6)
Film animasi
(1)
film china
(1)
film cina
(1)
film drama
(3)
Film jadul
(1)
film lawas
(1)
filsafat
(2)
fir'aun
(1)
forum warga kota
(1)
forum warung kopi
(2)
FOTO ACEH
(2)
fourth generation university
(2)
GAIA
(1)
gajah sumatera
(1)
gam cantoi
(2)
gambar
(1)
ganjar
(1)
Garis Wallacea
(1)
garis Weber
(1)
Gas Terus
(1)
GasssTerusSemangatKreativitasnya
(1)
gempa
(2)
gender
(3)
generasi manusia
(1)
germs
(1)
gibran. jokowi
(1)
Gillian Rubinstein
(1)
god
(1)
goenawan mohamad
(1)
gramedia
(1)
groomer
(1)
grooming
(1)
gubernur
(2)
guiness book of record
(1)
guru
(1)
guru blusukan
(1)
guru kreatif
(1)
guru milenial
(1)
H. Soeprapto Soeparno
(1)
hacker cilik
(1)
Hadih Maja
(1)
Halodoc
(1)
Halue Bluek
(1)
hanibal lechter
(1)
hanif sofyan
(7)
hardikda
(1)
hari Air Sedunia
(3)
hari bumi
(2)
Hari gizi
(1)
hari hoaxs nasional
(2)
harry potter
(1)
hasan tiro
(1)
hastag
(1)
hemat energi
(1)
herman
(1)
Hikayat Aceh
(2)
hoaks
(2)
hoax
(2)
hobbies
(1)
hoegeng
(1)
HUDA
(1)
hukum
(3)
humboldtian
(1)
hutan indonesia
(5)
ibadah
(1)
ide baru
(1)
ide buku
(2)
idelisme
(1)
ideologi
(1)
idul fitri 2011
(1)
iklan
(1)
Iklan Bagus
(2)
indonesia
(4)
Indonesia city Expo 2011
(1)
industri
(1)
inovasi
(1)
Inovasi Program
(1)
intat linto
(1)
intermezo
(5)
internet dan anal-anak
(1)
investasi
(2)
investasi aceh
(1)
Iran
(1)
isatana merdeka
(1)
Islam
(1)
islam itu indah
(3)
Islamic banking
(1)
ismail bolong
(1)
Ismail Fahmi Lubis
(1)
IT
(4)
jalur Rempah
(2)
Jalur Rempah Dunia
(2)
Jalur rempah Nusantara
(2)
jeff bezzos
(1)
Jejak Belanda di Aceh
(1)
jepang
(1)
jk rowling
(2)
JNE
(5)
JNE Banda Aceh
(1)
JNE33Tahun
(1)
JNEContentCompetition2024
(1)
joanne kathleen rowling
(1)
jokoei
(1)
jokowi
(1)
juara 1 BMA kupasi 2023
(1)
juara 1 jurnalis
(1)
juara 2 BMA kupasi
(1)
juara 3 BMA kupasi 2023
(1)
jurnal blajakarta
(1)
jurnal walisongo
(1)
jurnalisme warga
(1)
kadisdik
(1)
kaki kuasa
(1)
kalender masehi
(1)
kambing hitam
(1)
kampanye
(1)
kampus unsyiah
(4)
kamuflase
(1)
karakter
(1)
kasus kanjuruhan
(1)
kasus sambo
(1)
kaya
(1)
KBR
(1)
kebersihan
(1)
Kebudayaan Aceh
(7)
Kebumen
(1)
kedai kupi
(1)
kedai-kopi
(1)
Kedokteran
(1)
kedokteran Islam
(1)
kejahatan anak
(1)
kejahatan seksual anak
(1)
kekuasaan.
(1)
kelas menulis SMAN 5
(4)
kelautan
(4)
keluarga berencana
(1)
Keluarga Ring Of Fire
(1)
kemenag
(1)
kemiskinan
(2)
kemukiman
(2)
kepemimpinan.
(2)
kepribadian
(1)
Kepribadian Muslim
(1)
kerajaan Aceh
(2)
kerja keras
(1)
kesehatan
(13)
kesehatan anak
(4)
keuangan
(1)
keuangan aceh
(1)
khaled hosseini
(1)
Khanduri Maulod
(1)
khutbah jumat
(1)
king maker
(1)
kirim naskah
(1)
Kisah
(1)
Kisah Islami
(1)
kite runner
(1)
KKR
(2)
KoescPlus
(1)
koleksi buku bagus
(4)
koleksi foto
(2)
Koleksi Kontribusi Buku
(1)
koleksi tulisanku
(2)
kolom kompas
(1)
kolom kompas hanif sofyan
(2)
kolom tempo
(2)
kompetensi siswa
(1)
Komunikasi
(1)
komunitas-serambi mihrab
(1)
konsumerisme
(1)
Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku
(3)
Kopi
(2)
kopi aceh
(5)
kopi gayo
(2)
kopi gayo.kopi aceh
(1)
kopi libri
(1)
Korupsi
(7)
korupsi di Aceh
(4)
kota masa depan
(1)
kota yang hilang
(1)
KPK
(2)
KPU
(1)
kredo
(1)
kriminal
(1)
krisis air
(2)
ku'eh
(1)
Kuliner Aceh
(2)
kultum
(2)
kupasi
(1)
kurikulum 2013
(1)
kwikku
(1)
Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh
(1)
lain-lain
(1)
lalu lintas
(1)
lambang dab bendera
(4)
laut
(1)
Laut Aceh
(1)
Laut Biru
(1)
lebaran 2025
(1)
legenda
(1)
Li Zhuo
(1)
lian hearn
(1)
Library
(1)
Library Gift Shop
(2)
lifestyle
(1)
limapuluah koto
(1)
Lin Xian
(1)
lincah
(1)
Lingkungan
(42)
lintho
(1)
listrik aceh
(1)
LNR
(1)
Lomba artikel 2016
(4)
Lomba blog 2016
(1)
lomba blog unsyiah 2018
(1)
Lomba Blogger Unsyiah
(2)
lomba JNE
(1)
lomba mneulis asuransi
(1)
LSM-NGO
(3)
M nasir Fekon
(1)
Maek
(1)
maekfestival
(1)
magazine
(1)
makam
(1)
malcom gladwell
(1)
manajemen
(2)
manipulatif
(1)
manusia
(2)
marginal
(1)
Masyarakat Urban.
(1)
Mauled
(1)
maulid
(2)
Maulod
(1)
Media
(1)
megawati
(1)
Melinjo
(1)
Memberi
(1)
menhir
(1)
Menyantuni
(1)
mesjid baiturahman
(2)
Meulaboh
(1)
MH Amiruddin
(1)
migas
(1)
mimbar jum'at
(1)
minangkabau
(1)
Misbar
(1)
misi
(1)
mitigasi bencana
(5)
molod
(1)
moral
(1)
More Than Just A Library
(2)
motivasi
(1)
MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry
(1)
MTSN4 Banda Aceh
(1)
mukim
(2)
mulieng
(1)
museum
(2)
museum aceh
(2)
Museum Tsunami Aceh
(4)
music
(1)
Music show
(1)
musik
(1)
muslim produktif
(1)
musrenbang
(1)
Nabi Muhammad
(2)
naga
(1)
nagari seribu menhir
(1)
narkotika
(1)
naskah asli
(3)
Naskah Kuno Aceh
(2)
Negeri rempah terbaik
(1)
nelayan
(1)
new normal
(1)
Nina Fathdini
(1)
novel
(1)
Nubuah
(1)
Nusantara
(1)
off road
(1)
olahraga
(2)
one day one surah
(1)
opini
(5)
opini aceh tribun
(2)
opini analisadaily.com
(1)
opini bebas
(1)
Opini di lentera
(1)
opini hanif
(1)
opini hanif di serambi indonesia
(4)
opini hanif sofyan
(1)
Opini Hanif Sofyan di Kompas.id
(1)
opini hanif sofyan di steemit
(1)
opini harian aceh
(4)
Opini Harian Waspada
(1)
opini kompasiana
(2)
opini lintas gayo
(11)
opini lintas gayo com
(1)
opini LintasGayo.co
(2)
opini majalah tanah rencong
(1)
opini nabil azra
(1)
opini rini wulandari
(1)
opini serambi
(43)
opini serambi indoensia
(4)
opini serambi indonesia
(169)
opini siswa
(4)
opini tabloid lintas gayo
(5)
opini tempo
(1)
otsus
(1)
OYPMK
(1)
pandemi
(1)
pandemi covid-19
(9)
papua
(1)
Pariwisata
(3)
pariwisata aceh
(1)
parlemen aceh politik aceh
(8)
pawang
(1)
PDAM
(1)
PDIP
(1)
pelosok negeri
(1)
Peluang Pasar
(1)
pemanasan global. green energy
(1)
pembangunan
(29)
pembangunan aceh
(1)
pemerintah
(4)
pemerintahan
(1)
pemilu 2014
(5)
pemilu pilkada
(1)
pemilukada
(9)
Pemilukada Aceh
(14)
penddikan
(2)
pendidikan
(29)
pendidikan Aceh
(27)
penjahat kambuhan
(1)
penyair aceh
(1)
Penyakit kusta
(1)
Perbankan
(3)
perbankan islam
(3)
perdamaian
(1)
perempuan
(8)
perempuan Aceh
(5)
perempuan dan ibu
(1)
perempuan dan politik
(2)
perikanan
(1)
perpustakaan
(2)
perputakaan
(1)
personal
(2)
personal-ekonomi
(1)
pertanian
(2)
perusahaan ekspedisi
(1)
perusahaan logistik
(1)
perwira tinggi polri
(1)
pesantren
(2)
Pesta Demokrasi
(1)
pidie
(1)
pileg
(1)
pileg 2019
(2)
pilkada
(14)
pilpres
(2)
pilpres 2019
(3)
pilpres 2024
(2)
PKK Aceh
(1)
plastik
(1)
PNS
(1)
polisi
(2)
polisi jahat
(1)
politik
(115)
politik aceh
(160)
politik indonesia
(3)
politik KPK versus korupsi
(4)
politik nasional
(4)
politis
(1)
politisasi
(1)
politk
(5)
Polri
(1)
polri presisi
(1)
popular
(1)
poster.
(1)
prabowo
(2)
prediktif
(1)
presiden
(1)
presiden 2019-2024
(1)
PRESISI POLRI
(1)
produktifitas
(1)
PROFIL
(1)
propaganda
(1)
psikologi
(2)
psikologi anak
(1)
psikologi pendidikan
(1)
psikologis
(1)
Pulo Aceh
(1)
PUSA
(2)
pustaka
(1)
qanun
(1)
qanun Anti rentenir
(1)
Qanun LKS
(2)
Qu Meng Ru
(1)
ramadan
(1)
ramadhan
(2)
Ramadhan 2011
(4)
ramadhan 2012
(2)
rawa tripa
(1)
recycle
(1)
reduce
(1)
reformasi birokrasi
(1)
religius
(1)
Resensi buku
(3)
Resensi Buku hanif
(2)
resensi film
(2)
resensi hanif
(2)
residivis
(1)
resolusi. 2021
(2)
responsibility
(1)
reuse
(1)
review buku
(1)
revolusi industri
(1)
robert galbraith
(1)
rohingya
(1)
Romansa
(1)
romantisme kanak-kanak
(1)
RPJM Aceh
(3)
RTRWA
(2)
ruang kelas
(1)
rujak u grouh apaloet
(1)
rumbia aceh
(1)
sains
(1)
Samalanga
(1)
sampah
(1)
satria mahardika
(1)
satu guru satu buku
(1)
satwa liar
(1)
secangkir kopi
(1)
sejarah
(9)
sejarah Aceh
(28)
sejarah Aceh.
(3)
sejarah dunia
(1)
sejarah-bahasa
(5)
sekda
(1)
sekolah
(1)
sekolah terpencil
(1)
selfie politik
(1)
Servant Leadership
(1)
setahun polri presisi
(1)
setapak perubahan
(1)
sigit listyo
(1)
sikoat
(1)
Sineas Aceh
(2)
Sinema Aceh
(2)
sinovac
(1)
situs
(1)
snapshot
(1)
sosial
(14)
sosiologi
(1)
sosiopat
(1)
SOSOK.TOKOH ACEH
(3)
spesies
(1)
statistik
(1)
Stigma
(1)
Stop Bajak Karya Online
(1)
sultan iskandar muda
(1)
sumatera barat
(1)
sustainable laundry
(1)
syariat islam
(7)
TA sakti
(1)
tahun baru
(2)
tambang aceh
(1)
tambang ilegal
(1)
tanah rencong
(1)
tantang IB
(1)
Tata Kelola pemerintahan
(4)
tata kota
(2)
TDMRC
(1)
Tehani Wessely
(1)
tehnologi
(5)
televisi
(1)
Tenaga kerja
(2)
terbit buku
(1)
the cucko'scalling
(1)
Thriller
(1)
timor leste
(1)
tips
(3)
tokoh dunia
(1)
tokoh kartun serambi
(2)
tradisi
(2)
tradisi aceh
(2)
tradisional
(1)
transparansi
(1)
tsunami
(9)
Tsunami Aceh
(9)
Tsunami story Teller
(2)
tuan hide
(1)
tukang obat
(1)
tulisan ringan
(1)
TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI
(1)
TV Aceh
(1)
tv dan anak-anak
(3)
uang haram
(1)
ujaran kebencian
(1)
ulama aceh
(7)
UMKM
(1)
Unsyiah
(2)
Unsyiah Library
(3)
Unsyiah Library Fiesta 2017
(3)
upeti
(1)
upeti jin
(1)
ureung aceh
(1)
vaksin
(2)
viral
(1)
visi
(1)
Visit Aceh
(2)
Visit Banda Aceh
(7)
Visit Banda Aceh 2011
(4)
walhi goes to school
(1)
wali nanggroe
(3)
walikota 2014
(1)
wanita Iran
(1)
warung kupi
(2)
wirausaha aceh
(1)
Wisata Aceh
(5)
wisata spiritual
(2)
wisata tematik jalur rempah
(1)
Yayat Supriyatna
(1)
youtube
(2)
YouTube YoYo English Channel
(1)
YPBB
(1)
zero waste
(2)
Zhuang Xiao Man
(1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar