oleh hanif sofyan-opini serambi indonesia
Jumat, 13 Juli 2012
DALAM ritual ibadah, kita mengenal “imam” dan “makmum”. Demikian juga dalam “ritual” politik kita juga mengenal “pemimpin” dan “rakyat” yang memilihnya layaknya imam dan makmum. Keduanya memiliki filosofi yang serupa, terutama dalam memahami bagaimana seharusnya imam berlaku dan diperlakukan oleh jamaah makmumnya. Di mana relevansinya?
Marilah kita membuat kajian sederhana tentang imam dalam prosesi shalat jamaah. Membangun sebuah skema imam-makmum memiliki prosesi dan aturan, yang dikuatkan dengan rukun, dan syarat sahnya shalat jamaah, demikian juga dengan politik dalam permainannya. Sebuah negeri memilih “imam” dan membangun “jamaahnya”, juga membutuhkan tata aturan, yang diawasi dan dijaga dengan prosedur dan aturan perundangan-undangan yang memayungi prosesinya, agar segala sesuatunya tepat, sesuai dengan aturan dan takaran.
Dalam proses pilkada yang telah melahirkan “imam” baru nanggroe Aceh dari pasangan “Zikir” (Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf) juga dipayungi dengan UU No.7 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Pilkada sebagai syarat sahnya pilkada.
Filosofi dalam skema imam-jamaah, tanpa memandang hirarki, jemaah yang berada di shaf depan, mendapat kompensasi pahala lebih yang diterima dibanding jamaah masbuk atau terlambat. Namun bagi imam, tidak ada istilah masbuk atau terlambat, karena imam harus berdiri paling depan memimpin seluruh jamaah. Namun dengan posisi nomor satu itu, imam bukan tak bisa dikoreksi. Baik pemimpin shalat maupun pemimpin negeri, keduanya memiliki filosofi yang berdekatan. Dimana maknanya ibadah akhirah juga sebenarnya memiliki dimensi duniawiyah.
Sebelum memulai shalat, kita berwudhu, dengan segala keutamaannya, meskipun seringkali juga kita lewatkan bagian sunnah-nya meskipun hanya sekedar membasuh kedua lubang hidung, yang biasanya dilewatkan dengan langsung membasuh muka. Anggap saja ini laiknya “riak” pelanggaran yang bersifat mubah yang masih dibolehkan. Prosesi wudhu, seperti halnya Deklarasi Pilkada Damai yang digelar di pelataran Masjid Raya Baiturrahman menjadi “alat dan media” untuk meredam amarah, ego dan bibit permusuhan yang pada dasarnya ada di dalam hati para kontestan pilkada, yang diluruhkan dengan wudhu sebelum shalat. Prosesi dilanjutkan dengan shalat sunat Tahiyatul Masjid, dan kemudian dikumandangkan iqamah untuk memanggil seluruh jamaah sebagai isyarat shalat jamaah akan dimulai.
Siapa yang akan memimpin jamaah? Tidak semua orang bisa menjadi iman meskipun ada hak, namun harus melewati rukun dan aturan yang telah disepakati. Mengapa tidak sembarang orang dapat masuk dalam kapasitas sebagai imam? Karena tidak semua orang memiliki syarat-syarat yang dirukunkan dalam kewajiban shalat sebagai syarat lebih baiknya shalat jamaah yang akan dilakukan, karena kesalahan Imam mempengaruhi pahala jamaahnya.
Memilih imam
Imam (baca; gubernur) dipilih dengan sejumlah kriteria, yang mumpuni dalam ilmu, memiliki kefasihan berpolitik, memiliki kharisma dan pengaruh luas tidak cuma sekedar tua atau senior. Namun dilebihkan pada kualitas ilmu dan kemampuannya dalam memahami hakekat sebagai “imam”.
Bagaimana jika ternyata imam yang telah disepakati berbuat salah baik sengaja atau tidak? Ada mekanisme yang telah dibangun, bahwa imam dapat diganti, itulah mengapa ketika shalat diutamakan orang yang memiliki kapasitas sebagai imam cadangan sebaiknya ditempatkan dibelakang imam yang sedang dipilih, karena dengan satu alasan, ia memahami bagaimana seharusnya seorang imam berlaku, dan ketika imam yang memimpin shalat “batal” maka dengan segera imam pengganti akan menggantikan secara otomatis, ini menandakan bahwa kesalahan yang dilakukan oleh seorang imam tidak lantas serta merta merusak keseluruhan sistem ibadah makmum yang mengikutinya.
Filosofi ini juga seharusnya berlaku di dalam politik pilkada. Bahkan ketika imam melakukan kesalahan setelah didaulat menjadi imam, masih dapat di tegur, bagi laki-laki dengan mengoreksi langsung dengan suara jihar (keras),sedangkan bagi wania cukup dengan suara syir (ringan) yang mengingatkan. Ini juga bagian dari mekanisme yang telah dibangun dalam rukun shalat yang filosofinya juga dimainkan dalam kegiatan keduniawian, layaknya fotokopian. Shalat sebagai sebuah ritual penting dan pola imam-makmum sebagai komponennya adalah gambaran dari pola kepemimpinan. Sketsa ini yang dicoba akan digambarkan menjadi gambar besar potret pemimpin baru atau “imam” bagi Aceh ke depan.
Dalam sebuah negeri, “rakyat” adalah makmum-jamaah, dan gubernur adalah “imam” dan wakil gubernur adalah orang yang berada di belakang imam sewaktu imam melakukan kesalahan membantu untuk menegur atau menggantikannya jika diperlukan. Menariknya dalam sebuah ibadah shalat jamaah di mana segala sesuatu, dialognya dilakukan dengan gerakan dan hanya berupa bacaan shalat, ternyata tak pernah ada masalah dalam bagaimana membangun sebuah mekanisme simbiosis kepemimpinan imam dan jamaah dalam shalat.
Begitulah seharusnya kehidupan mengambil hikmah nilai dalam ibadah dan keseharian, begitu juga pilkada ini harus memahami filosofi, konon lagi Aceh adalah sebuah nanggroe syariah yang momentumnya dipandang dari segala pejuru dunia, tidak saja Indonesia namun dunia, karena meneropong Aceh, adalah meneropong Indonesia, meneropong dunia islam dan Islam sendiri sebagai nilai-nilai sakral yang dipenuhi filosofi yang lembut. Jikalau Aceh menunjukkan wajah garang politik dan mengesampingkan filosofi nilai imam dan jamaah tadi dengan mudah akan terbaca sebagai Aceh yang bersyariat namun tidak mengamalkan nilai-nilai syariat.
Kembali pada soal kepemimpinan tadi, Aceh adalah panggung besar yang tengah disorot, pemantau tak hanya datang langsung ke Aceh, namun setiap moment disaksikan sama pentingnya seperti sebuah peristiwa besar, ketika kita melakukan pilkada. Yakinlah, karena Aceh dengan segala masa lalu, atribut yang disandangnya adalah sebuah gambaran besar yang mewakili sebuah dunia kecil islam di sebuah dunia global. Ada negara yang tidak sepenuhnya yakin, dan meremehkan bahwa daerah berbasis syariat islam juga tak sepenuhnya mampu mematuhi aturan-aturan meskipun ini sebenarnya jamak, karena bukan konsep Islam-nya yang salah tapi para pengikutnya yang rapuh implementasi. Namun apa pun alasannya pilkada akan menjadi ajang penilaian.
Pemandangan indah
Melalui filososi imam dan jamaah yang dapat disaksikan sebagai pemandangan indah di Baiturrahman dan seluruh masjid di seantero Aceh, setidaknya dapat menyadarkan bahwa sebenarnya kita adalah mayoritas kaum yang sama, Muslim yang diharapkan saling menghormati sesamanya. Melukai bahkan membunuhnya didakwa dengan ancaman hukuman Allah yang lebih besar. Hanya saja ada dinding kepentingan duniawi yang lebih “panas” dalam perebutan “kursi” yang bisa melenakan dan menjadikan kita tidak menyadari bahwa disamping kita berada di nanggroe syariah kita adalah calon-calon imam dan makmum yang seharusnya berdampingan, memakmurkan rumah Allah (baca: negeri) agar seperti jamaknya orang berjamaah, dengan dialog, mengikuti rukun, melaksanakan ritual, namun kita bisa menyelesaikan prosesi dan menemukan kehangatan sisi rumah Allah.
Nanggroe ini adalah bumi Allah dan jamaahnya adalah amanah yang harus “diimami” dengan benar. Jika Sebagai imam tidak dapat menjaga marwah dan martabat dalam kapasitas ke-imamannya, maka Allah juga yang akan membalasnya kelak. Jika seluruh hukum dunia “dimentahkan dan dapat dibeli” dengan kekuatan dan kekuasaan dan tak mempan menembus mata hati dan batinnya, maka seperti doa yang pernah dipanjatkan pada pembukaan pilkada di taman sari 25 Mei 2012 lalu, “Ya Allah jika kami tak sanggup lagi memilih pemimpin seperti apa yang kami mau, biarlah Engkau memilihkan pemimpin yang Engkau kehendaki untuk kami.” Harapan kita pemimpin yang telah dipilih Allah Azza wajalla itulah yang hari ini akan menjadi “imam” kita.
* Hanif Sofyan, Penulis freelance, tinggal di Komplek Indiser, Tanjung Selamat, Aceh Besar. Email: alkindi41@yahoo.com
Label
#
(2)
100 buku
(1)
1001 Cerita membangun Indonesia
(1)
2016
(1)
2019 prabowo presiden
(1)
2019 tetap jokowi
(1)
2020
(1)
2021
(2)
21 tahun
(1)
21 wasiat Sultan untu Aceh
(2)
49 tahun IAIN Araniry
(2)
99 buku
(1)
a ceh bahan buku
(1)
Abu Mudi
(1)
aceh
(11)
Aceh Barat
(2)
aceh digest
(1)
aceh history
(2)
aceh kode
(2)
aceh kopi
(1)
Aceh Singkil
(1)
aceh tengah
(3)
Aceh Tourism
(2)
Adat Aceh
(3)
agama
(25)
Air Bersih
(2)
aisya
(1)
Alue Naga
(1)
amazon
(1)
aminullah
(1)
anehnya negeriku indonesia
(3)
anggaran nanggroe aceh
(1)
anies
(1)
APBA
(6)
apresiasi serambi indonesia
(1)
arsip
(1)
artikel hanif
(74)
artikel kompas
(1)
artikel nabil azra
(3)
artikel rini
(4)
Artikel Serambi
(9)
artikel serambi-tokoh sastra melayu
(2)
artikel Tanah Rencong
(1)
artikel trans89.com
(1)
artikel/opini Modus Aceh
(1)
arundati roy
(1)
asia
(1)
asuransi
(2)
atlas of places
(1)
australia
(1)
Ayam
(1)
bacaan hari raya
(1)
bahan buku
(106)
bahan buku aceh
(1)
bahan buku kolaborasi
(2)
bahan buku.
(12)
bahan tulisan
(1)
bahana buku
(1)
bahasa
(2)
Banda Aceh
(1)
Bank Aceh syariah
(1)
Bank syariah Indonesia
(1)
batu
(1)
bawaslu
(1)
bencana alam
(7)
bendera dan lambang
(1)
Berbagi
(1)
berita nabil
(1)
berita serambi
(1)
berkeadilan
(1)
BHR
(1)
Bie Da Rao Wo Zhong Tian
(1)
bill gates
(2)
Bioscoop
(1)
Bioskop
(1)
birokrasi
(1)
birokrasi politik
(1)
Blogger Competition 2017
(1)
Blogger Indonesia
(1)
BMA 2023
(3)
Bola Kaki
(1)
book
(1)
BP2A
(1)
BPBA
(1)
BSI
(1)
budaya
(83)
budaya aceh
(12)
budaya massa
(1)
budaya tradisional
(2)
bukit barisan
(1)
buku
(7)
buku covid anak
(1)
Buku kapolri
(1)
bulkstore
(2)
bullying
(1)
bumi
(2)
bumi kita
(1)
bumi lestari
(2)
bumiku satu
(1)
Buyakrueng tedong-dong
(1)
cadabra
(1)
cerdas
(1)
cerita
(2)
cerpen
(2)
child abuse
(1)
climate change
(3)
Connecting Happiness
(3)
ConnectingHappiness
(1)
Cormoran Strike
(1)
Corona
(1)
corona virus19
(2)
covid
(1)
Covid-19
(1)
covid19
(9)
CSR
(1)
cuplikan
(1)
Cut Nyak Dhien
(1)
dakwah kreatid
(2)
Dana Hibah
(2)
dara baroe
(1)
Data
(1)
dayah
(4)
De Atjehers
(1)
demam giok
(1)
Democrazy?
(5)
demokrasi
(10)
demokrasi aceh
(6)
diaspora
(1)
dinasti politik
(3)
diplomasi gajah
(1)
Ditlantas Meupep-pep
(1)
diva
(1)
DKPP
(1)
Don’t Disturb Me Farming
(1)
DPRA
(1)
dr jeckyl
(1)
Drama
(1)
drive book not cars
(2)
dua tahun BSI
(1)
Dusun Podiamat
(1)
earth hour
(2)
earth hour 2012
(2)
ekonmi islam
(1)
Ekonomi
(52)
Ekonomi Aceh
(51)
ekonomi biru
(1)
ekonomi Islam
(7)
ekonomi sirkular
(2)
ekoomi
(1)
Ekosistem kopi
(1)
eksport import
(1)
Elizabeth Kolbert
(1)
essay
(1)
essay keren
(1)
essay nabil azra
(1)
falcon
(1)
fiksi
(1)
Film
(6)
Film animasi
(1)
film china
(1)
film cina
(1)
film drama
(3)
Film jadul
(1)
film lawas
(1)
filsafat
(2)
fir'aun
(1)
forum warga kota
(1)
forum warung kopi
(2)
FOTO ACEH
(2)
fourth generation university
(2)
GAIA
(1)
gajah sumatera
(1)
gam cantoi
(2)
gambar
(1)
ganjar
(1)
Garis Wallacea
(1)
garis Weber
(1)
Gas Terus
(1)
GasssTerusSemangatKreativitasnya
(1)
gempa
(2)
gender
(3)
generasi manusia
(1)
germs
(1)
gibran. jokowi
(1)
Gillian Rubinstein
(1)
god
(1)
goenawan mohamad
(1)
gramedia
(1)
groomer
(1)
grooming
(1)
gubernur
(2)
guiness book of record
(1)
guru
(1)
guru blusukan
(1)
guru kreatif
(1)
guru milenial
(1)
H. Soeprapto Soeparno
(1)
hacker cilik
(1)
Hadih Maja
(1)
Halodoc
(1)
Halue Bluek
(1)
hanibal lechter
(1)
hanif sofyan
(7)
hardikda
(1)
hari Air Sedunia
(3)
hari bumi
(2)
Hari gizi
(1)
hari hoaxs nasional
(2)
harry potter
(1)
hasan tiro
(1)
hastag
(1)
hemat energi
(1)
herman
(1)
Hikayat Aceh
(2)
hoaks
(2)
hoax
(2)
hobbies
(1)
hoegeng
(1)
HUDA
(1)
hukum
(3)
humboldtian
(1)
hutan indonesia
(5)
ibadah
(1)
ide baru
(1)
ide buku
(2)
idelisme
(1)
ideologi
(1)
idul fitri 2011
(1)
iklan
(1)
Iklan Bagus
(2)
indonesia
(4)
Indonesia city Expo 2011
(1)
industri
(1)
inovasi
(1)
Inovasi Program
(1)
intat linto
(1)
intermezo
(5)
internet dan anal-anak
(1)
investasi
(2)
investasi aceh
(1)
Iran
(1)
isatana merdeka
(1)
Islam
(1)
islam itu indah
(3)
Islamic banking
(1)
ismail bolong
(1)
Ismail Fahmi Lubis
(1)
IT
(4)
jalur Rempah
(2)
Jalur Rempah Dunia
(2)
Jalur rempah Nusantara
(2)
jeff bezzos
(1)
Jejak Belanda di Aceh
(1)
jepang
(1)
jk rowling
(2)
JNE
(5)
JNE Banda Aceh
(1)
JNE33Tahun
(1)
JNEContentCompetition2024
(1)
joanne kathleen rowling
(1)
jokoei
(1)
jokowi
(1)
juara 1 BMA kupasi 2023
(1)
juara 1 jurnalis
(1)
juara 2 BMA kupasi
(1)
juara 3 BMA kupasi 2023
(1)
jurnal blajakarta
(1)
jurnal walisongo
(1)
jurnalisme warga
(1)
kadisdik
(1)
kaki kuasa
(1)
kalender masehi
(1)
kambing hitam
(1)
kampanye
(1)
kampus unsyiah
(4)
kamuflase
(1)
karakter
(1)
kasus kanjuruhan
(1)
kasus sambo
(1)
kaya
(1)
KBR
(1)
kebersihan
(1)
Kebudayaan Aceh
(7)
Kebumen
(1)
kedai kupi
(1)
kedai-kopi
(1)
Kedokteran
(1)
kedokteran Islam
(1)
kejahatan anak
(1)
kejahatan seksual anak
(1)
kekuasaan.
(1)
kelas menulis SMAN 5
(4)
kelautan
(4)
keluarga berencana
(1)
Keluarga Ring Of Fire
(1)
kemenag
(1)
kemiskinan
(2)
kemukiman
(2)
kepemimpinan.
(2)
kepribadian
(1)
Kepribadian Muslim
(1)
kerajaan Aceh
(2)
kerja keras
(1)
kesehatan
(13)
kesehatan anak
(4)
keuangan
(1)
keuangan aceh
(1)
khaled hosseini
(1)
Khanduri Maulod
(1)
khutbah jumat
(1)
king maker
(1)
kirim naskah
(1)
Kisah
(1)
Kisah Islami
(1)
kite runner
(1)
KKR
(2)
KoescPlus
(1)
koleksi buku bagus
(4)
koleksi foto
(2)
Koleksi Kontribusi Buku
(1)
koleksi tulisanku
(2)
kolom kompas
(1)
kolom kompas hanif sofyan
(2)
kolom tempo
(2)
kompetensi siswa
(1)
Komunikasi
(1)
komunitas-serambi mihrab
(1)
konsumerisme
(1)
Kontribusi Hanif Sofyan untuk Buku
(3)
Kopi
(2)
kopi aceh
(5)
kopi gayo
(2)
kopi gayo.kopi aceh
(1)
kopi libri
(1)
Korupsi
(7)
korupsi di Aceh
(4)
kota masa depan
(1)
kota yang hilang
(1)
KPK
(2)
KPU
(1)
kredo
(1)
kriminal
(1)
krisis air
(2)
ku'eh
(1)
Kuliner Aceh
(2)
kultum
(2)
kupasi
(1)
kurikulum 2013
(1)
kwikku
(1)
Labschool UIN Ar Raniry Banda Aceh
(1)
lain-lain
(1)
lalu lintas
(1)
lambang dab bendera
(4)
laut
(1)
Laut Aceh
(1)
Laut Biru
(1)
lebaran 2025
(1)
legenda
(1)
Li Zhuo
(1)
lian hearn
(1)
Library
(1)
Library Gift Shop
(2)
lifestyle
(1)
limapuluah koto
(1)
Lin Xian
(1)
lincah
(1)
Lingkungan
(42)
lintho
(1)
listrik aceh
(1)
LNR
(1)
Lomba artikel 2016
(4)
Lomba blog 2016
(1)
lomba blog unsyiah 2018
(1)
Lomba Blogger Unsyiah
(2)
lomba JNE
(1)
lomba mneulis asuransi
(1)
LSM-NGO
(3)
M nasir Fekon
(1)
Maek
(1)
maekfestival
(1)
magazine
(1)
makam
(1)
malcom gladwell
(1)
manajemen
(2)
manipulatif
(1)
manusia
(2)
marginal
(1)
Masyarakat Urban.
(1)
Mauled
(1)
maulid
(2)
Maulod
(1)
Media
(1)
megawati
(1)
Melinjo
(1)
Memberi
(1)
menhir
(1)
Menyantuni
(1)
mesjid baiturahman
(2)
Meulaboh
(1)
MH Amiruddin
(1)
migas
(1)
mimbar jum'at
(1)
minangkabau
(1)
Misbar
(1)
misi
(1)
mitigasi bencana
(5)
molod
(1)
moral
(1)
More Than Just A Library
(2)
motivasi
(1)
MTSN 4 Labschool UIN Ar Raniry
(1)
MTSN4 Banda Aceh
(1)
mukim
(2)
mulieng
(1)
museum
(2)
museum aceh
(2)
Museum Tsunami Aceh
(4)
music
(1)
Music show
(1)
musik
(1)
muslim produktif
(1)
musrenbang
(1)
Nabi Muhammad
(2)
naga
(1)
nagari seribu menhir
(1)
narkotika
(1)
naskah asli
(3)
Naskah Kuno Aceh
(2)
Negeri rempah terbaik
(1)
nelayan
(1)
new normal
(1)
Nina Fathdini
(1)
novel
(1)
Nubuah
(1)
Nusantara
(1)
off road
(1)
olahraga
(2)
one day one surah
(1)
opini
(5)
opini aceh tribun
(2)
opini analisadaily.com
(1)
opini bebas
(1)
Opini di lentera
(1)
opini hanif
(1)
opini hanif di serambi indonesia
(4)
opini hanif sofyan
(1)
Opini Hanif Sofyan di Kompas.id
(1)
opini hanif sofyan di steemit
(1)
opini harian aceh
(4)
Opini Harian Waspada
(1)
opini kompasiana
(2)
opini lintas gayo
(11)
opini lintas gayo com
(1)
opini LintasGayo.co
(2)
opini majalah tanah rencong
(1)
opini nabil azra
(1)
opini rini wulandari
(1)
opini serambi
(43)
opini serambi indoensia
(4)
opini serambi indonesia
(169)
opini siswa
(4)
opini tabloid lintas gayo
(5)
opini tempo
(1)
otsus
(1)
OYPMK
(1)
pandemi
(1)
pandemi covid-19
(9)
papua
(1)
Pariwisata
(3)
pariwisata aceh
(1)
parlemen aceh politik aceh
(8)
pawang
(1)
PDAM
(1)
PDIP
(1)
pelosok negeri
(1)
Peluang Pasar
(1)
pemanasan global. green energy
(1)
pembangunan
(29)
pembangunan aceh
(1)
pemerintah
(4)
pemerintahan
(1)
pemilu 2014
(5)
pemilu pilkada
(1)
pemilukada
(9)
Pemilukada Aceh
(14)
penddikan
(2)
pendidikan
(29)
pendidikan Aceh
(27)
penjahat kambuhan
(1)
penyair aceh
(1)
Penyakit kusta
(1)
Perbankan
(3)
perbankan islam
(3)
perdamaian
(1)
perempuan
(8)
perempuan Aceh
(5)
perempuan dan ibu
(1)
perempuan dan politik
(2)
perikanan
(1)
perpustakaan
(2)
perputakaan
(1)
personal
(2)
personal-ekonomi
(1)
pertanian
(2)
perusahaan ekspedisi
(1)
perusahaan logistik
(1)
perwira tinggi polri
(1)
pesantren
(2)
Pesta Demokrasi
(1)
pidie
(1)
pileg
(1)
pileg 2019
(2)
pilkada
(14)
pilpres
(2)
pilpres 2019
(3)
pilpres 2024
(2)
PKK Aceh
(1)
plastik
(1)
PNS
(1)
polisi
(2)
polisi jahat
(1)
politik
(115)
politik aceh
(160)
politik indonesia
(3)
politik KPK versus korupsi
(4)
politik nasional
(4)
politis
(1)
politisasi
(1)
politk
(5)
Polri
(1)
polri presisi
(1)
popular
(1)
poster.
(1)
prabowo
(2)
prediktif
(1)
presiden
(1)
presiden 2019-2024
(1)
PRESISI POLRI
(1)
produktifitas
(1)
PROFIL
(1)
propaganda
(1)
psikologi
(2)
psikologi anak
(1)
psikologi pendidikan
(1)
psikologis
(1)
Pulo Aceh
(1)
PUSA
(2)
pustaka
(1)
qanun
(1)
qanun Anti rentenir
(1)
Qanun LKS
(2)
Qu Meng Ru
(1)
ramadan
(1)
ramadhan
(2)
Ramadhan 2011
(4)
ramadhan 2012
(2)
rawa tripa
(1)
recycle
(1)
reduce
(1)
reformasi birokrasi
(1)
religius
(1)
Resensi buku
(3)
Resensi Buku hanif
(2)
resensi film
(2)
resensi hanif
(2)
residivis
(1)
resolusi. 2021
(2)
responsibility
(1)
reuse
(1)
review buku
(1)
revolusi industri
(1)
robert galbraith
(1)
rohingya
(1)
Romansa
(1)
romantisme kanak-kanak
(1)
RPJM Aceh
(3)
RTRWA
(2)
ruang kelas
(1)
rujak u grouh apaloet
(1)
rumbia aceh
(1)
sains
(1)
Samalanga
(1)
sampah
(1)
satria mahardika
(1)
satu guru satu buku
(1)
satwa liar
(1)
secangkir kopi
(1)
sejarah
(9)
sejarah Aceh
(28)
sejarah Aceh.
(3)
sejarah dunia
(1)
sejarah-bahasa
(5)
sekda
(1)
sekolah
(1)
sekolah terpencil
(1)
selfie politik
(1)
Servant Leadership
(1)
setahun polri presisi
(1)
setapak perubahan
(1)
sigit listyo
(1)
sikoat
(1)
Sineas Aceh
(2)
Sinema Aceh
(2)
sinovac
(1)
situs
(1)
snapshot
(1)
sosial
(14)
sosiologi
(1)
sosiopat
(1)
SOSOK.TOKOH ACEH
(3)
spesies
(1)
statistik
(1)
Stigma
(1)
Stop Bajak Karya Online
(1)
sultan iskandar muda
(1)
sumatera barat
(1)
sustainable laundry
(1)
syariat islam
(7)
TA sakti
(1)
tahun baru
(2)
tambang aceh
(1)
tambang ilegal
(1)
tanah rencong
(1)
tantang IB
(1)
Tata Kelola pemerintahan
(4)
tata kota
(2)
TDMRC
(1)
Tehani Wessely
(1)
tehnologi
(5)
televisi
(1)
Tenaga kerja
(2)
terbit buku
(1)
the cucko'scalling
(1)
Thriller
(1)
timor leste
(1)
tips
(3)
tokoh dunia
(1)
tokoh kartun serambi
(2)
tradisi
(2)
tradisi aceh
(2)
tradisional
(1)
transparansi
(1)
tsunami
(9)
Tsunami Aceh
(9)
Tsunami story Teller
(2)
tuan hide
(1)
tukang obat
(1)
tulisan ringan
(1)
TUmbuh seimbang berkelanjutan bersama BSI
(1)
TV Aceh
(1)
tv dan anak-anak
(3)
uang haram
(1)
ujaran kebencian
(1)
ulama aceh
(7)
UMKM
(1)
Unsyiah
(2)
Unsyiah Library
(3)
Unsyiah Library Fiesta 2017
(3)
upeti
(1)
upeti jin
(1)
ureung aceh
(1)
vaksin
(2)
viral
(1)
visi
(1)
Visit Aceh
(2)
Visit Banda Aceh
(7)
Visit Banda Aceh 2011
(4)
walhi goes to school
(1)
wali nanggroe
(3)
walikota 2014
(1)
wanita Iran
(1)
warung kupi
(2)
wirausaha aceh
(1)
Wisata Aceh
(5)
wisata spiritual
(2)
wisata tematik jalur rempah
(1)
Yayat Supriyatna
(1)
youtube
(2)
YouTube YoYo English Channel
(1)
YPBB
(1)
zero waste
(2)
Zhuang Xiao Man
(1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar