by hans-acehdigest
terinspirasi dari kisah kebaikan JNE-Yakin Esok Sampai (YES)!
gambar by NU online
Pagi itu, sinar matahari yang lembut menelusup masuk melalui tirai jendela menyinari kamar tidur Anya yang pulas tertidur. Namun, ketenangan pagi itu hanya berlangsung sejenak. Dering jam di meja tidur yang kesekian kalinya telah menunjukkan pukul 08.15, membuat Anya, terlompat bangun dengan wajah panik.
Hari ini adalah hari besar adiknya, pernikahan Siska. Anya telah mempersiapkan segalanya dengan hati-hati, termasuk sebuah cincin warisan turun-temurun yang direncanakan akan menjadi hadiah istimewa darinya, seperti pesan mendiang orang tua mereka.
Dengan cepat, Anya melompat dari tempat tidur, bergegas mengenakan pakaian, dan meraih tasnya. Di dalam tasnya, terdapat kotak kecil yang berisi cincin berharga tersebut. Dia harus bergegas ke bandara, karena dia sudah membeli tiket pesawat untuk tiba tepat pada waktunya di kota asalnya, tempat pernikahan adiknya akan digelar. Namun, ketika jam menunjukkan pukul 08.30, Anya masih berada dirumah ,mestinya ia sudah berada di bandara sejak setengah jam lalu.
“Ya Tuhan, aku bisa terlambat!” teriak Anya sambil meraih ponselnya untuk mengecek jadwal penerbangan. Dengan tangan bergetar, dia menelepon taksi dan berdoa agar taksi datang lebih cepat dari biasanya. Sepanjang perjalanan ke bandara, hati Anya dipenuhi cemas yang mengggila. Waktu seperti membeku, setiap detik terasa begitu berharga. Setiap kali menatap jam di pergelangan tangannya, udara dingin terasa meruap.